Life is like an ice cream, enjoy it before it melts.
.
.
.
Setelah di obati berhari hari, akhirnya Kuroko bisa berjalan meski pincang.
Namun semenjak hari itu, Akashi dan Masaomi tidak berangkat kerja, mereka kerja di rumah,
"Akashi-kun, bangun sudah pagi" seperti biasa Akashi tidur seranjang dengan Kuroko dan selalu memeluk tubuh Kuroko agar dia tidak bisa pergi selagi Akashi masih tertidur.
"Hmp?
Tetsuya kau sudah bangun" ucap Akashi mencoba membuka matanya.
"Aku mau mandi,
Akashi-kun bangunlah" ucap Kuroko masih mencoba membangunkan Akashi.
"Wakatta wakatta" ucap Akashi akhirnya bangun, dengan mata mengantuk dia lalu menggendong ala hime-sama ke arah kamar mandi.
"A-Akashi-kun?" ucap Kuroko masih belum terbiasa dengan perlakuan akashi yang satu ini.
"Apa?
Kau bilang kau mau mandi?" ucap Akashi lalu masuk ke dalam kamar mandi bersama Kuroko.
.
.
.
BYUURRR
Mereka mandi bersama, dan Kuroko pun menggosok kan punggung Akashi.
"Anno, Akashi-kun" ucap Kuroko,
"Ada apa Tetsuya, katakanlah" ucap Akashi kini menghadap Kuroko.
"Tentang, pemuda yang sangat mirip-" belum selesai Kuroko berucap tiba tiba tubuhnya di tarik mendekat dengan paksa.
"Emp!
Slurp mnnnn hanmmmm" Akashi mencium Kuroko dengan deep kiss.
"Emnn ahh emmmpnnnn???" ucap Kuroko berusaha untuk melepaskan ciuman dari tubuh Akashi.
"Hmp, jangan sebut nama itu lagi,
Dengarkan aku Tetsuya,
Aku mencintaimu dan begitupun seterusnya" ucap Akashi mencoba meyakinkan Kuroko.
"Menurutmu apakah aku percaya?
Bagaimana perlakuan mu saat dahulu dan sekarang tiba tiba kau begitu baik padaku,
Bagaiman aku bisa percaya!?
Yang harus di pertanyaan adalah kesungguhan perasaan Akashi-kun!?
Mungkin hanya sesaat seperti dahulu" ucap Kuroko berdiri lalu hendak meninggalkan Akashi namun tangan Akashi melarangnya.
"Duduklah" ucap Akashi lembut dan perlahan pun Kuroko duduk kembali masuk kedalam air hangat.
". . ." Kuroko tidak mengatakan apapun dan hanya diam menurut sembari menahan air mata.
"Gomen aku yang salah,
Dakara gomen" ucap Akashi memeluk lembut Kuroko.
"Dulu kau bertahan di sisiku tanpa balasan seperti 'agape',
Dan sekarang giliranku" ucap Akashi memeluk lembut Kuroko namun Kuroko tahu entah mengapa dia merasa tangan Akashi seperti gemetar.
"Emp" dan Kuroko pun menerima pelukan Akashi.
..
.
Di tempat lain, tepatnya di kediaman Nijimura Shuzo.
Dia pindah dari inggris ke jepang untuk sementara waktu, untuk mengurus pernikahannya dengan Mayuzumi Chihiro dan mengurus berkas berkas adopsi Shuu.
"Shuu, sudah pagi ayo sarapan dulu" ucap Chihiro, yang tertidur di kamar Shuzo.
"Engh?" Shuu terbangun dan di sisinya ada Shuzo yang sama baru terbangun seperti Shuu.
"Shuu kau sudah bangun?
(Mengusap rambut Shuu lembut)
Ayo, Ka-chan sudah memasakkan buat kita" ucap Shuzo tersenyum jahil.
"A!?" Chihiro tiba tiba berdiri karena malu.
"Cepat bangun dan cuci muka kalian,
Aku tunggu di ruang makan, cepatlah" ucap Chihiro keluar dengan wajah yang sangat merah.
"Hahaha, sebaiknya kita mandi dan jangan sampai membuatnya menunggu lebih lama" ucap Shuzo.
"Emp, Shuzou-san" ucap Shuu sangat formal.
"Apa yang kau katakan, sekarang kita bertiga adalah keluarga,
seperti kau memanggil Chihiro, Ayah.
Panggil aku Oto-chan" ucap Shuzo tersenyum lembut.
"Emp, wakatta Oto-chan" ucap Shuu malu malu.
Lalu Shuzo mengusap kepala Shuu layaknya orang tua pada anak laki lakinya.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
DAISUKI NO HITO
RomanceSatu satunya impian Kuroko, harapan Kuroko, adalah bisa menjadi kekasih Akashi, kenapa? sebenarnya kenapa sebegitunya Kuroko menyukai Akashi? Namun sayang, Akashi sudah terlanjur jatuh hati pada Kouki,