8. Over

6.4K 1K 103
                                    

Chan membuka matanya perlahan dan saat itu juga kepalanya dilanda pening yang sangat hebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chan membuka matanya perlahan dan saat itu juga kepalanya dilanda pening yang sangat hebat.

Lelaki itu tidak mengingat apa yang terjadi, namun bangun dengan masih memakai baju kantor cukup menjelaskan semuanya.

"Hyunjinie?" Panggilnya pelan karena kepala yang masih pusing. Tak ada respon di luar sana ngebuat chan bingung.

Anak itu sedang apa hingga tidak mendengarkan panggilannya? Kamar apartemen ini pun tidak terlalu besar.

Setelah beberapa menit duduk, chan beranjak sambil berpegangan pada tembok.

"Hyun?" Panggilnya lagi, namun nihil. Kamar ini sepi membuat chan bertanya-tanya kemana kucing itu?

Pergi keluar? Kenapa tidak izin dengan chan.

Saat masih bergelung dengan pikirannya, chan melihat ruang tengah yang sangat berantakan.

"Astaga, apa yang anak itu buat?" Gumamnya berkacak pinggang. Baju yang hyunjin pakai tergeletak begitu saja disana, namun dengan keadaan sudah robek.

Lantas chan melihat benda tersebut dengan tatapan aneh. Beberapa saat kemudian, chan baru tersadarㅡ

"Oh, sialan." Sungutnya. Dirinya kemudian berjalan ke dapur dan menemukan sebuah sup ayam yang sudah mendingin dan sebuah sticky note dan tertera nama hyunjin disana.

"Sialan! Sialan! Bego banget gue!" Chan frustasi dengan apa yang terjadi semalam. Bagaimana bisa dia lepas kendali seperti itu?

Rambutnya diacak kasar. Kemungkinan besar hyunjin pergi dari sini karena dirinya. Baju hyunjin yang robek? Chan tidak bisa membayangkan apa yang dilakukannya semalam.

Tak lama kemudian, ponselnya bergetar tanda panggilan masuk, tanda hijau langsung digeser, "halo?"

"Ini gue, changbin. Ayo ketemu, di tempat biasa."

"Gue lagi mumet, hyunjin gaada-"

"Makanya sini ketemu bule!"

Entah apa yang lelaki dengan tampang ganas itu ingin katakan.















Chan sangat lesu sejak tadi. Bahkan untuk menyetir mobil saja lelaki itu tidak bisa fokus kepada jalanan dan hampir beberapa kali menabrak orang.

"Yo!" Panggil lelaki yang setahun lebih muda darinya itu. Changbin kembali menyesap kopinya setelah chan duduk di depannya.

"Kenapa lo? Lesu banget. Manusia bukan?" Sinis changbin. Chan terheran dengan sahabat karibnya itu yang pagi-pagi sudah ingin memancing emosinya.

"Apaan sih. Gue sakit kepala." Balas chan tak kalah sinis, changbin tertawa kemudian menyuapkan honey waffle ke mulutnya.

Sebenarnya changbin ingin menonjok wajah rupawan di depannya itu sekarang jika tidak mengingat mereka sedang berada di cafe pinggir jalan dengan banyak orang berlalu lalang.

Snowshoes ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang