12. Apart

454 93 94
                                    

Hmmm sebenernya komennya belom sampe 20 sih.....

Tapi karena aku baik hati karena
lagi seneng views book ini

TEMBUS 1K++ VIEWS!
YEAYYY!!!!

Jadi aku update sebagai perayaan 💝

TAPI JANJI YA HARUS SPAM KOMEN SAMPE 30 KOMEN!!!!

💙 HAPPY READING 💛




===

Sejun benar-benar dibuat pusing sekarang. Baru saja kemarin tertimpa masalah pada grupnya, sekarang ia kebingungan melihat gadis itu merapikan barangnya.

"Kau serius ingin pindah sekarang? Kenapa mendadak?" tanya Sejun yang menyender di ambang pintu kamar Yuri.

"Iya aku sudah bayar uang muka apartemenku. Kan aku sudah bilang akan segera pindah." jawab gadis itu berbohong sebari memasukkan pakaian ke dalam koper milik Sejun. Iya, dia meminjam koper karena tidak punya. Seluruh barang-barangnya saja ia beli saat sudah tinggal di sana. Sedikit demi sedikit, lama-lama tabungan tipis.

Selesai berkemas, Yuri mendorong koper hitam berukuran sedang itu ke ruang tengah. Sejun hanya membuntuti gadis itu dengan langkah gontai.

"Apa tidak bisa ditunda?" tanya Sejun mulai merajuk.

"Tidak bisa, Jun. Aku sudah janji dengan pemilik apartemen akan pindah hari ini."

"Kalau begitu kuantar."

"Sudah kubilang, Jinhyuk akan menjemputku."

"Kenapa harus Jinhyuk, bukan aku yang ada di depan matamu?"

"Aku sudah janji dengannya. Lagipula, kupikir kau sibuk."

"Sekarang aku tidak sibuk. Jadi biarkan aku mengantar." sahut Sejun tetap memaksa. Yuri dibuat heran kenapa pria itu seperti tidak menginginkannya pergi. Padahal ini dilakukan demi dirinya juga.

Yuri menghela napas pelan. "Jun-"

Tok tok tok!

Suara ketukan pintu memotong perdebatan mereka. Yuri menatap Sejun diam. Tanpa diperintah, gadis itu pergi ke kamarnya. Barulah Sejun membuka pintu.

"Loh, Sejun?" Jinhyuk sangat terkejut melihat teman lamanya itu yang membukakan pintu, bukan Yuri. "Kenapa kau yang-"

"Masuklah. Yuri sedang bersiap." potong Sejun, lalu memberi ruang untuk tamunya itu masuk. Dengan banyak pertanyaan yang muncul di kepala, Jinhyuk melangkah masuk dengan ekspresi bingung.

"Hei, Yuri! Jemputanmu datang, nih!" panggil Sejun berteriak.

Yuri pun muncul dari kamarnya dan berlari kecil menghampiri mereka berdua. "Aku sudah siap." ucap gadis yang terlihat mungil di antara mereka berdua itu.

"O-oh..." Jinhyuk terbangun dari lamunan. "Mana barangmu?"

"Hanya itu." jawabnya menunjuk koper di dekat sofa.

"Biar kubawakan." Jinhyuk mengambil koper itu dan menariknya keluar.

Yuri ingin berpamitan. Ia menatap Sejun canggung. Ada rasa tidak ingin pergi di hatinya. Begitu pula Sejun. Dia tidak ingin gadis itu pergi darinya.

"A-aku pergi, ya. Terima kasih sudah banyak menolongku." Yuri membungkuk dengan sopan, lalu kembali menatap wajah polos Sejun dengan rambut berantakan khas bangun tidur.

[✔]LOST STARS || Victon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang