Setelah Rapar OSIS selesai, Akashi memeriksa loketnya dan di dapati buku bukunya yang ia suruh Kuroko kerjakan, sudah ada semua,
"Hmp, tak ku sangka dia mau mengerjakannya" ucap Akashi melihat kedalam loketnya,
"Wahhhh salju?
Kalau begitu aku pulang duluan, Mochi sudah menungguku di kelasnya,
Kami janji pulang bareng,
Mata ashita, Akashi-kun, Minna" ucap Kouki dengan semangat berlari di lorong,
"Ah hati hati, Kouki.
Mata ashita" ucap Akashi tersenyum lagi.
.
.
.
Namun semua sudah pulang, Akashipun sudah berada di dalam jemputan nya.
"Hmp?" secara tidak sengaja, Akashi melihat keluar jendela mobil, dan melihat Kuroko yang tengah berteduh dari salju di toko yang tutup,
"Ukh ukh ukh" Kuroko batuk nya tampak semakin parah akibat dingin.
"Sebaiknya aku segera pulang sebelum hari semakin gelap" ucap Kuroko meminum obatnya tanpa air, lalu kembali berjalan.
Namun batuknya tidak juga berhenti, sampai suaranya mulai serak.
Sedang di mobil,
Akashi yang awalnya melihat Kuroko, kini membuang muka seolah tak melihatnya, sedang Kuroko tidak tahu kalau salah mobil yang melintas adalah mobil yang mengangkut Akashi Seijuuro.
.
.
.
Besoknya, Akashi berangkat sekolah seperti biasa, dan tanpa sengaja dia melihat Kouki yang berangkat sekolah bersama pacarnya,
Itu membuat mood Akashi rusak sejak pagi, dia bawaannya jadi ingin marah dan marah sebagai pelampiasan,
Dan dia tahu kemana tempat pelampiasan yang tepat saat ini.
.
.
.
Saat istirahat, Akashi ke kelas Kuroko namun dia tidak menemukannya, Akashi bertanya dimana keberadaan Kuroko namun karena hawa keberadaannya yang tipis, jadi tidak ada yang menyadari keberadaannya.
Dengan kesal dia pun pergi ke kantin untuk makan siang bersama dengan Anggita OSIS yang lain.
"Gimana apa kau menemukannya, nodayo?" ucap Midorima tengah menyantap makan siangnya bersama yang lain,
Di tempat lain,
"Kan sudah ku bilang hati hati dengan batukmu, Kuroko-kun" ucap seseorang pemuda yang ternyata ketua PMR di sekolah ini, yaitu Mayuzumi Chihiro.
"Hai, gomennasai,
Sekarang saya sudah baikan, jadi saya akan kembali ke kelas" ucap Kuroko turun dari kasur UKS.
"Huft wakatta,
Tapi jangan memaksakan diri mu" ucap Chihiro mengelus kepala Kuroko,
"Hai, arigatou senpai" ucap Kuroko tersenyum pahit.
"Kuroko, apa kamu gak apa apa dengan keadaanmu saat ini,
Kau tahu bukan, Akashi tidak menyukaimu?" ucap Chihiro menatap Kuroko sama sedihnya,
"Ah, aku tahu,
Demo biarkan aku menikmati nya hanya untuk sebentar lagi saja" ucap Kuroko kini menghilang di balik pintu.
.
.
.
Kuroko berjalan ke arah kantin untuk membeli beberapa roti dan susu vanilla,
Tanpa sengaja dia melihat Akashi yang tengah sibuk memperhatikan Furihata Kouki,
Namun bukannya mendekati Akashi, Kuroko tahu batasannya, dia membeli makanan dan minumannya lalu pergi.
"Eh Akashi-kun bukan kah itu pacarmu?" ucap Furihata yang awalnya duduk langsung berdiri dan mendekati Kuroko.
"Eh?
Kouki?" ucap Akashi gak sempat mencegah Kouki,
"Ahh, lihat kalau satu pion mu bergerak sesukanya, nodayo" ucap Midorima.
"Damare!" ucap Akashi kesal.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
DAISUKI NO HITO
RomanceSatu satunya impian Kuroko, harapan Kuroko, adalah bisa menjadi kekasih Akashi, kenapa? sebenarnya kenapa sebegitunya Kuroko menyukai Akashi? Namun sayang, Akashi sudah terlanjur jatuh hati pada Kouki,