Tok! Tok!Tok! Tok!
Chan mengetuk-etuk jarinya sambil menunggu sang pemilik rumah minimalis ini membukakan pintu.
Sebenarnya chan bisa saja langsung masuk, namun kejadian terakhir kali saat dia memasuki rumah ini tanpa permisiㅡmalah dia melihat sesuatu yang sangat menodai matanya.
Cklek
"Hm?" Di hadapan chan lelaki itu sayup-sayup menatapnya, entah sadar entah tidak. Masih bertelanjang dada dengan rambut yang acak-acakan, masih mengenakan celana boxer, chan yakin kalau lelaki dengan tampang judes itu baru aja bangun.
"Kok ga langsung masuk aja sih?" Gumam changbin kemudian menguap.
Chan kemudian masuk sembari merotasikan matanya, "terakhir kali gue masuk, lo ternyata lagi asoy di sofa,"
Changbin tergelak mendengarnya.
Oh ya! Changbin baru ingat perihal itu. Kalau diingat-ingat lucu juga melihat ekspresi chan yang datar dan langsung terdiam."Sorry bro, kita memang sering gatau tempat,"
"Btw, mau ngapain? Tumben aja dateng. Biasanya harus diseret dulu biar mau keluar."
Chan duduk di sofa milik teman dekatnya itu, merenggangkan seluruh badannya yang terasa penat sambil memejamkan mata.
"Sebenernya gue mau tanya-tanya soal hybrid," langsung saja mengundang segudang pertanyaan bagi changbin.
Setaunya, chan sedikit tidak suka dengan sebuah mahluk bernama hybrid ini. Menurutnya, kehadiran mereka cukup aneh dan merupakan definisi sesuatu yang sangat tidak logis tapi nyata.
Pokoknya aneh, gasuka aja. Ga perlu alasan lebih. Chan doang memang.
Lelaki blasteran korea surga ituㅡeh, maksudnya aussie-korean itu sempat menentang changbin yang memiliki seorang hybrid.
Namun lama-lama menerima saja, karena walau bagaimana pun, changbin tetep changbin. Batu, gabisa dibilangin. Akhirnya chan nyerah. Lagi pun dirinya sadar kalau tidak punya hak untuk melarang changbin.
"Kak changbin," dari jauh mereka mendengar suara yang memanggil changbin lucu.
Oh iya, chan baru inget. Itu Felix, hybrid milik changbin.
Lelaki mungil yang hanya dibalut kaos hitam yang kelihatan besar di tubuhnyaㅡyang chan yakini pasti milik changbinㅡberlari kecil ke changbin yang tengah duduk di sofa.
Kalau hyunjin itu bulunya berwarna putihㅡnah, maka felix ini warna hitam. Sangat imut sih kalau diliat, kalem juga.
Choker pemberian changbin yang dibuat khusus untuk felix melingkar indah di leher kurus lelaki manis itu, "gue tebak lo habisin jutaan buat choker itu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Snowshoes ✔
Fanfiction「it's about Bangchan with his lovely cat hybrid, Hyunjin」ㅡ end Chan × Hyunjin ©Blueishby