Lima Puluh Tiga

2.7K 228 25
                                    

"Sebenarnya, tadi ada kejadian apa, Lyn? Waktu gue tidur di mobil?" Greta menoleh ke arah Lyna, yang tengah mencuci tangannya di wastafel.

Lyna mengangkat kedua bahunya. "Mana gue tahu, Gre. Kan, gue enggak ada di TKP. Harusnya lo yang lebih tahu."

Greta melipat kedua tangannya di depan dada. "Kalau gue tahu, enggak akan gue tanya ke lo."

Lyna tersenyum. "Yang pastinya, tadi ada kejadian yang kurang enak di antara kalian bertiga. Makanya, lo itu kalau tidur jangan kayak kebo. Susah banget kalau dibangunin."

Greta hanya terdiam. Menatap bayangannya di cermin. Huh, kenapa semua jadi begini? Gue merasa terbatasi. Gue merasa enggak sebebas dulu. Apa ini yang dibilang orang-orang, kalau pacaran itu enggak seindah khayalan?, keluhnya dalam hati.

"Satu hal yang harus gue peringatkan ke lo, Gre. Jaga sikap. Sejak lo mutusin untuk pacaran dengan Krisan, hidup lo itu enggak cuma tentang lo sendiri, tapi ada Krisan yang harus selalu lo sadari keberadaannya."

Greta diam. Masih menatap bayangannya di cermin.

...

"Kamu enggak mau bareng aku, Gre?" Krisan menatap Greta. Tangannya terangkat untuk membenarkan poni Greta.

Greta menggelengkan kepala. "Aku ikut para cewek."

Krisan mengacak poni Greta. "Aku juga cewek, Sayang. Kamu pikir pacarmu ini apa? Waria?"

Greta menahan tangan usil Krisan. "Ih, kamu tuh, ya. Tadi dirapiin, terus diacak-acak lagi. Usil banget deh kamu." Tangan kirinya terangkat untuk merapikan poninya.

Krisan tersenyum dan mencubit gemas pipi kiri Greta. "Kamu itu gemasin tahu enggak!?" Dengan gerakan cepat, dikecupnya sekilas pipi kiri Greta.

Greta terkejut akan serangan tanpa aba-aba dari Krisan. Wajahnya memerah malu. Senyuman tersipu muncul di wajahnya.

...

Queen menatap dua orang, yang tengah duduk berhadapan di pelataran parkir rest area, tak jauh dari mobilnya. Gadis itu menghela napas panjang dan menghembuskan nya dengan kuat. Gadis itu berbalik. Ingin hati berlari sejauh mungkin atau menyeret Krisan menjauh dari Greta.

Queen berhenti saat dirasanya sudah cukup jauh dari sepasang kekasih itu. Kedua matanya terpejam rapat. Berusaha menghilangkan bayangan kedekatan Krisan dan Greta. Namun apa yang dilakukannya justru mempertegas bayangan menjadi seolah nyata dalam ingatan. "Sial!!!" makinya entah pada siapa. Entah untuk sepasang kekasih itu atau untuk dirinya sendiri.

...

#Greta

Kutatap lalu lalang mobil dari balik jendela. Aku masih berada di perjalanan menuju rumah Nenek Lyna. Ada rasa ingin kembali saja, tak usah melanjutkan perjalanan. Perasaan tak enak mulai menganggu. Entah akan ada kejadian apa di sana nanti. Tapi, melihat keceriaan yang lain, aku tak sampai hati untuk pamit lebih dulu.

...

"Sudah sampai!!! Selamat datang di rumah Nenek gue!!!" Lyna merentangkan kedua tangan di depan rumah sederhana milik neneknya. Rumah bergaya jaman dulu. Senyum merekah menghias wajahnya. Menunggu kelima temannya turun dari mobil.

Queen Greta Oto (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang