Queen Greta Oto #10

4.7K 328 18
                                    

Queen menatap Greta, yang tengah asyik menonton sinetron azab di televisi. Kedua matanya terfokus pada layar ajaib di depan sana. Diperhatikannya setiap gerakan Greta. Sesekali tersenyum. "Oi, Kupu-Kupu. Lo enggak takut gemuk apa ngemil melulu begitu? Lo tuh pendek, kalau gemuk jatuhnya nanti jadi bantat kayak bolu kebanyakan terigu." Tawa Queen membahana setelah puas meledek sahabatnya.

Greta mendelik. "Mana ada ceritanya gue menggemuk, Putri Padi. Gue itu, sudah ditakdirkan punya body layaknya seorang model, jadi lo enggak usah khawatir gue bakalan jadi bantat gara-gara kebanyakan ngemil." Dengan pede tingkat angkasa raya, Greta membantah semua ledekan Queen untuknya.

Queen melempar Greta dengan bantal sofa. "Pede gajah dih. Gue cuma takut kalau lo membantat, nanti ban motor gue jadi sering kempes gara-gara bonceng lo. Kan, rugi di guenya kalau harus sering-sering ganti ban." Ledekannya ternyata masih berlanjut.

Greta menghentikan aktivitas melahap keripik kentangnya. Mengalihkan pandangan pada Queen. Menatap dengan tatapan siap membunuh. "Ngomong apa tadi? Belum cukup ya, lo sudah bikin gue kesal gara-gara nunggu kabar dari lo, sekarang seenak jidat lo ngejek gue!!!"

"Lo kenapa sih? Sensi banget. Biasanya juga kalau gue ledek lo enggak begini." Queen memasang wajah heran. Berpindah duduk ke samping Greta. "Lo lagi datang bulan?"

Greta melipat tangan di depan dada dan cemberut. Mengangguk cepat, membenarkan tebakan Queen.

Queen menggelengkan kepala. Dibelainya rambut Greta. "Kebiasaan deh. Kalau lagi datang bulan, pasti deh gue yang jadi sasaran. Buruan cari pacar gih, supaya gue selamat dari amukan bulanan lo." Kedua matanya menatap lembut ke arah Greta.

Greta mencibir. "Yakin lo rela kalau gue pacaran? Nanti yang ada nih ya, itu cowok pasti bakal lo jutekin. Lo juga pasti bakal ngikutin setiap kali gue pacaran." Disindirnya Queen dengan santai. Dipejamkannya kedua mata menikmati usapan tangan Queen pada rambutnya.

Queen tertegun. Aktivitasnya mengusap rambut Greta terhenti, membuat Greta membuka mata saat sadar usapan itu terhenti.

"Kok bengong sih??? Lanjut kenapa sih. Gue ngantuk nih pengen tidur." Greta menegur sambil menepuk pelan pipi kanan Queen.

Tanpa sadar Queen meraih tangan Greta, yang menepuk pipi kanannya. Digenggamnya tangan Greta. "Gue enggak pernah bisa rela kalau lo pacaran sama orang lain, Gre. Gue enggak mau ada yang nyakitin lo!!!" ujarnya dengan wajah serius dan mata terfokus menatap Greta.

Greta meneguk ludah. Menatap balik Queen. Berusaha memahami apa yang tergambar di wajah Queen.

...

#Greta

"Oi, Kupu-Kupu. Lo enggak takut gemuk apa ngemil melulu begitu? Lo tuh pendek, kalau gemuk jatuhnya nanti jadi bantat kayak bolu kebanyakan terigu."

Ketenangan ku terusik saat Queen, yang tengah menemaniku melahap hidangan mata alias sinetron, mulai melancarkan ledekan. Sekilas, kulirik setoples keripik kentang kesukaanku. Sudah berkurang setengahnya. Pantas Queen meledekku sesadis itu.

Ku cebikkan bibir. "Mana ada ceritanya gue menggemuk, Putri Padi. Gue itu, sudah ditakdirkan punya body layaknya seorang model, jadi lo enggak usah khawatir gue bakalan jadi bantat gara-gara kebanyakan ngemil." Setelah mendelik tanda tak terima, ku bantah semua ledekan Queen dengan tingkat percaya diri sedunia akhirat.

Yaps, sejak dulu, bodyku memang sesuai dengan umurku dan tinggi badanku, walaupun masih terlalu mungil kalau dibandingkan dengan Queen, yang bertinggi 180cm itu. Kebanyakan makna tiang listrik waktu kecil soalnya dia itu.

Sebuah bantal sofa melayang dan mendarat mantap di wajah manis nan polosku. Nyaris menjatuhkan toples keripik kentangku.

"Pede gajah dih. Gue cuma takut kalau lo membantat, nanti ban motor gue jadi sering kempes gara-gara bonceng lo. Kan, rugi di guenya kalau harus sering-sering ganti ban."

Queen Greta Oto (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang