BAHAGIA ITU NYATA

162 11 3
                                    

“Aku akan menjaganya semampuku Tuhan. Aku akan berusaha bertahan dan tak akan melepaskannya. Tapi jika waktu itu tiba, dimana aku sudah tidak bisa bertahan… tolong biarkan aku pergi”

~Lentera Sava Amanta~

--------------------##########---------------------

Pulang sekolah Tera memutuskan untuk memakan kotak bekalnya di taman belakang, dia mencoba mencari tempat yang membuatnya tenang dan menghindari semua orang. Dia ingin mengistirahatkan fikiran dan tubuhnya sebentar dari semua omongan orang tentang dirinya. Namun belum sampai mendapat tempat duduk dia melihat sosok yang dikaguminya tengah tertidur di bangku taman. Perlahan Tera berjalan mendekat, dia berjalan sangat pelan tanpa suara.Takut bila sang pemilik mata itu terganggu dan tiba-tiba membuka mata, Tera mengarahkan pandangannya ke arah Langit. “Kenapa aku masih bisa mencintainya setelah apa yang dilakukannya padaku, Tuhan…”

Tera mengedarkan pandangannya ke seluruh taman, ternyata disini cuma ada mereka berdua, tentu saja ini sudah jam pulang sekolah, memangnya siapa yang akan menghabiskan waktunya di tempat ini. Tera kembali mengarahkan pandangannya, namun ternyata mata itu mulai mengerjap terbuka. Langit masih mengumpulkan nyawanya saat Tera bertanya padanya.

“Langit kenapa tidur disini? Nggak pulang?” saat dia sudah sadar bahwa yang di depannya adalah Tera, Langit menjawab “Terserah gue lah” Tera tersenyum mendengar jawaban Langit “Langit tidur disini dari kapan?” seakan tak jera Tera kembali bertanya “Dari jam ke 6” Dalam fikiran Tera kalau dari jam ke 6 berarti dia belum makan siang dong, “Langit udah makan?” tanya Tera di balas gelengan oleh Langit “Mau bekal punya Tera? Belum Tera sentuh sama sekali kok?” “Boleh, lagian gue juga lagi laper”  Tera menyerahkan kotak bekalnya dengan senang hati.

Dengan senyum mengembang Tera memperhatikan Langit yang sedang makan “Enak nggak makanannya ?” tanya Tera “Lumayan” Tera semakin mengembangkan senyumnya karena kali ini dia memasak sendiri makanannya, meskipun Langit tidak mengatakan enak hanya LUMAYAN tapi menurut Tera itu sudah mengesankan. Saat Langit sedang enak-enaknya makan “Langit mau nggak jadi pacar Tera” “Uhuk….uhuk…” Langit tersedak makanannya. Bagaimana tidak,  Tera menanyakan itu dengan gampang sekali, seperti mengajak orang tuanya untuk berlibur. “Ha apa?” Langit kembali bertanya “Langit mau nggak jadi pacar Tera” ulang Tera “Lo sakit, Lagian yang nembak juga biasanya cowok. Dimana harga diri lo?” “Aku nggak masalah soal itu, jadi gimana mau ya mau” Tera memperlihatkan tatapan memohonnya. Langit nampak berfikir sebentar “Oke, gue mau” jawabnya enteng. “Beneran ?! beneran ?!” tanya Tera antusias “Hmm” jawab Langit dengan anggukan “Padahal tadi Tera kira bakal di tolak kayak yang kemaren” ucapnya polos “yaudah lo maunya gue tolak” tanya balik Langit. “Eeee…. Jangan jangan !!!!” Tera semakin mengembangkan semyumnya, tidak menyangka dia bisa menjadi pacar dari sosok Langit Alden Dakara. Ahh sepertinya Tera akan terus tersenyum sepanjang hari ini. Dan mungkin Tera akan memberikan tanda di kalendernya supaya dia selalu mengingat hari ini.

--------------------##########---------------------

Yogyakarta, 2013.
Dear mama, mama apa kabar ? Pasti mama baik disana secara mama adalah mama terbaik di dunia ini. Tuhan pasti sayang banget sama mama, mama pasti baik-baik aja di sana. Mama Tera kangen, kangen banget. Mama juga kangen putri cantik mama ini kan ? Tera berharapnya sih gitu. Nggak kerasa banget ma, Tera udah jadi gadis dewasa. Bukan lagi anak perempuan yang cengeng kayak dulu. Hari ini Tera jadi pacarnya Langit ma, Langit yang Tera ceritain itu. Tera rasanya masih nggak percaya ma. Impian Tera akhirnya dikabulkan sama Tuhan. Tapi Tera takut ma… Tera takut kalau ini hanya mimpi. Tera takut kebahagiaan Tera ini palsu. Tera takut banget… Langit adalah satu-satunya harapan Tera supaya bisa bertahan di dunia, Tuhan nggak mungkin jahat kan ma… Tuhan nggak akan ngehancurin kebahagian Tera  kan? Mama tolong sampaikan pada Tuhan jangan hilangkan Langit-nya Tera, jangan hilangkan kebahagiaan Tera. Tera mohon mama… Dan katakan juga terimakasih pada-Nya karena sudah mengirimkan penerang hidup seperti Langit dan seorang teman seperti Ananta. Di mana dua orang itu adalah kekuatan Tera.

--------------------##########---------------------

Sudah satu hari Tera resmi menjadi pacar dari seorang Langit, mungkin mulai sekarang kebahagiaan yang ditunggunya selama ini akan terus melingkupinya. Dengan langkah ringan dan senyum manis Tera berjalan memasuki kelasnya. Di sana Nanta sudah duduk manis dengan earphone yang menyumbat telinganya, mungkin julukan untuk Tera Si Berangkat Pagi kini beralih posisi untuk Nanta. “Pagi” sapa Tera “Pagi juga” balas Nanta.Yap keduanya mulai dekat sejak insiden yang terjadi dulu, dimana Nanta dengan fikiran terbukanya. “Widih kenapa nih ? Bahagia banget” tanya Nanta “Hehe… ya gitu deh” “Iya tau yang nggak mau cerita, eh btw pr kimia udah” “Udah, kenapa ?” tanya Tera “Gue belom, pinjem dong” ucap Nanta dengan cengengesan “Katanya pinter, mana? Bo’ong ya lo” tebak Tera “Eits… gue pinter ya tapi gue kemarin disuruh mama nganterin ke rumah nenek gue. Jadi gue baru pulang malem, terus ketiduran deh” jelas Nanta “Alasan terus Pak Haji” ujar Tera “No, it’s fact sist.” Tera menyerahkan bukunya pada Nanta “Makasi Tera baik deh, cantik lagi” “Dasar”

Kelasnya sekarang sudah mulai ramai, jam pun sudah menunjukkan pukul 06.40. Semuanya sibuk dengan kegiatan masing-masing, ada yang stalker IG-nya mantan, ada yang lagi gibah, ada yang lagi nyalin pr punya temen. Namun semua kegiatan itu terhenti saat sosok yang menjadi idola kaum hawa itu masuk ke dalam kelas Tera. Semua mata memperhatikan setiap gerak geriknya, laki-laki itu Langit sudah berdiri di depan meja Tera. “Kerjain pr gue !” perintah Langit “Eh..eh.. sebentar dude, emangnya Tera babu lo. Jangan seenaknya nyuruh dude” sangkal Nanta “Lo gak usah ikut campur, lagian Lentera pacar gue. Jadi mau apa lo? Terserah gue lah mau nyuruh pacar gue ngapain” ucapan Langit langsung menghebohkan semua penghuni kelas. “What !!! demi apa !!!” “Sumpah gue masih nggak percaya” “Beneran Langit pacaran sama anak itu” “Kuping gue gak salah denger kan ini” Semua orang terkejut, siapa yang menyangka kalau sosok Langit Alden Dakara akan menjalin hubungan  dengan anak dari seorang koruptor. “Tapi meskipun dia pacar lo, lo nggak berhak nyuruh-nyuruh dia” Nanta masih tidak terima “Gue perjelas lagi dia pacar gue, jadi lo nggak usah ikut campur urusan gue sama pacar gue. Jangan sampek gue bikin muka lo itu babak belur di sini” ucap Langit penuh penekanan. Tangan Tera memegang lengan Nanta, Nanta menoleh ke arah Tera. Matanya menyiratkan “udah gue nggak papa,” akhirnya Nanta mau mengalah membiarkan semuanya terjadi. Tera menerima buku milik Langit “Jadi sekarang kerjain pr gue, gue mau jam ke 5 pr gue udah kelar. Ngerti lo” Setelah Langit pergi mendadak kelasnya sepi, tapi semua orang memandangnya penuh dengan tatapan kebencian. Bahkan lebih parah dari yang sebelumnya. Tera menundukkan kepalanya, menghirup oksigen yang tiba-tiba hilang di sekelilingnya. Namun tepukan di bahunya membuatnya sadar, kalau masih ada yang membelanya. Ya dia Nanta teman sebangkunya, Ananta Kevan Aqla.

--------------------##########---------------------

Halooooo....

Nggak kerasa udah seminggu

Akhirnya author bisa upload chapter baru di tengah kesibukan

Maaf kalo author semisal telat update, soalnya author juga sekarang lagi sibuk banget. Banyak deadline tugas.

Jadi tolong dimaklumi ya

Kalian jadinya tim siapa

Langit/Nanta

Jangan lupa vote sama komennya

See you in next chapter

Salam sayang,

Kay:)

Lenteranya LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang