Mata itu mengerjap pelan dengan jingga yang menyapa memasuki kornea matanya—Dengan ruangan yang terlihat begitu rapi dengan beberapa kursi yang terlihat kosong, dan papan tulis yang terlihat cukup bersih.
Jungkook megangkat tubuhnya dari meja yang terasa cukup hangat dengan matanya yang menyapu dan menemukan ruang kelas yang terlihat begitu mewah—Hingga, maniknya menemukan cermin yang memantulkan tubuhnya—Menemukan pria bernama Jung Hoseok yang baru saja ditemuinya, dengan seragam sekolah yang berbeda dengan miliknya, sekolah swasta yang mewah.
Jungkook bangkit—meraih ponsel pintar yang tergeletak begitu saja disampingnya, menemukan tanggal yang sama ketika kaki Kim Taehyung terkilir.
"Hari ini—pertemuan pertama kita, bukan?"
Jungkook berucap lirih dengan senyuman yang kini terpatri. Ia pun meraih tas ransel beserta kunci mobil yang tergeletak, melangkahkan kakinya meninggalkan sekola elit yang terletak didaerah gangnam dan hanya beberapa menit untuk kesekolahnya.
***
Jungkook menghela nafasnya setelah ia berhasil memarkirkan mobil diparkiran sekolahnya, sekolah yang dipenuhi oleh kenangan dan keindahan menurutnya karena Kim Taehyung berada disana.
Sosok yang selalu memperlihatkan senyumannya dan kembali menyuntikkan kehidupan. Ia menghela nafasnya, dan melangkahkan kakinya keluar, hingga menemukan soosk pria yang tengah bermain sepak bola dilapangan luas dan berdebu.
Jungkook pun melirik kearah ruang kesehatan yang sepertinya masih kosong hingga ia pun melirik pada jam dipergelangan tangannya dan menyadari bahwa sosok Jeon Jungkook masih berada diperpustakaan.
Hingga, Jungkook dalam tubuh Hoseok pun melirik kearah perpustakaan, dan menemukan dirinya sendiri tengah mengagumi Kim Taehyung disana. Sosok yang memiliki mimpi begitu besar menjadi seorang dokter sebelum kejadian kecelakaan dan pemerkosaan itu.
Jungkook tersenyum tipis dan melangkahkan kakinya sebelum Kim Taehyung menyadari keberadaan Jung Hoseok. Ia menyusuri anak tangga dengan pandangannya yang menunduk, mengintip kelasnya yng begitu riuh tanpa ada satupun yang dikenalnya, karena Jungkook selalu sendiri—tanpa teman.
Jungkook dalam tubuh Hoseok pun memasuki ruang kesehatan, menatap sekelilingnya yang begitu sepi hingga ia pun memilih untuk duduk pada bangku dimana Taehyung akan duduk nanti—Atau mungkin, Jungkook akan merubahnya, malam ini.
Jungkook pun terdiam dengan air matanya yang kembali menetes, mengingat kesendiriannya didalam ruang kesehatan, tanpa teman. Hanya ada Min Yoongi yang terkadang tertidur dan mendengarkan instrumen menyedihkan disana, dikasur dengan tirai yang tertutup.
Jungkook menghela nafasnya sebelum akhirnya ia menemukan dirinya sendiri, diambang pintu dengan kaca mata tebal serta buku dalam pelukannya, buku tebal untuk penunjang memasuki univertas terbaik—Namun, cita cita itu terhapus karena depresi yang tak kunjung sembuh.
Jungkook dalam tubuh Hoseok tersenyum, menatap dirinya sendiri yang masuk begitu kaku dengan raut wajah ketakutan ketika melihatnya. Hingga, Jungkook pun bangkit dan mendekat kearah dirinya sendiri yang tengah memakai jas berwarna putih.
"Jungkook-ah?"
Jungkook tersentak ketika namanya dipanggil oleh pria yang tak dikenalnya, seorang pria kaya raya dengan seragam yang menjadi identitasnya. Ia melirik dan mendapati senyuman yang begitu hangat, hingga keningnya sedikit berkerut karena nada bicara itu serupa dengannya.
"Jika aku memohon padamu—Apa kau akan menuruti ku?"
Jungkook dalam tubuh Hoseok itu berucap dan kembali tersenyum penuh dengan luka—Bahkan maniknya kembali membendung air mata, hingga Jungkook yang kini berada dihadapannya hanya terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
RECORDING FOR YOU [TAEKOOK]
Romance"Annyeong Jungkookie--Panggilan itu terdengar lucu bukan?" - Kim Taehyung. "Taetae hyung--panggilan itu, terdengar lucu kan?" - Jeon Jungkook. Karena perpisahan yang paling menyakitkan adalah kematian, denganmu yang belum menyampaikan perasaan.