Kejadian di taman tadi membuat hati resya merasa sangat senang.tidak disangka seorang Azka yang dingin dan seperti vampir itu,bisa perhatian kepada kondisi resya.saat jadwal resya minum obat saja Azka ingat, sungguh membuat jantung resya berdetak lebih kencang dan tak karuan.
Kini cuaca sedang hujan, membuat resya bosan dirumah.walaupun ada kakak2nya dirumah,tetap saja resya bosan pasti kakak2nya itu sedang bermain PlayStation dikamarnya.Tok.tok
"Non ada telepon,di ruang kerja bapak,saya GK berani ngangkat non"kata bi Inah yang barusan mengetuk pintu ku yang terbuka.
"Saya saja yang mengangkat"jawab resya dan segera keruang kerja ayahnya itu untung bukan dibawah ruang kerja ayahnya,jadi resya bisa sendiri menjalankan kursi rodanya.resya tahu telepon dari siapa itu, pasti dari kantor nya.ya awalnya telepon itu berada di kamar resya,karena sekarang ayah yang mengurus jadi telepon itu pindah tempat.
"Ada apa?"tanya resya mengangkat telepon.
"Tiba2 saja ada bos dari perusahaan KL datang , kedatangannya ingin merencanakan kerjasama proyektor yang dibuatnya.nyonya bisa kesini?"
"Bilang,tunggu sebentar lagi saya datang."Resya segera keluar dari ruangan,dan menuju kekamar kakaknya.
"Kak,bisa anterin resya ke kantor?"tanya resya.
"Ada masalah?"tanya ka rahman.
"Nanti aja jelasinnya,bisa GK?"
"Yaudah,kita nanti pulangnya sekalian makan diluar ya,udah sana siap2 minta bantuin Bi Inah,kakak mau beresin dulu"ucap ka Rahman.
"Cepet ya kak"ujar resya dan menuju kekamar nya Untung saja pas banget bi inah lagi bersihin kamar resya dan segera bergegas.
Didalam mobil,resya hanya menatap keluar yang dihalangi kaca untuk tidak terkena percikan hujan.entah mengapa dalam pikirannya akan terjadi sesuatu.tapi kini ia tidak bisa menerawang sedikit apa yang akan terjadi, pikiran dan hatinya lagi tidak bisa dikendalikan.
"Dah sampai,sebentar kita bantuin untuk keluar"kata ka Rahman dan segera bergegas bersama ka darma untuk mengeluarkan ku.
Suasana dikantor sangat mengenakkan untuk dilihat.dari cara menyambut tamu, pakaian,sikap,dan melakukan aktivitas nya sangat teratur perfect."Resya,sudah ditunggu diruangan"ucap dari sekretaris resya di kantor.
"Duluan,nanti biar saya diantar sama kakak saya"jawabku dan ka Rahman mendorong kursi rodaku ke arah lift dan kami sampai didepan ruangan tamu untuk masalah kerjasama.
Ceklek.
Ka darma membuka pintu untukku, awalnya ka darma seperti patung didepan pintu saat melihat tamunya,segera darma berjalan kebelakang ka Rahman,dan berbisik"mereka".
"Maaf telat, kondisi sayy...."ucap resya terhenti saat tamu yang akan bekerjasama dengan perusahaannya adalah PAPAH DAN MAMAHNYA(dulu).
"Silahkan duduk kembali"ucap resya datar.
Tangan ka Rahman sudah mengepak keras di gagang dorongan kursi rodanya resya,resya mengisyaratkan untuk menahan emosinya dari kakak2nya itu, setelah urusan ini selesai baru mereka bisa berbuat apa saja,tapi tidak sekarang.
"Kka..mu pemilik kantor ini nak?"tanya wanita itu dengan gugup.
"Kita sekarang langsung saja keintinya ingin membicarakan apa ?"tanya resya balik ,dan memprofesinonalkan dirinya.
"Eh,iya kedatangan kami disini untuk menawarkan kerjasama dari proyek yang kami buat "ujar lelaki itu.
"Saya akan lihat proposalnya terlebih dahulu dan melihat rancangan struktural dulu"jawab resya dan mulai membaca dan memahami dari tujuan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Auresya Nindya
Teen FictionMasalah yang seharusnya tidak ia harus tanggungi,malah ia yang harus melakukannya. . . Rasanya sulit untuk mendapatkan ketenangan dirumah bagi Resya.rintangan demi rintangan harus ia dapati dan tidak akan ada balasannya.bertahan dengan kesedihan da...