Hyunjin mandang antusias drama yang terputar di televisi di depan mereka, jeongin di belakang udah mau meremㅡ tapi entah kenapa satu adegan di drama itu tetep bikin matanya melek.
Toko udah tutup karena sudah menjelang sore. Ga biasanya sih tutup jam segini, ini karena mina yang mau kencan sama pacarnya, jadinya bakal nginep sekitar tiga hari disana.
Sebenarnya mina antara percaya tak percaya menyuruh jeongin memegang kendali penuh terhadap toko. Yang ada mungkin nanti jeongin bisa matahin etalase atau ngebakar dapur.
"Je, je, liat deh, ituu!"
"Jeje, ih! Nanti hyunjin marah!"
Merasa tak ada jawaban dari jeongin, hyunjin mengadah kepalanya, ternyata jeongin tertidur dengan bersandar pada badan sofa, sementara tangannya masih meluk hyunjin yang bersandar pada dada bidangnya.
Bibir merah hyunjin mengerucut sebal. Awalnya ingin marah tapi diurungkan karena ngeliat wajah jeongin yang kelelahan. Hidung bangirnya keliatan menawan dengan bibir yang sedikit terbuka, bahkan dengkuran halus terdengar jelas di telinga hyunjin.
Biasanya hyunjin bakal ngelakuin hal ini ke chan. Mandang dengan mata berbintangnya sampai lelaki itu terkejut sendiri sampai berakhir di marahi atau malah didekap hingga terlelap.
Helaan napas keluar dari hyunjin dan hal itu terdengar oleh si mata rubah. Matanya terbuka sedikit, mendapati hyunjin yang tengah mengamatinya.
"Kenapa liatin terus? Tau kok ganteng." Gumam jeongin. Tarik hyunjin kedalam pelukannya dan jadiin sebelah tangannya sebagai bantal untuk kepala hyunjin.
Mereka berbaring di ruang tamu dengan alas karpet bulu yang lembut. Televisi udah jeongin matiin hingga hanya terdengar bunyi pendingin ruangan yang menemani mereka.
Bak dejavu, hyunjin pernah mendengar kalimat itu. Bikin senyumnya terpatri tipis, tapi hatinya tanpa alasan terasa perih.
"Iya, jeje ganteng kok." Gumamnya. Menghirup aroma familiar yang menyeruak keluar dari pakaian jeongin. Membuatnya nyaman.
"Tidur, ya? Pasti capek. Hari ini banyak pelanggan."
"Mau disini atau pindah ke kamar, hyunie?" Tanya jeongin sembari mengecup pucuk rambut hyunjin yang harumnya sangat lembut.
Hyunjin menggeleng di dekapan jeongin menghasilkan rasa geli karena telinga kucing si manis, "ga mau. Disini aja, ya?" Pintanya, matanya bersinar terang bikin jeongin luar biasa gemas.
Dikecupnya wajah hyunjin berkali-kali hingga hidung, bahkan pipi merah gembil hyunjin tak lupa. Si manis udah terkekeh geli karena perlakuan jeongin. Kalo ditanya, pasti alasan jeonginㅡ kamu tuh gemes!
KAMU SEDANG MEMBACA
Snowshoes ✔
Fanfiction「it's about Bangchan with his lovely cat hybrid, Hyunjin」ㅡ end Chan × Hyunjin ©Blueishby