Dengan begitu pria bongsor itu pun memasuki mobil hasil pinjamnya untuk kembali ke kantor.
Sementara Junghee dan Jimin berjalan beriringan setelah mobil itu benar-benar pergi dari halaman rumah. Mereka kembali duduk di sofa.
"Jimin oppa maafin aku, gara-gara aku kamu jadi kena bentak sama Jungkook oppa. Maaf"
"Sstt ini bukan salahmu. Eum jadi bisa cerita? Kenapa kamu dimarahi begitu?"
"Aku sekolah di Seoul Art Senior High School, punya teman perempuan dan kakak dia suka denganku. Tapi Jungkook oppa gak suka sama dia gak tau kenapa. Intinya dia kata orang itu buruk dan gak baik. Awalnya aku gak dengerin ucapan Jungkook oppa karena dia menurutku sudah baik, aku lebih memilih dia karena aku sangat mencintainya. Sekarang keluakuan dia mulai aneh, semalam kejadian itu hampir saja terjadi. Dia membawaku ke apartmennya, aku sudah biasa kesana hanya sekedar main dan mengerjakan tugas saja lalu setelah selesai aku akan pulang ke rumah ini. Tapi karena minggu ini sekolahku libur, dia memintaku untuk menginap disana beberapa hari. Jungkook oppa melarang, tapi aku memang keras kepala. Kemarin dia hendak membuka kancing bajuku dan mau menciumku. Kalau saja aku gak menendang perut dia dengan kakiku, mungkin sekarang Jungkook oppa benar-benar mengusirku dari sini"
Jimin mendengarkan ceritanya dengan serius. Baru beberapa jam dia bekerja di rumah ini tapi dia sudah mendapatkan sesuatu yang aneh. Pun dia tidak tahu kenapa Junghee dengan gampang bercengkerama dengan dia.
"Junghee, sekarang kamu percaya sama Jungkook?"
Dia mengangguk
"Aku percaya"
"Lain kali kamu harus dengar ucapan dia. Lagipun seseorang dari luarnya saja kelihatan baik, tapi di dalamnya belum tentu. Orang itu bisa lebih jahat"
"Hhh sekarang aku harus gimana? Jujur saja aku masih mencintai dia"
"Kalau kakakmu bilang tinggalin dia, kamu tinggalin. Mungkin dia lebih tau soal pacarmu itu, buktinya ucapan dia benar kan kalau pacarmu gak baik"
Junghee mengangguk. Mungkin memang dia harus melakukan itu.
"Eum Jimin oppa, apa aku boleh tanya?"
"Tanya apa?"
"Mau tidak temani aku pergi shopping?"
"Shopping?"
"Iya, aku pingin beli baju. Yaa yaa? Mau yaa?"
"Emm boleh deh" final Jimin sambil tersenyum
Akhirnya mereka pergi dari rumah menggunakan mobil Jungkook. Jimin suka karena Junghee mudah akrab dengan orang lain, itu artinya Jimin juga mendapatkan teman baru disini.
. .
Seorang pemuda muda tampan tengah duduk bersantai di kursi yang ada di dalam kamarnya. Kepulan asap keluar dari mulutnya setelah ia menghisap satu batang rokok.
Namun kegiatannya itu terganggu dengan adanya bunyi bel apartmen. Ia mendorong kursi ke belakang lantas keluar dari kamar dan berjalan ke arah pintu apartmen dengan masih mengapit batang rokok itu di sela jari telunjuk dan jari tengah. Dia memasukkan kunci lantas membuka pintu.
Bugh!
Satu pukulan keras sukses mendarat di wajah tampannya itu yang hampir saja membuatnya jatuh tersungkur.
"Bajingan!" Teriak sang pelaku
"Sshh sakit bodoh!" Pria yang menjadi korban pun tak mau kalah
"Kau keterlaluan! Sudah berapa kali aku peringatkan jangan dekati dia lagi?! Apa kau benar-benar mau kuhajar hah?!"
"Adik manis. Jangan kasar kepada kakakmu ini. Ooh jadi adikmu yang cantik itu sudah bercerita kepadamu hah? Haha bagus"
Bugh!
Sebuah pukulan lagi-lagi mengenai wajahnya.
"Hei Jungkook, kau memang gak ada sopan santunnya yaa. Aku ini kakakmu" ucap pria itu membela diri
"Dengar Jeon Junghyun. Junghee itu adikmu juga! Jadi berhenti mengganggu dia dengan cinta omong kosong yang kau berikan itu!"
"Dia hanya adik tiriku bukan adik kandung! Terserah aku mau melakukan apapun itu bukan urusanmu!"
"Kalau appa tidak menikahi ibumu yang gila harta itu, silahkan kau pacari Junghee aku tidak masalah. Tapi mereka sudah menikah Junghyun! Dan Junghee sudah menjadi adikmu. Walaupun bukan kandung kau gak bisa seenaknya memacari dia apalagi mau berhubungan dengan dia, kau brengsek sialan!"
Tangan Jungkook siap untuk memukul wajahnya lagi namun dengan cepat Junghyun mengarahkan rokok yang ia pegang hingga mengenai tangan Jungkook.
"Awss!!" Rintih Jungkook
"Pergi kau dari apartmenku sekarang"
"Kau sialan!" Mata Jungkook menatap tajam ke arahnya, ia benar-benar sudah tersulut emosi.
"Jungkook. Aku ini kakakmu, bersopanlah sedikit, kenapa kau kasar sekali hah? Sekarang pergi!"
"Kau tidak lebih dari kakak tiri yang gila harta sama seperti ibumu!"
Jungkook meninggalkan apartmen itu sambil merintih kesakitan memegang tangannya. Ia berniat menuju ke kantor lagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeon Junghyun 25 tahun Kakak tiri Jungkook dan Junghee