No matter how hard we try, life will never be perfect.
.
.
.
Dan waktu yang di tunggu pun tiba, pukul 6 sore Akashi akan pulang kerja dan,
jam 7.30 mereka sekeluarga akan pergi ke pesta bersama menggunakan mobil yg sama.
Tok tok tok
"Tetsuya ini aku,
Bukalah" ucap Akashi membawa kantung kertas berisi baju setelan untuk Kuroko.
"Hai~" ucap Kuroko yang sedang bersiap di dalam kamarnya.
"Ini pakailah,
Aku, Ka-san dan Oto-san menunggu di bawah" ucap Akashi menyerahkan apa yang dia bawa pada Kuroko.
"Ini?" ucap Kuroko datar seolah bukan apa apa,
"Pakaian dress code" ucap Akashi sudah menggunakan pakaian pestanya dan rambut pun sudah di tata rapih ke belakang.
"Eh?
Tapi bagaimana Akashi-kun tahu ukuran bajuku?" ucap Kuroko bingung,karena dia tidak pernah memberi tahu ukurannya.
"Apa yang kau katakan,
Aku sudah melihat tubuhmu tanpa busana,
Tentu saja aku tahu ukuranmu" ucap Akashi seolah bukan hal yang mengherankan.
BLUSHHH!!!!
". . ." wajah Kuroko seketika memerah karena mengingat waktu mereka berdua menghabiskan malam bersama.
"Kalau begitu aku akan ke ruang tengah,
Begitu selesai segeralah keluar" ucap Akashi menyentuk kepala Kuroko singkat, lalu pergi meninggalkan Kuroko seorang diri di ruangan yang luas itu.
". . ." lalu Kuroko menutup pintu kamar dan masih terpaku dalam diam,
'Kenapa wajahku begitu panas,
Kenapa dadaku tak mau berhenti berdegup kencang,
harusnya aku tak memiliki perasaan lagi pada Akashi-kun' ucap Kuroko di dalam hati.
.
.
.
Tok tok tok
Belum sampai 15 menit Akashi meninggalkan Kuroko di kamarnya, tiba tiba ada yang mengetuk kembali.
"Tet-chan, ini aku" ucap Shiori yang ternyata sudah berada di depan pintu kamar Kuroko, dengan gaun hitam dan rambut merah scarlet seperti Akashi.
Tentu saja dengan hiasan di kuping yang indah berwarna hitam serasi dengan dress-nya.
"Ha-hai, ka-san" ucap Kuroko yang baru memakai baju dress codenya, belum menggunakan parfum ataupun menata rambutnya,
Lalu pintu di buka perlahan, Kurokopun mempersilahkan Shiori masuk,
Tidak seperti Akashi yang hanya di biarkan berdiri di depan pintu.
"Duduklah, Sei-chan memintaku untuk membantumu bersiap~" ucap Shiori menuntun Kuroko duduk di depan kaca, namun begitu nama Akashi kembali di sebut,
Wajah Kuroko kini kembali merah padam dan hanya menunduk sepanjang, Shiori menata rambut dan wajah Kuroko, tidak lupa memberikan sedikit sentuhan parfum mint.
Setelah itu, Shiori dan Kuroko pun langsung ke ruang tengah menemui Masaomi dan Akashi yang sama sama tampannya, meski mereka terpaut usia yang begitu jauh.
.
.
.
Tanpa menunggu lama cukup 45 menit merekapun sampai di hotel tempat pesta perusahaan dan keluarga Akashipun datang sebagai perwakilan dari Akashi Corps,
"Shiori~" ucap Masaomi mengulurkan tangannya, dan sang istripun menyambut dengan menggenggam tangan sang suami.
"Tetsuya" ucap Akashi kini tidak seintens seperti biasanya, entah mengapa Akashi tidak se agresif biasanya dia kini sedikit pasif pada Kuroko,
Dia takut Kuroko yang akan ketakutan lagi seperti malam pertama mereka waktu lalu.
Begitu mereka masuk ke ruang aula hotel yang sudah di siapkan untuk acara ini,
Begitu indah dan megah dimana lampu kristal jelas menggantung mewah di tengah ruangan, memberikan kesan berkelas,
Ada beberapa meja panjang yang sengaja di siapkan untuk makanan dan minuman,
Ada para pelayan hotel yang sengaja di siapkan di setiap sudut ruangan, dan beberapa penjaga hotel untuk menyediakan keperluan para tamu undangan bila di perlukan.
Akashi dan Masaomi tengah berbincang dengan beberapa rekan kerja mereka dan Kuroko serta Shiori tetap setia di sisi pasangan masing masing meski harus berdiri selama berjam jam.
pukul 8.30, Akashi teringat akan sesuatu kalau Kuroko belum makan malam, Akashi sudah terbiasa telat makan akibat pekerjaannya yang padat, namun itu berbeda dengan Kuroko.
"Tetsuya ayo" ucap Akashi dan Kuroko kini berjalan di sisi namun sedikit tertinggal, mereka menuju ke meja di mana banyak terhidang makanan manis asin dan minuman seperti bir, wine dan lain lain.
"Ini makanlah, aku akan meminta kursi,
Duduklah di ujung sana agar tidak mencolok,
Aku akan kembali ke tamu yang lain" ucap Akashi memberikan sepiring penuh berbagai makanan kue buah dan puding di satu piring yang sama,
menuntun Kuroko ke pojok ruangan dan meminta kursi pada pelayan hotel untuk Kuroko bisa menikmati makanannya lebih tenang.
"Emp. Arigatou" ucap Kuroko lebih diam dari biasanya.
Deg Deg Deg!
"Kalau sudah selesai kau bisa kembali,
Di ruangan ini kau bisa melihat dimana ampun aku berada bukan?" ucap Akashi tersenyum kecil,
"Emp, wakarimashita" ucap Kuroko kini mulai duduk di kursi yang sudah di siapkan pelayan hotel tersebut.
"Kalau begitu aku pergi dulu" ucap Akashi kembali ke tengah ruangan menemui para colegan colegannya.
.
.
.
Namun baru 15 menit berlalu saat Akashi melirik ke kursi dimana Kuroko seharusnya tengah asik menikmati makanannya, Kuroko menghilang.
'KABUR!????'
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
DAISUKI NO HITO
RomanceSatu satunya impian Kuroko, harapan Kuroko, adalah bisa menjadi kekasih Akashi, kenapa? sebenarnya kenapa sebegitunya Kuroko menyukai Akashi? Namun sayang, Akashi sudah terlanjur jatuh hati pada Kouki,