13. Trauma

5.6K 838 168
                                    

Sebenarnya mina sedikit prihatin melihat adiknyaㅡjeongin, yang mengkhawatirkan hyunjin hingga tidak bisa tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya mina sedikit prihatin melihat adiknyaㅡjeongin, yang mengkhawatirkan hyunjin hingga tidak bisa tidur.

Hyunjin beralasan untuk pergi ke minimarket. Namun, tak kembali hingga keesokan harinya.

Mina cukup yakin kalau hyunjin bisa menjaga diri, tapi tidak dengan jeongin yang belum bisa menaruh rasa percaya itu sepenuhnya ke hyunjin.

"Aku pergi, kak."

"Hati-hati, je." Mina melambaikan tanganny kecil. Jeongin akan pergi membeli beberapa kebutuhan toko mereka.

Selang beberapa menit, mina tengah menyusun beberapa mini pie di etalase, bunyi lonceng dari pintu toko berbunyi menandakan ada pelanggan yang datang.

"Selamat datang diㅡ hyunjin!"

Tentu saja mina tak bisa menahan rasa senangnya. Langsung saja berlari kecil keluar dari etalase dan menghampiri hyunjin yang juga berlari kepadanya.

Rasa gemas tak bisa mina tahan, "utututu adik aku yang gumush ini udah berani ga pulang ya." Kata mina lagi sambil mencubit pipi gembil si manis.

Hyunjin cuma bisa terkekeh. Namun, mina baru sadar kalau hyunjin datang kesini tak sendiri, melainkan bersama orang lain.

Sebentar, mina seperti mengenal orang ini. Pernah bertemu, tapi dimana ya. Berusaha mengingat, mina yakin sekali kalau dirinya kenal dengan sosok yang berdiri di samping hyunjin.

"Kak mina, ini kak chan. Kak chan, ini kak mina."

Sama hal nya dengan chan, lelaki itu seperti tak asing melihat mina. Sama berpikir, pernah bertemu, namun lupa dimana.

"Chan," gumam mina, "christopher, kan?" Tanya mina ragu yang tentu dibalas dengan anggukan oleh chan.

"Iya," balas chan lagi. "Eum, maaf sebelumnya. Saya seperti kenal kamu, tapi lupa dimana,"

"Saya juga," mina berujar, "pernah lihat, di suatu tempat."

Dan mina pun menatap wajah chan lekat-lekat sambil memaksa otaknya untuk memutar memori yang rasanya sudah terkubur dalam. Mina menjentikkan jarinya, "kamu, pacarnya yeji, kan?"

Ah, benar! Mina harusnya ingat. Yeji merupakan sahabatnya, dan lelaki di depan ini merupakan seseorang yang berhasil mencuri hati sahabatnya itu.

"Sekarang gue baru inget," mina tersenyum dan menjulurkan tangannya, "long time no see, chan."

Chan membalas uluran tangan tersebut, "me too, mina." Senyumnya tak kalah mengembang. Hah, bertemu dengan mina rasanya mengembalikan memori dimana dulu yeji mengajak mina untuk bertemu dengannya di taman belakang sekolah karena malu.

Mina, satu-satunya sahabat sekaligus kakak bagi yeji yang selalu menjadi support system perempuan dengan cat eye indah itu untuk berkencan dengan chan.

Snowshoes ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang