Jika eunsang datang dengan junho, berarti pulang sekolah eunsang juga akan bersama junho.
"Mau makan dulu atau langsung pulang?" tanya junho, keduanya sudah duduk didalam mobil junho.
"Makan aja kali ya, gue laper" belum sempat eunsang menjawab, junho sudah memutuskan untuk mencari makan dulu.
"Makan dimana ya enaknya? Richeese? Mekdi? Atau cafe biasa?" junho melihat eunsang disebelahnya dan menatap dengan tatapan bertanya.
"mmm, terserah junho" jawab eunsang.
"Gue pengen mekdi sih, tapi pasti rame banget. Makan di richeese aja kali ya, tapi jauh banget dari sini" junho terlihat sibuk dengan pilihannya dan eunsang hanya menatap polos junho.
"Yaudah kita makan di cafe depan situ aja" putus junho, dan eunsang hanya menghela napasnya. Untuk apa junho bertanya padanya jika ia memutuskan pilihannya sendiri? Junho dengan tingkah absurdnya membuat eunsang sedikit kesal sekaligus tertawa.
Setelah keduanya sampai di kafe, junho dan eunsang memilih duduk dipinggir jendela dengan pemandangan orang yang berlalu lalang diluar.
"Junho, apa bener kalau anak whitevers itu punya standar level yang sama kalau berpasangan?" tiba tiba eunsang membuka pembicaraan yang mengarah tentang hubungan temannnya, ia hanya penasaran dan mungkin jawaban junho akan membantunya.
"Gak lah, whitevers emang isinya anak yang kaya bukan berarti kalau mereka pacaran harus selevel sama mereka. Whitevers cuma sekedar label menurut gue. Kenapa nanyain ini? Ada yang lo suka?"
"Enggak, enggak"
"Walaupun mereka anak orang kaya, kalau urusan hati mereka gak akan mikir lo dari kalangan keluarga apa, sekaya apa. Buktinya kak yunseong yang punya pacar minhee. Minkyu yang lagi pedekatean sama wonjin"
"Banyak yang berpikir kalau kami itu terlalu memilih dalam hal apapun, seperti circle pertemanan bahkan dalam berhubungan, padahal gak kayak gitu. Kami welcome ketika ada yang ingin berteman dengan tulus. Tapi orang orang selalu memandang kami seperti kalangan yang tak tersentuh" ungkap junho.
Eunsang mengerti semua apa yang junho ungkapkan, ia paham.
"Junho, mau temenin eunsang ke perpustakaan kota?"
Junho menoleh menghadap eunsang, ia melirik sedikit kearah jam tangannya melihat disana sudah menunjukkan jam lima sore, "udah sore. Lo gak dimarahin?"
"Enggak, udah ijin kok sama kak jinhyuk"
"Yaudah ayo" junho memutar kemudinya dan melaju kearah perpustakaan kota.
Sampai disana eunsang langsung menuju lorong dimana buku yang eunsang butuhkan berada dan meninggalkan junho yang heran, "bukannya lo baru disini? Kok udah hapal tempatnya? Bahkan gue yang dari lama jarang atau bahkan gak pernah kesini" ucap junho.
"Perpustakaan kota ini jadi tempat pertama yang eunsang cari setelah sampai disini"
"Pantes,"
Eunsang mengedarkan pandangannya ke rak buku dan melihat satu per satu judul buku yang tertera. Hingga ia menemukan buku yang dicari namun letaknya dirak paling atas. Eunsang berjinjit mencoba meraihnya namun rak bukunya terlalu tinggi. Ia melompat lompat kecil namun tetap saja tidak sampai.
Junho yang melihat eunsang kesusahan langsung berjalan beberapa langkah dan mengambil buku yang diincar eunsang dengan mudah.
"Kalau gak bisa, minta tolong. Kan ada gue" junho menoleh sebentar dan terdiam karena eunsang berada persis disampingnya. Matanya langsung berhadapan dengan manik eunsang yang bulat. Bahkan ia bisa melihat jelas wajah eunsang karna terlalu dekat.
Junho langsung mundur beberapa langkah setelah sadar bahwa ia terlalu dekat, "sorry, gue cuma mau bantuin" ucapnya canggung.
"Iya, makasih jun" eunsang tersenyum, suasana tiba tiba menjadi canggung dan entah kenapa jantung eunsang mendadak berdetak lebih cepat
"Thanks junho, maaf ngerepotin" eunsang berdiri didepan pagar rumahnya dan junho yang masih didalam mobil tersenyum dan melambai lalu melajukan mobilnya.
" ya ampun dek, udah jam berapa ini telat banget" eunsang baru melangkahkan kaki kedalam rumahnya dan sudah disambut oleh omelan kakak sulungnya.
"Eunsang dari perpus kak, kan udah eunsang kasih tau"
"Sama junho ya?"
Eunsang mengangguk, "iya"
"Eunsang suka ya sama junho, aciacia adek kakak udah besar udah suka sukaan" jinyuk menaik turunkan alisnya bermaksud menggoda eunsang.
"Ih apaan sih kak jinhyuk, gak jelas" jawabnya namun dengan pipi yang memerah.
"Tapi dek, jangan sama junho deh. Keliatan orang gak baik tu anak" ungkap jinhyuk.
"Jangan sembarangan ngomong is! Junho itu baik"
"Yailah dek, semua orang jahat itu awalnya pasti baik. Kakak kasih tau, orang jahat itu terlahir dari orang baik yang tersakiti."
Eunsang menatap kakaknya ini dengan tatapan heran, sekaligus iba. Iba terhadap wooseok pacar kakaknya yang mendapatkan modelan kayak jinhyuk. Kasianbangetkakwooseokdapetkakjinhyuk, pastiwaktuitukakwooseoklagi sial-batin eunsang.
Dan eunsang langsung berjalan tanpa memperdulikan jinhyuk yang mengoceh sendiri. Berurusan dengan jinhyuk selalu membuat eunsang pusing. Kelakuan kakaknya aneh, bahkan sangat aneh. Entah dulu mamanya memberikan asupan seperti apa hingga kakaknya jadi begini.
TBC gimana chapter ini? Lanjutgakk?? Janganlupa di vote yaaseyeng❤️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.