'001

1K 75 2
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tuesday
9.30 PM

"Tolong..."

Terdengar sebuah teriakan dari seorang wanita. Junear atau yang akrab dipanggil June ini mencoba mencari tahu sumbernya itu dari mana.

"Tolong..."

June yang hendak masuk ke dalam mobil mengurungkan niatnya, ia penasaran untuk mencari siapa yang berteriak malam-malam begini.

Mata elang milik June mencoba menulusuri setiap sudut area depan kantornya itu. Namun, ia masih belum menemukan satu sosok pun.

June yang memang memiliki sifat yang tak peduli dengan apa yang terjadi, akhirnya memutuskan untuk kembali masuk ke dalam mobilnya dan bergegas pulang.

Saat June sudah membuka pintu mobil, tiba-tiba saja ada tangan mungil yang memeluk tubuhnya dan menenggelamkan wajahnya dipunggung June.

Dengan reflek June langsung membalikkan badannya untuk melihat siapa yang sudah berani memeluknya secara tiba-tiba.

"Who are you?"

June melihat raut wajah seorang gadis yang sangat ketakutan.

"Tolong saya.. tolong bawa saya pergi jauh dari sini.. saya mohon"

Penampilan gadis itu sangatlah mengkhawatirkan. Ia masih mengenakan seragam SMA yang sudah sangat kotor terkena tanah dan juga ada beberapa bagian yang terkena tetesan darah.

"Masuk ke dalam"

June membukakan pintu mobilnya untuk gadis itu. Tanpa basa-basi lagi, June langsung menjalankan mobilnya meninggalkan kantornya itu.

~~~

Tuesday
10.15 PM

June memarkirkan mobilnya tepat didepan rumahnya. Ia langsung menyuruh gadis itu untuk mengikutinya masuk ke dalam rumah.

Awalnya gadis itu ragu untuk masuk ke dalam. Namun, akhirnya ia memberanikan dirinya untuk mengikuti June.

"Kamu boleh duduk di sini. Saya ambilkan dulu P3K untukmu"

June menyuruh gadis itu untuk duduk di ruang tamu rumahnya. Rumah yang minimalis. Namun sangat nyaman untuk ditinggali.

"Minum dulu, setelah itu saya obati lukamu"

June menyodorkan satu gelas air mineral pada gadis itu yang masih terlihat ketakutan, namun tak separah tadi.

"Izinkan saya obati lukamu"

Gadis itu menggelengkan kepalanya.

"Jangan, tuan. Saya tidak mau merepotkan tuan lagi, saya sudah sangat berterimakasih tuan sudah mau membawa saya pergi dari sana"

Gadis itu berbicara seraya menundukkan kepalanya.

"Tidak ada penolakan. Jika dibiarkan lukamu itu akan infeksi. Saya akan mengobatimu dulu, okay?"

Akhirnya June diperbolehkan untuk mengobati luka yang sepertinya akibat suatu benturan.

"Aww.."

[✔]For Once In My Life |June x Rosé|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang