43

4.1K 158 20
                                    

"Apa kabar kalian berdua" sekian lama mereka terdiam akhir nya viana membuka suara duluan .. ya seseorang yang bertemu ali dan prilly di taman adalah viana

"Alhamdullah kita baik vi" prilly tersenyum manis , membuat ali tak dapat membaca isi hati prilly saat bertemu viana kembali , rasa nya sulit sekali menebak prilly sekarang

"Prilly aku.." viana mau minta maaf soal dulu tapi prilly sudah memotong nya " aku apa vi ?? Ga usah bahas yang dulu ya aku udah lupain semua nya" jawab prilly

"Kamu apa kabar" tanya prilly

"Aku baik pril" jawab viana , setelah itu menatap ali yang sedaritadi hanya diam saja "li lo apa kabar" tanya viana

"Gw baik" jawab ali dingin

Viana paham atas sikap ali yang sekarang pada nya apa lagi viana yakin bahwa ali sekarang lagi berjuang keras mendapatkan prilly kembali , viana memang menjauh dari ali , begitu pun dengan ali yang menjauh dari viana. Tapi bukan berarti viana buta akan semua yang terjadi terhadap ali selama prilly menghilang . Ali begitu terpukul bahkan ali menjadi orang yang tak tersentuh oleh siapa pun.. viana awal nya ragu untuk menegur mereka saat tadi melihat mereka berdua ditaman , tapi viana penasaran apa itu benar ali dengan prilly , karna setau viana prilly belum kembali ke indonesia.

"Kamu kuliah dimana vi" prilly tak enak kalo hanya diam2 saja seperti ini

"Aku di universitas bina negri prill"

"Wah deketan kampus kita vi"

"Oh kamu yang di kampus sebelum kampus aku itu ya prill" tanya viana

"Iya benar"

"Ga bareng sama ali" tanya viana

Prilly tersenyum" engga vi aku baru kok ketemu ali sesudah aku daftar di universitas aku sekarang"

"Hay sayang" sapa seorang dari belakang mereka , mereka ber3 menolah . Viana langsung berdiri nyamperin pacar nya sedangkan ali menatap nya biasa saja , berbeda dengan prilly yang tersenyum kembali ketemu teman lama nya

"Loh prilly ali" tanya dafit kaget dia tak menyangka ketemu mereka berdua disini , karna sudah lama mereka tak bertemu..

"Hay daf apa kabar" tanya prilly ramah , prilly sudah tak takut lagi dengan dafit , ini yang di maksud prilly ketika suatu saat nanti dia bertemu dengan dafit dengan suasana yang berbeda dan bisa jadi teman.

"Baik pril baik.. gw ga nyangka lo disini" dafit masih kaget

"Ehemm biasa aja liat nya" ali bedehem membuat viana cekikikan

"Eh onta pacar gw kaga minat juga kali sama pacar lo , dia mah udah mentok di gw . Ga usah begitu banget liat nya" jawab viana sambil tertawa

"Hahah maaf li maaf , tenang aja gw cuma kaget aja prilly ada disini , terakhir gw denger kan dia dibawa keluar negri"

Ali mendengus "kali aja lo belom tobat"

Prilly menyikut ali "ali ih ga boleh gitu"

"Kamu belain dia" tanya ali ngambek

"Aku ga belain siapa siapa , lagian mereka udah jadian masa dafit masih suka sama aku sih"

"Kan kita ga tau isi hati orang love"

"Ehemmmm maaf nih pak bu kita pergi dulu ya lanjutin aja berantem nya. Kita tunggu undangan nikahannya" ucap viana yang langsung menggandeng dafit pergi.

Setelah viana dan dafit pergi ali masih saja terus cemberut membuat prilly gemas

"Aw aw kok aku di cubit sih"

MENCINTAIMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang