14. Just You

415 99 73
                                    

Baiklah....


Siapkan hati......




sucikan diri.....


Ingetin dulu deh,
Votement juseyoooo ~

💙 HAPPY READING 💛


===

"Sejun?"

Chan masuk ke dalam apartemen mencari keberadaan sang pemilik yang sejak pagi tidak membalas pesannya. Kosong.

Tersisa satu tempat lagi yang belum diperiksa. "Pasti di sana."

Dengan langkah cepat, Chan kembali ke parkiran dan segera memacu mobilnya ke sebuah tempat gym langganan mereka.

Benar saja. Sesampainya di sana, matanya langsung tertuju pada seorang pria yang sedang melakukan sit up penuh keringat. Dihembuskan napasnya kasar, lalu menghampirinya.

"Seberapa sulit, sih, menjawab pesan? Kau ini...." omel Chan yang membuat Sejun tertawa. Mereka memang membuat rencana olah tubuh siang ini. Namun, sejak pagi Sejun tidak membalas lagi. Menggantung kesepakatan begitu saja.

Sejun duduk, mengistirahatkan tubuhnya sebentar dan menyeka peluh yang membasahi wajah. "Yang penting sudah di sini, kan?" sahutnya lalu lanjut menggunakan alat di sebelahnya untuk membentuk otot bagian dada.

Sudah jadi rutinitas mereka selama empat hari belakangan ini. Mengisi kekosongan hari dan kegelisahan hati. Menghilangnya Yuri membuat hidup terasa sepi. Berdiam di apartemen hanya memunculkan kenangan, seakan sosok itu masih ada di sana. Aroma parfumnya pun masih tercium dari kamarnya.

Sudah empat hari Yuri menghilang bak ditelan bumi. Tak bisa dihubungi, tak bisa dicari. Dia sudah bertanya pada Jinhyuk dan Dara tentang Yuri. Namun percuma, mereka juga tidak bisa menghubunginya.

Tentunya mereka bohong. Mereka tahu persis di mana dan sedang apa gadis itu. Dia tetap bekerja seperti biasa. Hanya saja, dia selalu sembunyi kalau Sejun datang untuk mencarinya. Subin yang mengabari kalau dia akan datang.

"Hyung, kira-kira berapa lama kita akan seperti ini?" tanya Sejun dengan mata terpejam menikmati uap panas di ruang sauna.

"Sampai kasusmu selesai mungkin." sahut Chan dengan mata yang juga terpejam.

"Itu kapan?"

Chan tidak menjawab. Dia lebih memilih diam, tak mau melanjutkan topik sensitif itu.

"Hyung?"

"Hm?"

"Apakah Yuri baik-baik saja, ya? Kira-kira, apa yang dilakukannya sekarang?"

"Berhentilah menanyakan itu padaku setiap hari. Aku bukan cenayang! Bosan aku mendengarnya."

"Tapi aku tidak bosan. Sampai ada jawabannya." sahut Sejun mulai meracau tidak jelas.

"Ayo keluar. Otakmu terbakar lama-lama di sini!"

===

Dengan langkah pelan, Yuri menelusuri rak susu sambil mendorong troli besar di tangannya.

"Permisi... Aku ingin susu ini dua kardus." ucap Yuri pada seseorang berseragam karyawan di sana.

Sambil menunggu, gadis itu memeriksa rak sebelah mencari bubuk coklat dan greentea yang juga berada di lorong yang sama.

[✔]LOST STARS || Victon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang