Life will always try to make things hard, but every time you overcome those obstacles, you becomes stronger.
.
.
.
Dan hari yang di tunggu pun tiba, pagi itu pintu mansion di ketuk dan Akashilah yang membukanya,
Karena dia sudah tahu siapa yang akan datang hari itu.
"Selamat datang, di mansion ku.
Shuzo, Chihiro-senpai~,
Dan si kecil, Shuu" ucap Akashi mengusap kepala Shuu kecil.
"Ya, kami datang sesuai janjiku.
Dan dimana Kuroko?" ucap Nijimura yang pertama kali melihat sekeliling.
"Dia sedang bersiap,
Sebentar lagi dia akan keluar kamar" ucap Akashi menunjukan ruang tengah,
". . ." dan Chihiro mulai memasang wajah resahnya.
"Tenanglah, semua akan baik baik saja" ucap Shuzo menenangkan sang istri.
"Emp~"
"Ayah?" ucap Shuu menarik celana sang ayah,
"Ada apa Shuu?" ucap Chihiro mulai teralihkan perhatiannya, dan kini berjongkok menghadap sang anak.
"Enggak~" ucap Shuu menggeleng kan kepala.
"Senpai?" ucap Kuroko dari kejauhan sangat terkejut melihat Chihiro, karena sudah lama sekali dia tidak melihat sang dokter yang dahulu selalu merawatnya.
"Ku-kuroko?" Ucap Chihiro mulai gugup,
"Senpai!" ucap Kuroko berlari dan langsung memeluk Chihiro bersamaan dengan Shuu,
BUKKKK
"Ehh?" Shuu jadi tersipu malu, karena di peluk oleh orang tak dikenal, apalagi wajah Kuroko sangat manis,
"Kuroko~,
Gomen~" ucap Chihiro, memeluk kembali Kuroko dengan wajah bersalah.
Akashi dan Shuzo cukup terkejut dengan apa yang di lakukan Kuroko, pada lah Kuroko sendiri belum pernah memeluk Akashi,
"Se-senpai mengapa kau bersedih seperti itu?
Apa aku berbuat salah?" ucap Kuroko tiba tiba melepaskan pelukannya.
"Sebaiknya kita bicara di sana saja, jangan di tengah jalan seperti ini" ucap Akashi,
"Kau benar, Ayo Chihiro, Shuu~" ucap Shuzo lembut menuntun keluarganya ke tempat yang di tuju Akashi, dan Kurokopun ikut.
.
.
.
Setelah itu Kurokopun menjelaskan kalau dia merasa bersalah karena dahulu saat Chihiro masih menjadi dokter yang menanganinya,
Kuroko tidak meminum satupun obat yang di berikan, itulah penyebab semakin parahnya penyakit Kuroko,
Bukan karena kesalahan Chihiro dalam merawat Kuroko, melainkan saat itu Kuroko sudah menyerah untuk hidup.
Setelah mendengar penjelasan Kuroko, Chihiro memeluk Shuu dan entah mengapa ada perasaan lega dan sembari membenamkan wajahnya di kepala sang anak.
"Kau lega sekarang?" ucap Shuzo mengelus kepala Chihiro lembut.
"Emp, arigatou, Shuzo-san" ucap Chihiro meneteskan air mata nya sedikit, dan itu sudah cukup menghilangkan seluruh beban yang selama ini hilang seolah tak pernah ada.
.
.
.
"Tetsuya?" ucap Akashi memasuki kamar di malam hari, namun saat itu Kuroko baru selesai mandi.
"? ? ?
Keluar!?" ucap Kuroko tak sengaja membentak Akashi karena malu dan panik di saat bersamaan.
Namun mendengar reaksi Kuroko, Akashi tiba tiba kesal dan sedih di saat bersamaan,
BRUKKKK
"Tetsuya?
Tidak bisakah kau memberikan ku, kesempatan kedua?
Bukankah semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua?" ucap Akashi mendorong Kuroko.keatas kasur,
"Akashi-kun, tolong menyingkirlah-"
"TETSUYA!?"
Tubuh Kuroko yang wangi aroma sabun mint, dan rambutnya yang masih lembab dengan wangi vanilla sungguh merangsang tubuh Akashi,
Sampai dia nekat untuk memojokkan Kuroko di atas kasur seperti ini.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
DAISUKI NO HITO
RomanceSatu satunya impian Kuroko, harapan Kuroko, adalah bisa menjadi kekasih Akashi, kenapa? sebenarnya kenapa sebegitunya Kuroko menyukai Akashi? Namun sayang, Akashi sudah terlanjur jatuh hati pada Kouki,