'019

366 49 3
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Saturday
6:45 P.M

*Rosé POV*

Satu tahun sudah berlalu. Yang artinya Mark juga sudah tenang di sisi Tuhan selama itu.

Ya. Mark sudah meninggal sejak saat itu. Ia benar-benar tak ingin melakukan operasi. Ia memilih pergi ke sisi Tuhan dengan penyakit yang selama ini selalu dia rasakan.

Sedih? sudah pasti. Manusia mana yang tak sedih dan merasakan kecewa ditinggal oleh seseorang yang hadir untuk menemani hidupnya.

Mungkin hanya orang yang tak punya hati yang bisa tenang dan damai menjalani kehidupannya setelah ditinggal oleh pasangannya.

Tapi percayalah, kini aku telah merelakan semua itu. Aku percaya bahwa Mark lebih bahagia di sisi Tuhan saat ini, ketimbang ia harus bertahan hidup dengan kedua orangtua yang sudah tak menginginkannya lagi.

Jika kalian bertanya, mengapa orangtua Mark seperti itu? jawabannya adalah karena kematian kakaknya Mark sepuluh tahun silam.

Kakak Mark meninggalkan karena terjatuh saat menyelamatkan Mark dari atas gedung sekolahnya saat itu.

Orangtua Mark tak bisa terima itu dan selalu menyalahkan Mark atas kematian kakaknya semenjak saat itu.

Bayangkan saja, Mark harus menanggung beban berat karena disalahkan atas kematian kakaknya oleh orangtuanya sendiri.

Itu lebih menyakitkan dari apa yang aku rasa selama ini. Mungkin kehilangan kasih sayang orangtua karena mereka telah tiada itu tidak terlalu menyakitkan.

Namun, apa rasanya jika kita kehilangan kasih sayang orangtua yang ternyata masih ada di dunia ini.

Aku tak tahu seberapa menyakitkannya itu, karena Mark selalu tersenyum menghadapi semua itu.

Dia tak ingin aku sedih hanya karena itu. Mark selalu mampu membuatku tersenyum dan merasa begitu berarti di dunia ini hanya karena perlakuan manisnya.

Hal itulah yang membuat aku memilihnya untuk mewarnai dan menemani hari-hariku setelah awan hitam yang terus menyelimuti langit indahku.

Namun, kini aku harus menjalani semuanya sendirian lagi. Tapi aku yakin bahwa Mark pasti tetap menemaniku dari atas sana bersama dengan Tuhan.

Argh... aku merindukanmu, Mark. Semoga kamu selalu tersenyum di sana tanpa ada beban lagi yang harus kamu bawa di atas lukamu.

Baiklah, cukup sampai di sini aku membahas tentang Mark.

Aku akan memberitahu kalian, bagaimana kehidupanku semenjak saat itu.

Sejak saat itu aku menjalani hari-hari sendirian lagi, biasanya Lisa akan menemaniku di akhir pekan.

Namun, kali ini dia tidak akan bisa menemaniku lagi. Karena Lisa tengah mengandung buah hatinya bersama Deka dan Deka tak mengizinkan Lisa untuk menemuiku di Bandung.

Aku pun setuju dengan Deka yang melarang Lisa untuk menemuiku di sini. Alasannya karena takut terjadi apa-apa pada Lisa nantinya.

[✔]For Once In My Life |June x Rosé|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang