TIDAK SETEGAR ITU

262 10 1
                                    

Percayalah tidak ada seseorang yang selalu baik - baik saja dalam hidupnya. Terkadang senyum manis bermakna aku sedang tidak baik-baik saja.

-oOo-

Pulang sekolah, Tera tidak langsung pulang, dia selalu menyempatkan diri setiap hari Rabu untuk melihat sosok yang disukainya sejak lama. Bisa dibilang cinta pertamanya lah.

Siapa lagi kalau bukan sosok Langit Alden Dakara yang sedang berlatih futsal. Tera tidak pernah absen untuk melihat Langit yang sedang latihan futsal semenjak dia resmi menjadi siswa SMA Angkasa. Meskipun hanya 10 menit, dia pasti akan menyempatkannya.

“Sudah lama sekali Langit” ucap Tera yang duduk di tribun lapangan. “Sudah lama sekali, terakhir kali aku bertemu denganmu, sudah 11 tahun lalu. Akhirnya aku bisa ketemu sama kamu lagi. Langit-ku yang sangat baik.”

Setelah dirasa sudah cukup melihat langit, Tera memutuskan untuk pulang. Tapi jangan dianggap Tera pulang ke rumahnya langsung, tidak tidak… tidak seperti itu.

Dia harus ke tempat kerjanya dulu, sebuah toko roti yang cukup banyak memiliki pelanggan. Sudah sekitar 2 tahun yang lalu, Tera harus bekerja paruh waktu setiap harinya, karena dia tidak akan bisa membayar biaya sekolahnya kalau tidak seperti itu. Ia juga perlu uang untuk membeli makan. Jadi dia mengorbankan beberapa jamnya untuk bekerja, dia mulai bekerja pada pukul 5 dan selesai pukul 8-9 tergantung banyaknya pelanggan yang datang.

Dia sudah sangat berterimakasih pada pemilik toko kue tempatnya bekerja, karena sudah mau menerima anak sekolah  seperti dirinya. Bahkan Bu Dian sangat baik kepadanya. Gajinya pun sudah cukup untuk biaya hidupnya, Tera benar-benar sangat berterimakasih pada Bu Dian.

-oOo-

Setelah sampai di toko kue tempatnya bekerja, Tera langsung memarkirkan sepedanya dengan rapi kemudian melenggang masuk ke dalam toko.

“Sore Mbak Ani” sapanya pada karyawan lain yang bernama Ani, Mbak Ani umurnya 5 tahun lebih tua dibandingkan Tera. Tapi Tera sangat dekat dengannya, katanya Tera sudah menganggap Mbak Ani sebagai kakaknya sendiri. Bahkan Mbak Ani dengan senang hati menjadi kakak Tera. Menurutnya Tera adalah gadis paling ceria dan pantang menyerah yang pernah dia kenal, tak ada seorang pun yang bisa seperti Tera, itu katanya.

“Sore juga, eh Tera udah dateng. Kamu minum dulu gih sama ganti baju” kata Mbak Ani “Siap bos” ucap Tera dengan hormat layaknya polisi pada atasannya.

Setelah berganti baju, Tera memulai pekerjaannya. “Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?” tanya Tera pada seorang wanita paruh baya. “Matcha cakenya ada?” tanya pelanggan itu “Ada bu” jawab Tera sopan. “Kalau begitu matcha cakenya 2 potong y mbak, dibungkus. Ucap wanita itu yang dibalas anggukan oleh Tera. “Ini ibu pesananya, totalnya 40 ribu” kata Tera. “Selamat menikmati, silahkan datang kembali” ucap Tera disertai dengan senyum manisnya sebelum wanita paruh baya itu keluar toko.

Tera selalu seperti itu, sopan dan ceria. Maka dari itu Bu Dian sangat menyukainya, karyawan yang lain pun senang dengan Tera karena sikapnya yang easy going.

Tera sangat bersyukur masih ada tempat di mana Tera bisa diterima dengan tulus. Inilah salah satu alasannya kenapa Tera masih bisa bertahan sejauh ini, meskipun banyak orang membencinya. Tapi Tuhan selalu memberikan sedikit tempat, dimana dia diterima dengan tangan terbuka.

-oOo-

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, Tera sudah bersiap-siap untuk pulang ke rumahnya. Badannya sudah lelah ditambah perutnya yang sudah keroncongan sejak tadi. Setelah mengganti bajunya kembali dan berpamitan, Tera menggayuh sepedanya menuju rumahnya.

Lenteranya LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang