Yoongi memasuki ruangan itu dan membungkuk sopan. Ia harus selalu bersikap seperti itu di kantor sebagai seorang sekretaris.
"Ada meeting pukul sebelas nanti di Ombre Rosse Resto untuk membahas kerja sama kuliner terbarunya" jelas Yoongi, Jungkook menatap pria itu dengan tanda tanya.
"Ombre Rosse Resto? Aku baru dengar"
"Benar tuan, mereka baru berdiri sejak satu bulan lalu. Pimpinan dari resto tersebut ingin bekerja sama dengan perusahaan kita"
"Baiklah, konfir-"
Drrtt~
Drrtt~
Ponsel Jungkook yang berada di meja samping komputernya tiba-tiba bergetar mengalihkan perhatiannya.
'Jimin?'
"Hallo tuan!" Suara Jimin dari seberang sana
"Iya? Ada apa?"
"Pulanglah, adikmu Junghee menangis di rumah!"
Pip
Seketika sambungan itu diputus oleh Jungkook lantas ia berdiri dari kursi siap untuk keluar dari ruangan. Namun sebelum itu, ia berbicara kepada Yoongi yang masih berdiri di depannya.
"Batalkan meeting itu dan tolak semua jika ada jadwal baru lainnya. Aku mau pulang dulu" dengan begitu Yoongi mengangguk dan Jungkook benar-benar pergi dari ruangan itu.
Ia memutuskan untuk menuju ke salah satu meja karyawannya.
"Jin hyung. Aku pinjam mobilmu" ucapnya berdiri di samping seorang pria yang tengah berkutat dengan komputernya
Pria itu menoleh.
"Buat apa?"
"Aku mau pulang sebentar"
"Apa ada sesuatu?" Seokjin mengambil kunci mobil dan memberikannya ke Jungkook
"Nanti aku jelasin hyung. Aku buru-buru"
Tanpa babibu, Jungkook segera berjalan sedikit berlari menuju ke lift. Ketika sampai di lantai bawah, ia keluar dari gedung.
Mobil hitam milik Seokjin itu pergi membelah jalanan.
. .
"Apa kamu bisa ceritain apa yang terjadi sama kamu?" Jimin bertanya
Mereka sedang duduk berdampingan di sofa.
"Aku punya teman pria hiks. Di-dia mengajakku ke apartmennya. Ak-aku gak tau kenapa dia kayak gitu"
"Apa?! Apa yang dia lakukan?"
"Aku sudah biasa ke apartmen dia. Tapi semalam dia mencoba menciumku dengan kasar hiks. Dia hampir memperkosaku, kalau saja aku gak lari mungkin..."
Jimin segera menarik tubuh Junghee ke dalam pelukannya. Awalnya Junghee terheran dengan kedatangan Jimin di rumah itu. Namun Jimin menjelaskan semuanya bahwa dia telah bekerja dengan kakaknya, Jungkook.
"Sudah. Sekarang kamu aman disini" Jimin mengelus pelan pundak Junghee
"Jungkook oppa pasti akan memarahiku hiks tapi aku gak tau harus kemana lagi, aku cuma punya dia sebagai kakakku"
"Percaya sama aku yaa. Jungkook gak akan marah kalau kamu ceritain semua yang terjadi"
"Jimin oppa gak tau. Jungkook oppa orangnya pemarah hiks. Dia sering memarahiku" sekali lagi Jimin mengelus pundak Junghee. Jujur ia merasa kasihan setelah mendengar ceritanya.
Suara mobil berhenti di depan rumah yang membuat raut wajah Junghee seketika berubah.
Brak!
Keduanya memandang ke arah pintu yang memperlihatkan Jungkook yang mulai melangkahkan kakinya masuk kedalam.
"Ada apa Junghee? Kenapa menangis?" Tanyanya agak membentak, berdiri di samping mereka.
"Ah tuan. Sebaiknya duduk dulu" pinta Jimin. Akhirnya Jungkook duduk di samping Junghee.
"Hiks Jungkook oppa. Aku minta maaf sebelumnya. Tapi aku harus katakan ini. D-dia semalam mau mencium-"
"Junghee!! Sudah berapa kali aku bilang hah?! Jangan dekati pria itu lagi tapi kamu gak dengerin sama sekali!!" Teriak Jungkook dengan keras, wajahnya memperlihatkan raut marah.
Jimin yang sadar kalau Junghee ketakutan pun memeluknya semakin erat. Junghee juga semakin banyak mengeluarkan air mata.
"Tuan. Aku mohon jangan bentak dia"
"Diam kamu Jimin! Aku cuma punya urusan sama dia. Junghee! Dengar tidak aku ngomong?! Dia itu pria brengsek. Kenapa kamu masih saja dekati dia?!"
Walaupun Jimin tidak tahu siapa pria yang dimaksud Jungkook, tapi ia tidak tega melihat Junghee dimarahi seperti itu.
Junghee melepaskan pelukannya dari tuub Jimin.
"Jungkook oppa! Aku mencin-"
"Persetan dengan cinta! Dia cuma pria kurang ajar Junghee. Aku peringatkan lagi, kalau kamu masih dekat sama dia, jangan harap kamu bisa tinggal disini lagi"
Jimin maupun Junghee membulatkan matanya terkejut.
"Oppa! Hiks jangan begitu"
"Pilih dia dan hidup sama dia atau putuskan dia lalu kamu bisa tetap tinggal disini" nada bicara Jungkook berubah pelan
"Hiks"
"Junghee-yaa. Coba sekali ini saja kamu nurut sama oppa. Jangan temui dia lagi"
Tiba saja Jungkook menarik lengan Junghee untuk ia dekap. WalaupunJungkook kerap kali bersikap kasar kepada adiknya itu, namun ia juga masih bisa membuatnya nyaman.
"Oppa ta-"
"Tidak ada tapi-tapian. Tinggalin dia"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeon Junghee 17 tahun Adik kandung Jungkook
__________
XDDDDDDD Nama asli dia tuh Ahn Seohyun. Entah kenapa aku ngambil foto dia:/ Dia pernah main drama yaitu berperan sebagai adik Suzy di Dream High. Dulu tuh imut banget, sekarang udah gede kayak aku:)))