PART 5

1.6K 244 31
                                    

Suara gemercik hujan terdengar begitu kencang mengenai seng dan juga dinding, bersama aroma tanah yang terasa begitu kental bersatu dengan aroma daun yang menyusuri ruangan remang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara gemercik hujan terdengar begitu kencang mengenai seng dan juga dinding, bersama aroma tanah yang terasa begitu kental bersatu dengan aroma daun yang menyusuri ruangan remang itu. Bahkan lampu pun berkedip beberapa kali sebelum akhirnya bersinar begitu terang hingga manik kosong pemuda itu pun kembali muncul.

"Ne?"

Jungkook kembali bersuara dengan senyuman canggung yang kini diperlihatkan pada seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dihadapannya. Namun, genggaman pada jemarinya itu terlepas hingga Jungkook memiringkan kepalanya seolah kembali bertanya tanpa suara.

"Maksudku—Harganya 320.000 won" ucap wanita paruh baya yang kembali tersenyum hingga Jungkook pun menghela nafasnya dengan kepalanya yang mengangguk berserta tawa kecil yang terdengar setelah hawa menyeramkan yang tadi mengelilingi tubuhnya itu menghilang.

Jungkook pun mengeluarkan debit dari dalam dompet hitamnya dan memberikannya pada wanita paruh baya yang mengulurkan lengannya dan mengurus pembayaran. Jungkook pun tersenyum ketika wanita itu memberikan walkman beserta kartu debit miliknya.

"Terima kasih"

Jungkook membungkukan tubuhnya dan melangkahkan kakinya keluar setelah membuka payung yang kembali melindungi tubuhnya dari hujan. Ia pun menyusuri jalanan yang cukup padat oleh pedagang kaki lima dan sesekali tersenyum tipis kala penjual menawarkan barang untuknya.

"Aaa—Aku lupa membayar pesanan online ku" Keluh Jungkook yang kemudian melangkahkan kakinya dengan cepat mencari sebuah mesin atm, hingga maniknya pun menemukan benda itu disamping café yang cukup ramai.

Jungkook kembali menutup payungnya dan menyimpannya disamping pintu masuk mesin atm dan mulai melakukan pembayaran pesanan online yang dilakukannya beberapa hari lalu. Namun, keningnya pun berkerut dengan struk yang kini terangkat keatas memperlihatkan saldo terakhirnya.

"Apa halmeoni itu melakukannya dengan benar?" gumam Jungkook yang kembali menurunkan struk saldo terakhirnya itu. "Saldo ku tidak berkurang—" Lanjut Jungkook yang kemudian merogoh paperbag berisi walkman miliknya untuk mencari kertas pembayaran yang tadi diterimanya. Namun, Jungkook kembali mengerutkan keningnya karena tak menemukan struk pembayaran itu dimana pun bahkan didalam saku jaketnya.

"Jinjja! Halmeoni!"

Jungkook pun melangkahkan kakinya cukup cepat beserta payung yang kembali digunakannya untuk kembali pada toko beraroma lavender itu karena sepertinya wanita paruh baya itu tidak melakukannya dengan benar. Ia menyusuri jalanan yang cukup dikenalnya, namun Jungkook terhenti dibawah guyuran hujan yang semakin deras, ketika toko itu tak ditemukannya.

"Mwoya?" gumam Jungkook yang kini menatap sebuah toko yang cukup rapuh dengan patokan jalan yang begitu diingatnya, dengan lumut dan juga akar yang menghiasi toko dengan aroma lavender yang begitu diingatnya.

RECORDING FOR YOU [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang