3. Secret

682 131 63
                                    

Gong Xi Fat Cai!

===



Yuri menatap layar ponsel dengan serius di meja makan. Ibu jarinya sibuk menyentuh layar. Meneliti seluruh gambar dan tulisan yang ada.

"Ah! Mengapa sesulit ini mencari pekerjaan?" gerutu Yuri sambil menggaruk kepalanya yang tiba-tiba gatal. Membuat surainya berantakan.

Tak terasa sudah seminggu dia tinggal di sana. Bahkan apartemen itu sudah terasa seperti miliknya sendiri. Mengubah tata letak barang, menghias ruang tamu dan kamarnya, juga kamar mandi yang menjadi berwarna. Tentu dia meminta izin pada Sejun, walau pun setelah dia merombaknya lebih dulu. Setidaknya dia meminta izin pada sang pemilik.

"Uangku menipis..." lirihnya. Entah sudah berapa kali gadis itu menghela napas pagi ini. Dan ia baru saja melakukannya lagi.

Ting tong!

Suara bel memecah lamunan Yuri.

"Siapa?" bisiknya pada diri sendiri. Selama ini tidak ada yang datang kecuali Sejun yang tiba-tiba pulang. Dan dia membuka pintunya sendiri. Jadi tidak mungkin itu dia.

Ting tong! Ting tong!

Jantung Yuri mulai berdegub kencang. Dengan cepat, gadis itu mengirim pesan pada Sejun.

Me :
Ada orang ke sini|
Aku tidak tahu siapa|
Aku takut|

Lama sekali tak ada balasan dari Sejun. Sudah lewat sepuluh menit. Namun orang itu terus membunyikan bel membuat Yuri frustasi mendengarnya. Gadis itu bahkan tidak bisa bergerak karena takut menimbulkan suara. Padahal dia ingin masuk ke kamarnya saja.

Me :
Dia belum pergi juga|
Aku harus bagaimana?|


Kepala Yuri kembali gatal. Baru saja dia ingin menelepon Sejun, dia mendengar suara beberapa tombol ditekan. Orang itu memasukkan sandi. Seketika tubuhnya membeku. Darahnya berhenti mengalir ke otak membuatnya tidak bisa berpikir.

Namun akhirnya Yuri bernapas kembali setelah mengetahui kalau sandi yang dimasukkan salah.

Tok tok tok!

"Astaga~ orang itu keras kepala!" batin Yuri sambil mengusap kasar wajahnya.

"Sejun? Kamu di dalam, kan?" terdengar suara wanita dari balik pintu. Yuri menajamkan indera pendengarannya. Perlahan kakinya melangkah seringan mungkin mendekati pintu.

Tok tok tok!

"Sejun? Aku tahu kamu di dalam. Aku mendengar suaramu tadi. Kamu masih marah padaku? Tolong buka~ kamu bahkan mengganti sandimu~ ayo kita bicara, Sejun~"

Hening.

Tidak ada suara lagi di sana. Yuri memikirkan cara untuk memastikan wanita itu sudah pergi. Tidak ada lubang di pintu untuk mengintip. Kamera pengintai pun tak ada. Satu-satunya cara adalah melihat langsung. Tapi itu terlalu beresiko. Yuri takut saat membuka pintu, wanita itu masih ada di sana.

Nguuung~ nguuung~

Getaran ponsel di tangannya membuat gadis itu terlonjak kaget. Melepas ponsel dari genggamannya dan membentur lantai.

"Duh, ngagetin aja sih! Jadi jatuh kan ponselku!" omel Yuri setelah ponsel itu menyentuh telinganya.

"Ah maaf~ aku sedang reharshal tadi. Jadi aku langsung menelepon setelah baca pesanmu."

Yuri tidak menjawab. Hanya suara helaan napas yang didengar Sejun.

"Orang itu sudah pergi?" tanya Sejun.

[✔]LOST STARS || Victon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang