delapanbelas

4.9K 423 39
                                    

Ekhem... baca part sebelumnya biar paham

.
.

"Jim, kamu cantik" keduanya tengah membaringkan tubuh berdampingan dalam satu ranjang milik Jimin sekarang sesuai dengan permintaan Jungkook tadi

"Sudah berapa kali aku bilang kalau aku ini pria"

"Iyaa tahu. Tapi aku jujur soal itu. Kamu bahkan lebih cantik dari Junghee"

Bugh

Jimin memukul bahu kekar Jungkook. Ia marah sekaligus tersipu malu.

"Kurang ajar! Kalau Junghee dengar, pasti dia marah-marah"

Lihatlah, mereka belum resmi menjadi pasanganpun sudah seromantis ini. Mereka berdua tesenyum dengan berhadap-hadapan.

"Ohh yaa, soal model itu. Kapan aku mulai bisa ambil pemotretan?"

"Aku belum tau, nanti aku tanyakan dulu. Atau kamu mau ketemu langsung dengan Taehyung?"

"Siapa?"

"Taehyung. Photogafer sekaligus pemilik majalah itu"

"Woah hebat yaa"

"Huum sebenarnya aku gak kenal dia. Dia teman Seokjin hyung"

"Ohh begitu. Boleh, kan kalau ketemu langsung jadi lebih jelas"

"Okay, nanti aku beri tahu Seokjin hyung dulu"

"Uum ohh yaa, bicara soal Seokjin hyung, kamu yakin gak masalah sama mereka yang eum yaa kamu taulah"

"Tidak. Sama sekali tidak. Terserah mereka saja"

"...."

"Kenapa?" Tanya Jungkook ketika Jimin tak meresponnya

"Jung? Aku boleh cerita?"

"Ceritalah"

"Tapi jangan bilang ke siapa-siapa"

"Baik"

"Eum kalau kamu gak masalah soal hubungan mereka, itu artinya kamu juga gak masalah kan sama aku?"

Jungkook mengeriyitkan alisnya tak paham.

"Maksudnya?"

"Aku... suka sama seseorang"

"Suka?"

Jimin mengangguk kecil yang membuat Jungkook terdiam lama. Kembali jantungnya berdetak dua kali lebih cepat setelah beberapa menit yang lalu sudah berangsur normal.

"Jungkook, kenapa lagi?" Jimin menatapnya khawatir

"Tidak. Aku mau tidur saja sekarang. Aku benar-benar capek. Uhh selamat malam" ia membalikkan tubuhnya membelakangi Jimin

'Uhh yaampun, Jimin menyukaiku?' Gumam Jungkook tersenyum-senyum

.
.

Keesokan harinya, seperti biasa Jungkook duduk di kursi pribadinya. Mengotak-atik berkas yang siap ditandangani. Perusahan ini sudah dialihkan ke Jungkook, jadi dia harus ekstra dalam bekerja.

Suatu ketidakfokusan dirasakannya, ia mengingat soal pengakuan Jimin semalam. Lantas ia bersender di kepala kursi sambil memainkan bolpoinnya.

"Hhh Jimin. Kenapa kamu begitu manis? Gak berani ungkapin perasaanmu sendiri ke aku? Sama denganku Jim. Aku juga menyukaimu tapi malu juga. Tapi aku janji, aku akan bicara ini ke kamu. Tunggu saja Jim, aku akan menembakmu di suatu tempat yang indah nanti"

"Tempat indah apa Kook?" Tiba-tiba suara seorang pria mengganggu lamunan Jungkook

Dia melongok ke arah pintu sebentar lalu menatap pria itu yang tak lain adalah Yoongi.

MY BOSS [KOOKMIN]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang