Doi#2

93 9 0
                                    

Happy life and happy reading...
.
.
.
Author's POV

Hingga pada akhirnya hari  baru telah dimulai. Jei yang belakangan ini bergalau ria sudah move on. Teman-temannya sendiri tidak tahu obat apa yang digunakan gadis itu untuk mengatasi gejala patah hati.

Di rutinitas yang biasanya, pagi yang biasanya, dengan gedung yang biasanya. Jei terlambat.

Saat ini cewek cantik itu sedang berdiri di tengah lapangan bersama siswa-siswi yang juga terlambat.

Dirinya tidak pernah sadar. Banyak mata mencuri pandang ke arah dirinya. Wajar, Jei memiliki paras yang cantik. Rambut panjangnya sering digerai, hidung mancung, dan kulit putih. Tubuh yang ramping, ingin dimiliki banyak orang. Di belakang dirinya banyak yang membicarakannya.

Selama setengah jam mereka berdiri. Jei juga tidak pernah tahu. Keberadaan dirinya membuat orang di sekitar betah dan dapat berlama-lama di lapangan.

^aku puji kamu loh Jei, berbahagialah

Akhirnya setelah penantian yang panjang, siswa dan siswi yang terlambat diperbolehkan masuk ke kelas. Dengan wajah tanpa berdosa dia masuk ke kelasnya. Membuka pintu dan menyapa wali kelas. Pergi ke tempat duduk dengan tenang.

Teman sebangkunya Icha dan Icy menatapnya lelah. Bagaimana bisa hampir setiap hari Jei terlambat? Atau bisa dibilang jarang sekali Jei tepat waktu datang ke sekolah.

"Jei, lo itu lama-lama gue seret dari rumah lo ke sekolah." Kata Icha sambil geleng kepala.

Icy hanya tertawa. Dia memperhatikan wali kelas kami yang sebentar lagi akan keluar ruangan.

"Cha!" Dia memanggil Icha, teman sebangkunya yang duduk paling pojok dekat tembok.

"Tadi gue liat cogan lagi."

"Hah?"

"Serius, cogan yang beberapa hari lalu gue liat. Ada dua orang. Dua duanya pake seragam sekolah kita. Ganteng-ganteng, tapi yang paling gue suka yang cool cool gitu loh." Jei mulai dengan ceritanya. Jei 100% move on.

Jei tidak mengarang. Saat diberdirikan di tengah lapangan, Jei melihat dua orang yang tidak lagi asing di matanya keluar dari ruang guru. Orang yang sama dengan yang pernah dilihatnya. Mereka sangat tampan. Berbeda dari pemandangan mereka sehari-hari di sekolah itu. Yang ini super duper tampan. Yang paling sempurna di antara sempurna. Sangat sempurna.

Icha terlihat tidak peduli dengan cerita Jei. Toh nantinya dia pasti tidak akan bisa mengingat wajah mereka.

Sedangkan Icy dia seperti mengetahui sesuatu. Wajahnya terlihat berfikir.

"Oh! Gue baru ingat!"

Jei dan Icha sama-sama menatap Icy.

"Temen gue bilang katanya ada dua orang murid pindahan."

"Hah? Masa?" Raut muka Jei cerah. Dia seperti menemukan alasan baru untuk sekolah. Dia berharap dua orang tadi adalah murid barunya.

"Buat apa gue bohong. Emang gue kayak lo yang sering nge drama? Katanya mereka dimasukin di kelas sini." Lanjut Icy.

Di kelas IPA 5, mereka memiliki dua bangku kosong karena di semester sebelumnya dua orang sudah dikeluarkan dari sekolah karena sikap dan nilai mereka. Wajar saja kalau keduanya langsung dimasukkan di kelas yang sama.

Mendengar fakta itu, Jei langsung memekik kecil tertahan. Doi baru sudah didapatkan. Dan tujuannya kali ini adalah mendapatkan hati pangeran ganteng yang katanya cool cool apalah namanya.

##

"Kenalin nama gue Kenzie Archello, gue biasa dipanggil Ken. Salken guys!"

Pemuda itu menyapa dengan ramah. Ken tersenyum manis, wajahnya yang tampan semakin enak dipandang saat sepasang lesung pipi timbul di kedua sisi wajahnya. Semua orang di kelas itu pasti sadar kalau Ken adalah orang yang mudah bergaul dilihat dari cara bicara dan wajahnya.

"Kenalin diri lu, nyet!" Terdengar bisikan Ken yang menyikut-nyikut lengan teman di sebelahnya.

Pemuda di sebelah Ken terlihat tidak suka dengan panggilan yang diberikan Ken untuknya. Terdiam selama beberapa detik, akhirnya ia berbicara juga. "Rei."

"Irit bener ni orang."

Seisi kelas bisa tahu sifat kedua teman baru mereka hanya dalam waktu singkat. Ken dan Rei terlalu menonjol. Karakter mereka pun 11/12 dengan pemeran utama di novel yang sering dibaca.

Wali kelas mereka yang sedang berada di ambang pintu menyuruh mereka berdua duduk di belakang Jei, Icy, dan Icha. Kebetulan bangku di paling belakang memang kosong.

Wali kelas mereka pun keluar dan diganti guru mata pelajaran di jam itu.

Cerita yang lama pun akan diganti cerita yang baru. Kisah cinta yang mereka tunggu-tunggu segera tiba.

##

Too short?!
Wait 4 d'next chapt;)

D O ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang