'011

500 58 14
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Wednesday
8:20 A.M

"Ayah pergi kerja dulu ya. Kalian kalau mau jalan-jalan tinggal bilang aja sama supir mau kemana, tapi harus kabarin ayah ya, biar ayah tau"

June kini telah berpakaian rapi dan bersiap untuk pergi melihat proyeknya.

"Iya, ayah" sahut Lily yang kini tengah memainkan boneka barbienya.

"Iya, mas hati-hati ya"

Rosé mengantar June sampai ke depan pintu depan. Mereka lebih memilih untuk menyewa sebuah apartemen untuk ditinggali selama di sana.

Itu semua juga atas permintaan Rosé. Ia tak nyaman jika harus diam di hotel, menurutnya tak akan sebebas seperti diam di apartemen. June menuruti keinginan Rosé itu. Ia bahkan tak tanggung-tanggung untuk menyewa sebuah apartemen mewah.

"Kamu sama Lily hati-hati di sini ya. Nanti mas langsung pulang kok, abis itu kita jalan-jalan ya"

Rosé mengangguk sembari tersenyum. June mengelus pipi Rosé sebelum ia pergi. Memang sudah menjadi kebiasaan June untuk mengelus pipi atau pun kepala Rosé, sebelum ia berangkat kerja.

Rosé menutup pintu saat June telah menaiki lift. Ia menghampiri Lily yang masih memainkan boneka barbienya itu.

"Lily mau bantuin bunda bikin kue gak?" tanya Rosé.

"Wah, mau bunda" jawab Lily antusias.

Mereka berdua lantas pergi ke dapur untuk membuat kue. Jangan khawatirkan bahan-bahannya, karena sebelumnya June sudah membeli segala macam bahan masakan untuk Rosé.

Rosé memakaikan apron kecil untuk Lily. Saat membuat kue, sesekali mereka tertawa karena tingkah laku Lily sangat mirip dengan June. Gadis kecil itu bertingkah konyol dengan benda-benda yang ada di sekitarnya.

Mereka menghabiskan waktu selama kurang lebih dua jam untuk membuat kue. June juga telah kembali ke apartemen. Namun, saat masuk, ia melihat kedua gadis itu tengah tertidur di sofa.

Tubuh keduanya juga masih memakai apron tadi. June tersenyum simpul dan menghampiri mereka untuk melepaskan apron dan membenarkan posisinya.

Setelah itu June masuk ke kamar untuk mengganti pakaiannya. Saat sedang di kamar, June mendengar suara tangis Lily dari luar. Ia langsung keluar kamar untuk melihat anaknya itu.

"Lily, kenapa sayang?" tanya June panik.

"Lily jatuh dari sofa mas" jawab Rosé yang kini tengah menenangkan Lily.

"Kamu tidurnya gak bisa diem sih"

Rosé melihat ke arah June dan tiba-tiba ia memalingkan wajahnya. Hal itu di sadari June.

"Kamu kenapa Rosé?" tanya June bingung.

"Mas bajunya pake dulu, jangan telanjang dada kaya gitu" jawab Rosé jujur.

June lantas tersadar bahwa ia belum sempat memakai kaosnya, karena ia buru-buru menghampiri Lily. Sehingga kini tubuhnya setengah telanjang dan memperlihatkan bentuk tubuhnya yang atletis. Dengan perutnya yang berbentuk kotak-kotak dan lengan atasnya yang berotot.

"Astaga.. maaf, mas lupa pake baju gara-gara panik"

June menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan langsung masuk ke kamarnya untuk memakai baju kaosnya. Setelah selesai, ia keluar lagi untuk menghampiri Rosé dan Lily.

[✔]For Once In My Life |June x Rosé|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang