'021 END

568 57 11
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tuesday
3:55 P.M

*Rosé POV*

Mataku sudah sembab. Aku menangis tiada henti sejak tadi kak Hanbin memberitahu akan hal yang tak ingin aku dengar.

Aku sudah tak dapat berpikir apa-apa lagi. Yang aku ingin sekarang hanyalah bertemu dengan mas June dengan kondisinya yang baik-baik saja.

Aku masih saja diam di rumah ini sendirian. Kak Hanbin bilang dia akan segera menjemputku dan membawa aku untuk menemui mas June.

Namun, entah aku merasa waktu berjalan begitu lambat atau memang kak Hanbin yang lama untuk menjemputku.

Ayolah, aku ingin segera bertemu dengan mas June dan memastikan bahwa dia baik-baik saja.

"Rosé"

Aku menoleh ke arah pintu yang ternyata kak Hanbin sudah ada di sana.

Dengan segera aku langsung bangkit dan berjalan menghampirinya.

"Kak, ayo" ucapku dengan tenggorokanku yang mulai sakit.

Kak Hanbin mengangguk dan menuntunku untuk masuk ke dalam mobilnya.

Setelah aku dan dirinya masuk ke dalam mobil, lelaki berhidung mancung ini langsung membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Pandanganku memang mengarah pada jalanan. Namun, pikiranku melayang entah kemana.

Aku benar-benar tak siap dengan keadaan yang akan ku alami lagi nanti.

Aku tak akan siap jika harus kembali kehilangan orang yang berhasil membantuku bangkit dari keterpurukan.

Jika itu semua terjadi lagi, aku ingin pergi mengikuti mereka semua yang juga pergi meninggalkanku.

Bukan aku membantah larangan Tuhan, tapi aku hanya lelah terus-menerus kehilangan.

Bahkan aku belum sempat membahagiakan mereka.

Aku hanya ingin hidup jika mereka ada untuk menyaksikan perjalanan hidupku untuk membahagiakan mereka dan melihat mereka tersenyum akan hal itu.

Hatiku terus terasa ngilu. Seperti ada banyak benda tajam yang menusuknya.

Rosé, kamu bahkan belum tahu bagaimana keadaan lelaki itu sekarang. Tapi hatimu sudah sebegitu sakitnya.

Apalagi jika kamu mendengar kata-kata tentang 'kematian' lagi.

Mungkin kamu akan langsung ikut mati saat itu juga.

Tiba-tiba saja kak Hanbin menyodorkan kotak tisu padaku.

Aku menoleh padanya dengan wajahku yang sudah seperti zombie ini.

"Ambil dan seka air mata kamu. Jangan nangis terus-terusan, June bakal baik-baik aja"

Bukannya berhenti, tangisanku malah semakin menjadi.

Aku tak tahu apakah kata baik-baik saja akan menjadi kenyataan atau malah sebaliknya.

Astaga.

Aku lupa akan sesuatu.

Lily.

Gadis itu dimana sekarang.

"Kak, Lily belum pulang"

Bagaimana bisa aku melupakan gadis kecil itu.

Argh..

Ini semua karena aku tak dapat berpikir dengan benar. Aku malah melupakan Lily yang belum pulang ke rumah dan sekarang aku malah meninggalkannya.

[✔]For Once In My Life |June x Rosé|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang