Why worry about things you cannot change? Let go and move on, because LIFE isn’t waiting.
.
.
Shuzo yang kini berada di atas Chihiro mulai membuka baju Chihiro satu persatu.
"IIe~" ucap Chihiro mencoba menolak heatnya, namun berbanding terbalik dengan tubuhnya, yang seolah menginginkan Shuzo.
"Buka mulutmu sedikit, jangan banyak bersuara atau Shuu bisa terbangun" ucap Shuzo mendekati wajah Chihiro,
"Aaa~" Chihiro membuka sedikit mulutnya, meski dengan air mata yang panas keluar dari matanya, wajahnya sudah seperti tomat yang matang dan feromon yang begitu manis terus mengkuar dari tubuh Chihiro.
Chihiro yang tidur terlentang di atas kasur rumah sakit dengan kedua kaki bertumpu pada paha Shuzo yang kini berposisi 90 derajat dengan Chihiro sebagai sumbunya.
Shuzo membuka bajunya dan celana bagian atasnya, sangat seksi apa lagi di tambah tubuh Shuzo yang berotot sangat kontras dengan baju yang awalnya lurus tanpa bentuk,
"Oi Oi~, jangan mengeluarkan feromonmu sebanyak itu, aku akan tak bisa mengendalikan diriku, kau tahu bukan aku alpa dominan?" ucap Shuzo menatap Chihiro layaknya anak kelinci di depan serigala raksasa.
"Iie~" ucap Chihiro mencoba melepaskan diri dengan menarik kedua kakinya dari paha Shuzo,
"Oi~ jangan kabur" ucap Shuzo segera menghimpit tubuhnya seketika Chihiro menjadi sangat tak terkendali akan feromonnya yang semakin meledak ke seluruh ruangan,
"Iie~" ucap Chihiro terus mengatakan tidak, sedang tubuh Chihiro terus bereaksi dengan sentuhan Shuzo.
"Kau bilang tidak tidak terus, tapi tubuhmu terus menerus mengeluarkan feromon yang mengundangku" ucap Shuzo tersenyum grin.
"I-iie~" ucap Chihiro semakin meneteskan air mata.
". . .?" Seketika Shuzo menghentikan pelakuannya pada Chihiro begitu melihat air mata, namun tubuh bagian bawahnya semakin menegang, dan menjadi sesak.
"Iie~, anda sejak awal tidak menyukaiku.
hah ha ahhh ahh
tapi kenapa anhh anda melakukan ini?" ucap Chihiro semakin menangis namun tubuhnya terus bereaksi dengan feromon alpa milik Shuzo.
"Gomen, ore ijiwarui sugi~
kowakunai kowakunai~" ucap Shuzo, memeluk tubuh Chihiro dengan membenamkan kepalanya pada dada Chihiro, cukup lama sampai tahap dimana Chihiro akhirnya bisa tenang.
Namun semakin waktu berlalu, heat Chihiro semakin terasa, dan mulai tak terkendali, dan kesadaran Chihiropun sepenuhnya hilang, menjadi Chihiro yang sangat berbeda.
"Wakatta, untuk heat mu ini aku takkan memasukimu, lagian ada Shuu.
kalau begitu pakai baju ku, setidaknya itu akan memuaskan feromonmu,
dan miringkan tubuhmu" ucap Shuzo memakaikan baju miliknya pada tubuh Chihiro yang sudah lemas.
Shuzo menjilat tengkuk jenjang Chihiro seketika Chihiro mengeluarkan suara kenikmatannya,
"Egh!? Ahhhhh ebhmmmnnnn" ucap Chihiro namun tiba tiba di bekam oleh mulut Shuzo.
"Gigit ini, jangan buat suara atau Shuu akan bangun" bisik Shuzo sembari memberikan sapu tangannya,
Disaat Shuzo tengah memanjakan tubuh bagian atas Chihiro.
"Emp, ahhmnnn emnpp" Chihiro mengigit sarung tangan Shuzo dengan keras.
Dan hari itu adalah hari dimana Shuzo menjadikan Chihiro omeganya, dengan mengigit leher Chihiro.
.
.
.
Besok paginya pintu di buka dan menampakkan Shuzo yang tengah memeluk Chihiro yang tengah memeluk Shuu.
"Shuzo/Chihiro?" ucap kedua orang tua dari pihak Chihiro dan Shuzo tengah memasuki ruangan dengan pemandangan Shuzo yang tidak menggunakan pakaian sedang Chihiro menggunakan baju Shuzo,
sedang Shuu masih tidur dengan nyenyaknya sembari di peluk Chihiro.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
DAISUKI NO HITO
RomansaSatu satunya impian Kuroko, harapan Kuroko, adalah bisa menjadi kekasih Akashi, kenapa? sebenarnya kenapa sebegitunya Kuroko menyukai Akashi? Namun sayang, Akashi sudah terlanjur jatuh hati pada Kouki,