Jinhyuk tergeletak berhari-hari....
Kalian gagal menyelamatkan Jinhyuk :(
Yah... Semoga kalian puas deh sama ceritanya...
💙 HAPPY READING 💛
===
"JINHYUK!!!" teriakan Yuri memekik dan langsung menghampiri Jinhyuk yang meringkuk sambil memegang luka tusuk di perutnya. Darah mengalir membasahi tangan dan kemeja yang ia kenakan.
"Astaga! Jinhyuk, kamu berdarah!" ucap Yuri panik memegangi tangan Jinhyuk dan memangku kepalanya. Dilihatnya orang yang baru saja menikam Jinhyuk dengan tatapan penuh benci.
"Game over, Yuri. And I win."
"DASAR SIALAN!! BRENGSEK!! URUSANMU DENGANKU! BUKAN DENGAN JINHYUK, BANGSAT!" teriaknya sangat keras sampai tenggorokannya sakit dan terbatuk. Tubuhnya gemetar hebat.
"I already gave you time. But you wasted it."
"Bunuh saja aku agar kau puas, sialan!! Aku sudah muak melihat wajahmu!! Kau bukan kakakku....Kakakku sudah mati!!!" Yuri berteriak, menangis, dan melempari semua benda yang ada di dekatnya pada orang itu, Hyungwon, kakaknya.
"Yu-yuri..." panggil Jinhyuk lirih.
"Ji-jinhyuk?" Yuri menatap wajah pucat Jinhyuk. Bibirnya memucat, tangannya terasa dingin. Tangan Yuri pun sudah penuh darah sekarang. Tangisannya semakin menjadi. Gadis itu mengusap wajahnya pelan. "Bertahanlah. Hei, lihat aku... Lihat aku, ya? Jangan pejamkan matamu..."
"Can...tik..." lirihnya sambil tersenyum. Yuri memeluk tubuh Jinhyuk. Isakannya semakin memburu, tak kuasa menahan raungan yang mendesak tenggorokannya.
"Pilihan ada di tanganmu, Yuri." ucap Hyungwon dingin sambil menyalakan rokok dengan pemantik. Yuri mendongak, tatapannya sendu.
"Apa pun maumu, kumohon selamatkan Jinhyuk. Dia sekarat, kak... Kita bicara nanti... Aku janji..." Yuri membungkuk dan memohon. Harus diakui, sekarang ini hanya Hyungwon yang dapat menolongnya. Hanya dia harapannya agar Jinhyuk tertolong.
"Kau juga pernah berjanji akan pulang, bukan? Tapi kau mengingkarinya."
Ting!
Ponsel Yuri berbunyi tanda pesan masuk. Matanya melirik ke layar ponsel yang retak di lantai. Seseorang mengirim link pada Yuri lewat pesan. Nomor tak diketahui.
"Jahat sekali kau tidak menyimpan nomorku. Buka dan lihat!"
Yuri segera membuka pesan dari Hyungwon dan melihat isi tautan itu membawanya. Matanya melebar, melihat artikel yang akan menghancurkan karir Sejun tersebar. Bahkan ada tambahan foto saat mereka berciuman waktu itu.
Seluruh tubuhnya lemas. Tulangnya seakan remuk. Dunianya hilang menjadi serpihan kecil. Dua orang yang sangat berarti untuknya hancur.
"Aku bisa menyelamatkan mereka berdua. Dengan syarat...." Hyungwon menjeda kalimatnya, menunggu respon dari sang adik yang terus menunduk.
"Apa?" sahut Yuri.
"Kau ikut denganku selamanya. Tanpa membantah, tanpa berontak. Mudah, bukan?"
Yuri menggigit bibirnya sampai berdarah, menyalurkan rasa sesak di dada. Dia sangat benci situasi ini. Siatuasi yang mendesaknya pada satu pilihan.
"Yuri..." Gadis itu menoleh. Jinhyuk menggeleng pelan, memberi isyarat untuk tidak menerima syarat itu. Yuri menggeleng juga, bibirnya mengatakan sesuatu yang sulit dibaca oleh Jinhyuk karena pandangannya mulai kabur.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]LOST STARS || Victon Fanfiction
Fanfiction"Kita tidak bisa memilih takdir, tapi kita bisa mengubahnya jadi lebih baik." Takdir yang kutemukan. Mengubah bintang jadi harapan. Mengubah asa jadi cinta. Dedicated to support Victon ❤ ⚠ ACHIEVEMENT : No. 1 #dohanse No. 1 #kangseungsik No. 1 #jung...