Memb Dreams sama Rv kebangun. Semua nya agak kaget. Kenapa mereka bisa tidur di rooftop?
"Jam berapa ini?" Tanya Jisung
"Jam 3 sore. Udah pulang sekolah." Jawab Chenle saat melihat jam tangannya.
"Yaudah balik yuk." Ajak Yeri. Semua mengangguk.
Saat Jisung ingin membuka pintu rooftop, dari nya mengerut bingung.
"Kok ga bisa di buka?" Tanya Jisung
"SERIUS?!" All
"Iya ga bisa, coba aja kalian buka." Kata Jisung. Wendy pun mencoba membukanya.
"Ga bisaa.. Kayaknya ke kunci dari luar." Kata Wendy
"Trus gimanaaa?!" Tanya Yeri panik.
"Kita bakal kekunci disini sampai kapan?" Tanya Joy ragu.
"Semoga ga lama." Jawab Haechan menenangkan Joy.
"Kalian ga ada yang bawa hp? Buat minta tolong." Tanya Seulgi. Semua ngegeleng.
"Bentar.. Bang, bukannya yang di kantong celana lu itu hp ya?" Tanya Seulgi. Mark ngeliat kantong celana nya. Trus
"Oh iya, maap forget. Hehehe." Kata Mark diiringi kekehan.
"Mending lu telfon papa bang." Suruh Seulgi. Mark mengangguk.
"Halo pah."
"Halo, kenapa Mark? Ada masalah?"
"Iya pah. Mark, Seulgi, sama temen temen yang lain ke kunci di rooftop."
"Siapa yang berani ngunciin kalian?!"
"Ga tau kita juga pah."
"Huh.. Untuk orang, nanti kita bahas lagi. Sekarang, kalian cari di sudut sudut rooftop. Papa pernah taro beberapa kunci cadangan buat kalo ada kejadian kayak gini."
"Makasih pah. Yaudah kita mau cari kunci nya dulu. Keburu gelap."
"Iya.. Kalo ketemu orang yang ngunciin kalian, papah bakal tuntut mungkin."
"Itu terserah papah. Yaudah Mark tutup dulu. Bye pah. Salam buat mama ya."
"Iya Mark. Bye."
"Apa kata papa?" Tanya Seulgi ke Mark
"Kata papa, dia pernah nyimpen kunci cadangan di sudut rooftop. Mending sekarang kita nyebar buat nyari." Jelas Mark. Semua ngangguk.
Seulgi sama Jaemin nyarinya barengan. Haechan sama Joy. Jisung sama Yeri. Mark sama Irene. Jeno sama Wendy. Renjun sama Chenle nyari sendiri sendiri. Keliatan banget jomblo nya.
10 menit mereka nyari, tapi belum ada tanda tanda ada kunci. Mereka duduk sebentar buat istirahat.
"Kalian ketemu?" Tanya Renjun
"Nggak. Dari tadi kita cuma nemuin tas kecil yang sama. Bener bener sama. Warnanya biru dongker." Jawab Jaemin.
"Wait. Tadi papa bilang ga kunci nya di tempatin?" Tanya Seulgi ke Mark.
"Nggak.." Jawab Mark.
"Coba sini hp lu. Gue tanya papa." Kata Seulgi.
Line
Mark : Pah Mark : Ini Seul Mark : Papa naro kuncinya di tempatin atau nggak? Kalo iya, tempat nya apa.
Papa : Di tempatin Seul. Papa : Tempat nya, tas kecil warna biru dongker.
Mark : Oke, makasih paa
Papa : Iyaa Seul Read
Seulgi cuma nge read chat dari papa nya. Trus dia natep temennya datar.
"Kalian tau? Tas biru dongker itu isinya, kunci." Kata Seulgi.
"Kenapa ga dari tadii!" All
"Udah cepetan ambil salah satunya. Abis itu buka pintu nya. Gue laper." Kata Wendy
"Yaudah bentar.." Mark pun bangkit dari duduk nya, trus nyari tas biru dongker tadi. Pas udah ketemu, dia langsung ngambil kunci di dalam nya.
Ceklekk
"Kuy pulang." Ajak Mark. Semua ngikutin Mark dari belakang.
Sesampainya di parkiran, Mark berhenti.
"Mau langsung pulang atau muter dulu nih? Nyari makan gitu." Tanya Mark.
"Nyari makan dulu yuu.. Laper nih." Kata Haechan.
"Yaudah, Rv bawa kendaraan sendiri apa gimana?" Tanya Chenle. Rv menggeleng.
"Yaudah, kan anak Dreams bawa kendaraan semua. Anak Rv nebeng aja." Ucap Jisung.
"Seulgi sama gue." Kata Jaemin.
"Gercep anjir. Joy sama gue." Kata Haechan.
"Irene sama gue." Kata Mark.
"Yeri sama gue." Ucap Jisung.
"Wendy sama gue." Ucap Jeno.
"Gue sama bayangan gue." Ucap Renjun.
"Gue ama siapaa?" Tanya Chenle.
"Sendiri..!!" All.
"Jahat.." Kata Chenle sama Renjun barengan.
"Udah ah gece." Ucap Jeno. Akhirnya semua menghampiri kendaraan masing-masing.
Seulgi pov.
Gue lagi nunggu Jaemin ngambil motornya. Galama Jaemin dateng. Dia bawa motor sport. Gila ga?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jae ini motor lu? Ga salah ngambil kan?"
"Yakali gue salah ngambil motor. Ini motor gue elah. Cepetan naik." Suruh Jaemin. Gue diem.
"Kenapa diem?" Tanya dia. Gue masih diem.
"Seul.." Panggil nya.
"Ada 2 masalah Jaem...."
"Apaan?" Dia nanya.
"Pertama, motor lu ke tinggian. Kedua, rok gue pendek."
"Trus gimana? Gue cuma baws hoodie, dan hoodie nya lu pake." Kata Jaemin.
"Di mobil abang ada jaket gue.."
"Yaudah tunggu bentar." Jaemin pergi ninggalin gue sama motornya.
Gue nunggu Jaemin sambil senderan di motor nya. Lama..
Gue ga tau lagi mikir apaan. Intinya gue ngelamun. Trus tiba-tiba..