'004

416 56 1
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Monday
6.45 A.M

June dan Rosé kini telah sampai di depan sekolah Rosé yang baru. Namun, gadis itu nampak ragu untuk melangkahkan kakinya.

"Kenapa?"

June menoleh pada Rosé yang masih berdiam diri di tempat semula.

"Jangan takut, aku jamin kamu aman di sini"

Tangan Rosé ditarik, sehingga kini Rosé mengikuti langkah June menuju ruang guru. Setelah kurang lebih 10 menit mereka di dalam, kini Rosé sudah mengantarkan June kembali menuju parkiran sekolah.

"Udah tahu kelasnya kan?"

Rosé mengangguk mengiyakan pertanyaan June.

"Nanti pulangnya aku gak bisa jemput, tapi nanti ada supir yang bakal jemput ke sini pake mobil ini lagi. Kamu diem jangan ke mana-mana, jangan terima ajakan siapa pun untuk pulang bareng, oke?"

"Iya, mas"

"Ya udah, masuk sana. Cari teman yang baik dan jangan nakal"

June mengelus puncak kepala Rosé pelan dan setelahnya tangannya turun menuju pipi Rosé untuk ia elus. Ini adalah pertama kalinya June menyentuh pipi chubby Rosé yang ternyata sangat nyaman baginya.

Lagi-lagi ada yang berdesir di hati Rosé. Ia merasa perlakuan June membuat perasaannya menjadi aneh.

"Iya, mas hati-hati nyetirnya"

June tersenyum, kemudian masuk ke dalam mobil. Rosé melambaikan tangannya ketika mobil June mulai melaju.

Saat mobil June telah meninggalkan sekolah, Rosé langsung berjalan kembali menuju ruang guru untuk menemui wali kelasnya.

"Ayo Rosé, kita ke kelas dulu"

Ibu Sara, wali kelas Rosé menunjukkan jalan menuju kelasnya nanti.

Saat sudah sampai di depan kelas, terlihat para siswa-siswinya sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

"Selamat pagi"

Ibu Sara berjalan masuk ke dalam kelas, seketika itu juga suara riuh dari dalam kelas menjadi hening.

"Selamat pagi, bu"

Semua mata kini tertuju pada Rosé yang baru saja masuk ke dalam kelas, ketika bu Sara menyuruhnya masuk.

"Hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo kasih tahu nama kamu ke teman-teman yang lain"

"Hai, aku Roseanne Avallyne. Kalian boleh panggil Rosé, Anne atau senyamannya kalian aja"

Rosé memberikan senyumannya dan hal itu sukses membuat para lelaki yang ada di kelas bersorak gembira.

"Stt.. udah kalian jangan berisik. Rosé kamu boleh duduk di kursi yang kosong ya"

"Terimakasih, bu"

Rosé berjalan menuju kursi yang kosong. Saat melewati teman-temannya Rosé terus memberikan senyuman ramah.

"Ya udah anak-anak, ibu mau kembali ke ruang guru. Kalian baik-baik sama Rosé, buat dia nyaman ada di sini sama kalian ya"

[✔]For Once In My Life |June x Rosé|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang