Dont be afraid of life. Believe that life is worth living and your belief will help create the fact.
.
.
.
"Lepas, Akashi-kun" sekuat tenaga Kuroko mencoba mendorong tubuh Akashi agar menyingkir,
"Berhentilah menolak ku" ucap Akashi mulai kesal, lalu dengan tatapan tajam dia langsung mengeluarkan feromon alpanya.
"Akashi-kun apa yang-?" Kuroko yang seorang omega tentu tak bisa menolak feromon dari sang alpa dominan di depannya itu.
"Kalau kau tak mau menerima ku dari hatimu,
Biarkan aku memulainya dengan tubuhmu" ucap Akashi kini menggigit leher jenjang Kuroko dari kiri, cukup keras sampai mengeluarkan darah.
BITE!!???
"EGhhhh!??
Akhhhhh!!!!" Kuroko mengerang kesakitan, dan saat itulah mereka menjadi pasangannya.
"Sakitnya hanya sementara, jadi bagaimana kalau kita mulai saja,
Slurp" Akashi menjilati bercak darah di leher jenjang Kuroko.
"Eghhh amnnhmnmm ahnnn" Kuroko terus mengerang saat lidah Akashi menggerayangi setiap inci tubuh Kuroko dan Kuroko tak bisa berbuat apapun selain mengerang.
"Kenapa kau menyukainya?" ucap Akashi kini tersenyum jahil, namun kenikmatan yang Kuroko rasakan seolah membohongi semua luka yang ia rasakan saat di abaikan oleh Akashi dahulu.
"Akashi-kun ~?" ucap Kuroko memelas dengan air mata dan suara yang lemah, mencoba menghentikan perlakuan Akashi,
Ia takut bila Akashi benar benar melakukannya, maka Kuroko tidak akan bisa menahan perasaannya lagi seperti dahulu.
Namun bukannya menghentikan perlakuan Akashi, justru melihat wajah Kuroko dia semakin bersemangat menyentubuhi Kuroko.
.
.
.
Paginya, Akashi terbangun dengan perasaan senang karena kini dia sudah menjadi pasangan matenya Kuroko,
"Tetsuya, ohayo~" ucap Akashi menyentuh wajah Kuroko, namun baru sentuhan pertama,
tiba tiba Kuroko terbangun dan dengan wajah terkejut langsung menghindarinya.
"Tetsuya?" Akashi cukup terkejut dengan reaksi Kuroko.
"Jangan mendekat, kumohon~" ucap Kuroko beranjak ke ujung kasur.
"Tetsuya!?" tanpa sadar Akashi membentak Kuroko dan membuat si pemilik surai baby blue ketakutan.
". . ." tubuh Kuroko yang penuh kiss mark dan bite mark kini gemetaran ketakutan.
"Sial!
Mandilah dan aku akan mandi di ruangan ku" ucap Akashi mengambil bajunya dan pakaiannya yang berserakan di lantai, lalu pergi agar Kuroko tidak ketakutan lagi.
.
.
.
Semenjak hari itu, Akashi masih memperhatikan Kuroko, meski Kuroko selalu menolak semua kebaikan Akashi,
Suatu hari itu sangat jarang Akashi, Kuroko, Masaomi dan Shiori bisa sarapan bersama,
"Sei, jangan lupa pesta perusahaan nanti malam,
Pukul 8 malam" ucap Masaomi tengah menyantap sarapannya, di sisi kirinya ada Shiori dan di sisi kanannya ada Kuroko sedang Akashi duduk di depan Masaomi.
"Ah, aku tahu.
Tetsuya kau juga akan ikut" ucap Akashi masih menikmati sarapannya.
"Eh?
Kenapa?" ucap Kuroko cuek seperti biasa.
"Karena aku dan Masaomi-sanpun akan datang,
Tet-chan~" ucap Shiori menengahi.
"Shio-" saat Kuroko hendak memanggil Shiori dengan namanya tiba tiba ia tersenyum sangat menakutkan,
"Ada apa Tet-chan?" Ucap Shiori lagi.
"I-iie, Ka-sama~" ucap Kuroko akhirnya kembali menyantap susu vanilla kesukaannya.
"Ini makanlah, puding vanillaku~" ucap Shiori menyuap sang menantu.
"Eh?
Da-daijoubu desuka?" ucap Kuroko mulai melupakan mengenai pesta itu.
"Hai~" ucap Shiori senang Kuroko termakan umpannya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
DAISUKI NO HITO
RomanceSatu satunya impian Kuroko, harapan Kuroko, adalah bisa menjadi kekasih Akashi, kenapa? sebenarnya kenapa sebegitunya Kuroko menyukai Akashi? Namun sayang, Akashi sudah terlanjur jatuh hati pada Kouki,