Suki #11

1.7K 128 7
                                    

Everything in your life is a reflection of a choice you have made.

If you want a different result, make a different choice.

.

.

.

Sebulan telah berlalu setelah Chihiro melakukan terapi jalannya, alhasil kini dia sudah bisa berjalan dengan satu tongkat meski masih terbatas bata,

"Ada apa?

Apa yang kau lihat?

Fokuslah pada latihan mu?" ucap Nijimura yang melihat Chihiro bukannya fokus dengan terapi nya tapi justru memang dan keluar taman.

Dimana banyak pasien anak anak yang tengah bermain.

"Ahh, hai sumimasen" lalu Chihiropun melanjutkan terapi hari itu sampai selesai.

.

.

.
Lalu sore harinya Chihiro mulai berjalan berkeliling rumah sakit, dan sampailah dia ke bagian pasien anak anak.

Dan dia kembali terpaku pada anak kecil yang, di saat pasien anak kecil yang lain bermain-main ada satu anak yang hanya duduk sembari melihat teman temannya dari kejauhan.

"Kenapa kau tidak bermain dengan yang lain?" ucap Chihiro duduk di sebelah si anak penyendiri itu.

"Oji-chan sakit juga?" ucap anak kecil itu kini memandang Chihiro layaknya anak pada umumnya.

"Iya aku sakit lihat aku pakai tongkat,

Namaku Mayuzumi Chihiro.

Dan kamu sakit apa?" ucap Chihiro,

"Aku, papah dan mamah kecelakaan, dan cuman aku yang selamat.

Namaku Shuu" ucap anak itu menatap sedih seolah tahu, kalau dia sembuh, dia pasti akan di bawa ke panti asuhan.

'Apa dia tahu setelah dia sembuh dia akan di bawa ke panti asuhan?

Makanya dia gak bermain dengan teman temannya di sini?' ucap Chihiro di dalam hati.

"Mayuzumi-san, arigatou mau beicara dengan Shuu~

Aku tak pernah mengajak bicara anak anak yang lain, jadi mereka juga gak pernah berbicara denganku" ucap Shuu kini turun dari bangku dengan susah payah.

'Tak ku sangka anak sekitar usia 7 tahun bisa begitu sopan pada orang yang lebih dewasa?' ucap Chihiro sangat kagum dengan kesopaan Shuu(7 th).

.

.
Semenjak hari itu setelah terapi Chihiro akan ikut bersama Shuu dan pasien anak anak yang lain, bermain dan Shuu pun kembali ceria layaknya anak kecil pada usianya.

Sore itu mereka tengah bermain bola pelastik seperti biasa, karena pasien anak anak memiliki tubuh yang masih belum sehat, jadi hanya di ijinkan menggunakan bola pelastik.

Namun tanpa di duga bolanya justru keluar taman dan sampai ke jalan, Shuu berjalan cepat ke arah bola, dan Chihiro mengikuti di belakang.

.

.

Dan tanpa dia tahu, sebuah motor yang terjatuh beberapa belas meter dari Shuu masih terseret karena kecepatan yang tinggi,

Sehingga meski motor telah jatuh dan miring, kecepatannya masih belum berhenti,

Shuu yang mendengar suara tak asing itu seketika menjadi takut dan tak bisa bergerak,

Suara aspal yang tergores, suara yang sama saat kedua orang tuanya meninggal.

Chihiro yang dari awal telah mengikuti Shuu mencoba sedikit berlari meski kakinya susah untuk di gerakan sesuai yang Chihiro ingin kan.

"Shuu!" ucap Chihiro yang menggendong Shuu namun motor yang terseret itu sudah akan menabrak mereka berdua.

Chihiro mengendong Shuu di depan dan Shuu hanya bisa memeluk jenjang leher Chihiro karena takut,

"AAPA YANG KALIAN LAKUKAN!?"

tiba tiba Chihiro merasa tubuhnya terhempas ke depan dengan Shuzo sebagai pelakunya,

BUKKKKKK

Suara hantaman keras pun tak terelakkan, alhasil baju dokter Shuzo yang putih kini kotor karena debu di trotoar.

"Selamat, kau telah menyia-nyiakan terapi tahap pertama mu, Chihiro.

Sekarang kau pasti tak bisa menggerakkan kakimu bukan?" ucap Shuzo yang tadi menjadi tumpuan jatuh Shuu dan Chihiro.

"Hai~" pasrah Chihiro, sedang Shuu masih diam dan memejamkan matanya karena takut, tangannya yang masih indah melingkar di leher Chihiro dengan gemetar.

"Shuu semua baik baik saja, lihat.

Tidak apa kalau Shuu takut,

Tidak apa kalau Shuu mau menangis" ucap Chihiro sembari menepuk nepuk lembut punggung anak kecil yang di gendong nya itu.

"UUUAAWAAAA HENGGGG KAA-CHANNN TOU-CHANNN

HEEENGHHH UEEAAAA"  suara tangisan Shuu meluap luap sembari memeluk Chihiro bagai ibunya sendiri.

5 menit kemudian, tangisan nya perlahan berhenti dan Shuupun tertidur.

Shuzo membawa Chihiro kembali ke kamarnya, motor tadi di urus oleh polisi dan kini Shuzo menggendong Chihiro yang sedang menggendong Shuu yang tertidur.

"Kau ternyata menyukai anak kecil" ucap Shuzo sedikit merubah pandangannya pada Chihiro.

".  .  ." bersamaan dengan itu tiba tiba wajah Chihiro memerah, setelah sadar betapa kuatnya Shuzo bisa mengangkat mereka berdua sekali gus seperti ini bahkan dari luar rumah sakit sampai ke kamar VVIP nya.

'Dia blushing?

Apa jangan jangan?' ucap Shuzo dalam hati seolah tahu kalau itu adalah tanda tanda,

Napas Chihiro mulai memburu, keringat beraroma manis mulai tercium, Shuzopun semakin yakin kalau Chihiro sekarang tengah dalam masa,

HEAT!!!?
.

.

.

Se sampai nya di kamar, Shuu yang tertidur di letakkan di ujung kasur dan Chihiro dengan mata sayu dan aroma feromon yang semakin kuat mulai menatap Shuzo seolah mengundang.

"Ka-kau benar benar heat!?" ucap Shuzo tak habis pikir mengapa hari ini banyak kejadian yang merepotkan.

TBC

DAISUKI NO HITOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang