10. Lemon cake

6.2K 916 113
                                    

"Lang, lang!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lang, lang!"

"Kebangetan lo lang!"

"Yang begini lo tanya gue lang?"

"BAPAK LO NONTON LANG!"

Jeongin tertawa terpingkal-pingkal karena melihat video salah satu selebgram yang lagi naik daun itu.

Padahal toko bentar lagi buka, tapi jeongin masih ketawa-ketawa di salah satu meja toko.

"Yang jeongin!" Teriak mina dari arah dapur, suaranya yang menggelegar bak petir ngebuat jeongin tak sengaja melempar ponselnya.

"Iya kak! Gue udah beresin kok!"

Kepala mina muncul dari arah dapur untuk ngeliat kerja adiknya itu, jeongin memang sudah beresin semua yang mina suruh. Cuma anak itu seperti tidak ada kerjaan lain saja pagi ini.

"Siramin bunga di luar! Kakak mau ngeluarin apple pie dari oven dulu. Nanti bantu susun ya!"

"Siap tuan putri!"

Selain toko bunga, toko warisan keluarga jeongin dan mina ini sebenarnya memiliki café kecil untuk orang singgah.

Dengan nuansa yang cerah dan sedikit kesan vintage bikin suasana di tempat itu begitu hangat.

Suara lonceng dari pintu terdengar. Jeongin mengambil pressure sprayer yang terletak di kotak kecil samping tanaman.

Hyunjin sudah duluan melakukan hal itu, tidak seperti jeongin yang harus diteriaki dulu.

Ngeliat hyunjin yang kayaknya baru bangun tidur karena masih pakai kaos kebesaran miliknya dan juga celana pendek, atensi jeongin langsung tertarik sepenuhnya ke hybrid itu.

"Hyunjin, selamat pagi." Sapa jeongin. Kemudian memulai kegiatan menyemprot tanamannya.

"Pagi juga, jeongin. Udah sarapan?" Balas hyunjin, jeongin membalas dengan gelengan kecil.

Jeongin mengikis jarak diantara mereka, kemudian mengusili hybrid kucing itu sehingga hyunjin mengerucut kesal.

"Jeje! Hyunjin gasuka ih!"

"Utututu lutuna," ledek jeongin tepat di depan wajah hyunjin, "jangan ngambek, cantik. Nanti gabisa jadi istri aku."

Kata 'cantik' yang keluar dari mulut jeongin itu membuatnya teringat oleh chan. Kan, moodnya jadi down gara-gara ini.

"Aku serius, hyunjin. Jangan ngambek ya? Maafin aku." Kata jeongin yang tiba-tiba saja ngerubah gaya bicaranya. Hyunjin ngernyit heran.

"Engga sih, hyunjin gapapa kok."

Jeongin tersenyum kecil setelahnya. Jari telunjuk jeongin menyentuh bibirnya sendiri, seperti meminta sesuatu ke hyunjin melalui kode itu.

Hyunjin melangkah kecil, memandang mata rubah jeongin dengan lengkungan manis secerah mentari dan mengecup pipi lelaki berambut merah itu dengan suara 'mwah lucu.

Snowshoes ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang