Minkyu tengah duduk di kursi salah satu cafe dan berhadapan dengan seseorang yang mungkin membenci nya sekarang ini.
"Mau ngomong apa lo? Cepat. Gue gak bisa lama lama" ujarnya dingin.
Minkyu menghela napasnya pelan lalu memasukan tangannya ke dalam kantong jaket yang ia gunakan mengambil suatu benda dan menyerahkan kepada orang itu. "Gue udah liat semuanya, gue gak nyangka bisa ke makan omongan chaerin." ujar minkyu.
"Ya lo bodoh"
"Hyungjun, gue tau gue salah. Gue bentak bentak wonjin bahkan sampai nampar dia di depan umum kemarin. Gue minta maaf" minkyu menundukkan kepala nya, memutar kembali ingatan beberapa minggu lalu dimana dirinya menjadi orang brengsek, paling brengsek.
Hyungjun yang awalnya muak melihat minkyu sedikit luluh. Cowo didepannya terlihat benar benar menyedihkan. Tidak ada semangat seperti biasa yang hyungjun selalu lihat. Bahkan terkadang minkyu menghindari wonjin saat si manis tanpa sengaja lewat di dekatnya. Minkyu benar benar pengecut. Setelah apa yang ia lakukan kepada teman baiknya, bukan nya meminta maaf malah menghindar. Tapi kali ini hyungjun benar benar luluh. Minkyu terlihat benar benar menyesali apa yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Bukan gue yang lo bentak, bukan gue juga yang lo tampar. Jadi lo gak perlu minta maaf ke gue. Temui wonjin, minta maaf sama dia. Gue yakin sebenci bencinya dia sama lo, dia masih punya perasaan buat maafin lo" ujarnya.
Minkyu menggeleng, "gue gak berani. Setiap gue lihat wajah nya, rasa bersalah gue makin memuncak dan ngerasa gue lah yang sebenarnya gak pantes buat orang sebaik wonjin"
"Kalau gitu lo pengecut"
"Gue emang pengecut"
"Minkyu, lo perlu tau satu hal. Wonjin orang baik, lo tau itu. Gue yakin kalau lo mau berusaha ngeyakinin dia lagi, dia pasti percaya sama lo. Lo mau tau alasan kenapa dia kerja di bar?"
Minkyu mendongakan kepala nya sedikit, menatap hyungjun dengan sorot mata yang penasaran.
"Yang kayak lo tau, wonjin bukan kayak kita. Wonjin lahir bukan dari keluarga yang berada. Bahkan sekolah di sana pun bukan dari uang yang dia punya. Wonjin kerja disana buat bantu kakaknya cari uang. Ayahnya sakit keras, setiap minggu harus cuci darah bahkan kemarin belum ada seminggu harus cuci darah lagi kata wonjin. Wonjin terpaksa kerja buat biaya pengobatan ayahnya. Walau gak seberapa setidaknya dia gak mau memberatkan kakaknya yang kerja sendiri. Kakaknya juga kerja bukan dengan gaji yang besar. Kakaknya cuma kerja di minimarket dengan penghasilan yang pas pasan bahkan cuma cukup untuk kebutuhan sehari hari. Sekarang wonjin kerja di cafe kakaknya eunsang. Tempatnya bagus, terjamin juga keamanannya, gajinya juga lumayan."
Semua perkataan hyungjun semakin membuat minkyu terporosok jauh kedalam rasa bersalah nya, kenapa hyungjun tidak bercerita padanya?
"Kalau lo nanya kenapa dia gak pernah cerita sama lo, jawabannya dia gak mau lo kasihan sama dia. Wonjin lebih tegar dari yang terlihat, dia ngatasin masalahnya sendiri, dia mendam semua tekanan sendiri. Dan ditambah kelakuan bodoh lo kemarin buat dia makin nambah beban pikiran. Sayangnya dia gak punya sandaran, dia gak punya tempat berkeluh kesah, dia gak punya orang yang benar benar bisa menjadi tempat dia pulang."
"Yang gue tau kyu, lo sayang sama dia dan dia juga sayang sama lo. Buktikan itu. Dia sekarang lagi banyak pikiran, ayahnya sering kambuh dan mungkin lo bisa jadi tempat dia bersandar kyu. Buktiin kalau lo bisa, gue bakal bantu tapi lo juga harus mau berjuang lagi. Karna percuma kalau gue bantu tapi lo gak mau berjuang juga."
Hyungjun tersenyum, ia menepuk pelan bahu minkyu. "Gue yakin lo bisa dan wonjin bakal maafin. Semangat, oke?"
••
![](https://img.wattpad.com/cover/210146129-288-k726131.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
fvckboy ; junsang
De Todo[ COMPLETED STORY ] "Eunsang, jadi pacar gue ya?"-junho Most impressive ranking #1 in junsang