[✔]For Once In My Life |June x Rosé|

'015

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Friday
8:30 P.M

"Besok pagi ayah harus ke Bandung lagi, kamu mau ikut atau ke rumah om Hanbin?" tanya June saat ia dan Lily tengah menonton TV.

"Ayah ke Bandung cuma buat temuin tante Irene lagi?" tanya Lily dengan kedua alisnya yang saling bertautan.

"Iya, sayang. Kalo bukan karena tante Irene, ngapain ayah harus tinggalin kamu sama kerjaan ayah di sini?!" jawab June.

"Tapi ayah kan baru pulang dari Bandung tadi malem, masa besok harus ke sana lagi? manja banget sih tante Irene!" ucap Lily.

"Kamu kan tau tante Irene kesusahan urus semuanya sendirian? jadi ayah harus bantu"

"Ayah langsung pulang atau tidur di Bandung lagi?"

"Mm.. Ayah tidur di Bandung lagi, hari minggu ayah baru pulang"

"Yaudah kalo gitu Lily ikut ayah, biar Lily yang bantu tante Irene" jawab Lily.

"Bukannya anak ayah waktu itu bilang gak mau bantu tante Irene, kenapa sekarang tiba-tiba mau, hm?" goda June.

"Aku itu cuma kesel sama tante Irene, tapi gak tega juga kalo harus biarin ayah kesusahan bolak-balik Jakarta-Bandung buat bantu tante Irene" jawab Lily.

"Anak ayah perhatian banget sih, sini peluk dulu"

June membentangkan kedua tangannya dan Lily langsung memeluk tubuh June dengan erat.

"Yaudah, siapin baju kamu buat di sana ya. Soalnya kita harus berangkat pagi-pagi banget" ucap June saat sudah melepaskan pelukannya.

"Okay good night, Daddy"

Lily mencium pipi June dan pergi menuju kamarnya. June tersenyum melihat putrinya kini mulai tumbuh dewasa.

"Andai kamu liat perkembangan dia juga" gumam June.

~~~

Saturday
7:50 A.M

"Ayah, udaranya sejuk banget" ucap Lily begitu mereka sampai di Bandung.

"Yuk masuk, tante Irene pasti kaget liat kamu ikut" seru June.

Mereka berdua pun masuk ke dalam sebuah villa modern yang berada di tengah-tengah kebun teh.

"June?" teriak seseorang dari arah dapur villa itu.

Bukannya menjawab, June malah mengajak Lily untuk bersembunyi.

"June?" teriak seseorang itu lagi.

June dan Lily yang kini tengah bersembunyi di balik tembok pembatas antara ruang tengah dan dapur hanya bisa tertawa tanpa suara.

"Gak ada orang ya? terus yang masuk ke dalem siapa?"

Seorang wanita yang berparas cantik dengan rambut hitam lebat terurai, terlihat mulai kebingungan. June dan Lily yang kini bisa melihat wanita itu dengan gemas.

"June?... June? jangan nakutin gitu ah!" gerutu wanita.

Perlahan June mulai berjalan mendekatinya. Wanita itu masih belum sadar akan sosok June yang kini tengah berdiri di belakangnya.