Akhirnya yaaaa hit 23 votes
Yuk bantu share biar makin cepet hit targetnya 😉
💙 HAPPY READING 💛
===
Tik...tik...tik...
Suara detik jam mengisi suasana. Tayangan TV terputar tanpa suara. Sepasang mata menatap kosong layar bisu sejak satu jam lalu.
Ceklek!
Seorang pria berambut pirang dengan kacamata tersemat di hidungnya masuk. "Sejak kapan televisi ini menontonmu?" ucap Chan sambil menempelkan kaleng soda di pipi kanan Sejun.
Sejun mengambil kaleng soda itu. Chan menaruh kantung plastik di atas meja dan duduk di single sofa sambil meneguk soda miliknya.
"Mau cerita?" tanya Chan memancing. Memang tujuan dia datang adalah untuk melihat keadaan Sejun dan bertanya soal kepergian Yuri. Dia paham betul kebiasaan sahabatnya kalau ada masalah. Beruntung kondisi mentalnya sudah sangat membaik dan bisa dikontrol. Jadi Sejun hanya diam mengurung diri di rumah.
"Dia pindah ke apartemennya sendiri. Beberapa hari yang lalu dia memang bilang ingin pindah, tapi ini benar-benar mendadak." ucap Sejun sambil menatap kaleng soda di tangannya.
"Hmm... Ini lebih baik, sih untuk meredam situasi. Kau tahu dia pindah ke mana?"
Sejun menggeleng. Iya juga, dia tidak bertanya ke mana gadis itu pindah. Dia sudah lebih dulu merasa kesal karena Yuri tidak mengatakan apa-apa padanya. "Dia melarangku mengantarnya."
Dibukanya penutup kaleng soda lalu meneguknya. Sejun menarik napas dan menghembuskannya panjang. Chan hanya memperhatikan temannya itu berpikir.
"Hyung?" panggil Sejun yang akhirnya menatap Chan.
"Hm?"
"Sepertinya ada yang disembunyikan Yuri. Aku merasa dia menghindar dariku."
"Mungkin karena skandal denganmu ketahuan. Dia pasti takut. Itu wajar."
Sejun membuat tatapan bertanya. Bagaimana Chan bisa tahu kalau gadis itu sudah mengetahui soal skandal ini. Padahal dia belum cerita padanya. Chan yang mengerti arti tatapannya terkekeh pelan. "Dari Byungchan."
Sejun mengangguk. "Tapi kalau begini, aku tidak bisa melindunginya kalau terjadi sesuatu."
"Kau ini.... Padahal posisimu lebih terancam, tapi malah terus-terusan memikirkan dia. Pikirkan dirimu juga!"
Sejun tidak menjawab. Dia mengambil remot TV dan menaikkan volume suara cukup keras. Dia malas mendengar ocehan Chan yang sudah terdengar menceramahi. Sedangkan pria berambut blonde itu hanya bisa mendengus dan menggeleng. "Dasar..."
===
Setelah merasa tenang, Yuri duduk di bangku bar sebelah Subin. Dengan kepulan asap dari cangkir teh di hadapannya, Subin memandangi Yuri yang tengah bergelut dengan pikirannya sendiri.
"Pakai ini." Jinhyuk memakaikan jaket bomber miliknya ke tubuh Yuri untuk menghalangi pandangan nakal pria yang menatap kaos tipis yang dikenakan gadis itu.
"Kalau keluar pakai jaket! Sembarangan aja kamu tuh! Mana pakai celana pendek banget. Minum tehnya biar tenang!" omel Jinhyuk membuat Yuri berdecak kesal. Bukan perlakuan manis yang didapat, malah omelan. Dengan kesal ia menyesap teh dari cangkir. Rasa hangat menjalar dari tenggorokan ke seluruh tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]LOST STARS || Victon Fanfiction
Fanfiction"Kita tidak bisa memilih takdir, tapi kita bisa mengubahnya jadi lebih baik." Takdir yang kutemukan. Mengubah bintang jadi harapan. Mengubah asa jadi cinta. Dedicated to support Victon ❤ ⚠ ACHIEVEMENT : No. 1 #dohanse No. 1 #kangseungsik No. 1 #jung...