Yah, belom sampe 15 vote sih.
Tapi udah berhasil sampe 600+ views!
Jadi aku update sekarang heheHappy reading! 💙💛
===
Tin! tin!
Suara klakson mobil memekakkan telinga walau sudah tersumbat headset dan alunan musik dari ponsel. Dengan kesal, aku menoleh dan memaki orang yang terus menerus membunyikan klakson.
"Apa, sih?! Berisik banget! Polusi suara tau gak?!"
"Astaga, pantas saja dipanggil puluhan kali tidak menyahut. Sedang belajar jadi tuli ternyata." teriak orang itu dari kaca mobilnya.
"Jinhyuk? Kok ke sini? Rumahmu kan bukan di daerah sini."
"Ingin menjemput gadis galak yang sedang menunggu bis sendirian. Dia memakai jins hitam dan baju kebesaran. Kamu lihat orang itu?"
Senyumku mengembang, namun segera mengubah ekspresi seperti sedang berpikir. Aku menengok kanan dan kiri bergantian. Berpura-pura mencari orang dengan ciri-ciri yang disebutkan tadi.
"Sepertinya tidak ada. Apa ada ciri lain?"
"Oh! Namanya Chae Yu Ri."
Mereka berdua tertawa. Begitulah Jinhyuk. Selalu melakukan hal ajaib dan aneh. Namun selalu berhasil membuatku tertawa dan mengikuti alur gurauannya.
Sahabat terbaik yang pernah kumiliki. Dia seperti kakak bagiku. Penuh perhatian dan tak segan memarahiku kalau berbuat salah. Bahkan rasa pedulinya lebih besar dari keluargaku sendiri. Kira-kira seperti itulah posisinya dalam hidupku.
"Kenapa tiba-tiba menjemput? Kenapa tidak bilang padaku?"
"Sudah, ayo cepat naik. Filmnya nanti keburu mulai."
===
Selesai menonton, Jinhyuk mengantarku pulang. Dia bahkan selalu mentraktirku setiap kali jalan berdua. Padahal sudah menolak berkali-kali, tapi dia tetap teguh pada pendiriannya. Aku malah dimarahi kalau menolak.
"Kayaknya kamu langsung pulang aja, deh. Ada kakak." ucapku saat melihat tubuh jangkung yang berdiri di depan rumah dengan asap di sekelilingnya. Padahal tadinya ingin makan Double Cheese Burger dan Chicken Spicy yang tadi kami beli drive-thru di rumah sambil mengobrol.
"Kamu gimana kalau aku tinggal? Aku malah khawatir kalau ada dia." sahut Jinhyuk dengan wajah khawatir. Sangat khawatir. Karena dia tahu betul bagaimana kakakku.
"Hm, aku gak apa-apa. Sudah, ya. Bawa saja makanan itu pulang." Baru saja ingin membuka pintu, tangan Jinhyuk menahanku. "Hati-hati."
Aku tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban. Kemudian melambai pada Jinhyuk. "Makasih, Jinhyuk."
"Telepon aku."
"Iya. Sudah pulang sana."
"Hati-hati."
"Kamu yang hati-hati di jalan, bukan aku. Aku akan coba jaga diri." Aku berusaha menahan senyum agar Jinhyuk segera pergi. Padahal aku tahu, aku tidak bisa menjaga diriku nanti. Aku juga yakin, Jinhyuk sadar akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]LOST STARS || Victon Fanfiction
Fanfiction"Kita tidak bisa memilih takdir, tapi kita bisa mengubahnya jadi lebih baik." Takdir yang kutemukan. Mengubah bintang jadi harapan. Mengubah asa jadi cinta. Dedicated to support Victon ❤ ⚠ ACHIEVEMENT : No. 1 #dohanse No. 1 #kangseungsik No. 1 #jung...