duapuluh

5.2K 407 2
                                    

Yoongi datang dengan seorang pria tampan dan muda berbalut dress merah.

"Selamat pagi" dia membungkuk hormat kepada semua yang ada di dalam ruangan itu

"Hii Tae, sudah sampai kamu rupanya, sini duduk di sampingku" ucap Jin

"Aku permisi dulu" ujar Yoongi

"Ohh makasih Yoongi hyung" balas Jungkook. Akhirnya Yoongi pergi.

Sementara Taehyung menghampiri Seokjin dan duduk di sampingnya.

"Jadi kamu yang namanya Taehyung?" Tanya Jungkook

"Eum iyaa. Aku Taehyung, seorang photografer sekaligus pemilik majalah yang diperintahkan Seokjin hyung kemari katanya ada yang mau jadi model buat worku"

"Ahh ini dia Tae, Jimin. Dia yang mau jadi modelmu" jelas Seokjin

"Dan kalian kenapa masih disini? Sana kerja" perintah Jungkook ke Namjin

"Bentar lah. Kita juga mau tahu" jawab Namjoon

"Hii aku Park Jimin"

"Taehyung. Wow dari luarnya saja sudah bisa ketebak kalau kamu nanti pasti hebat berpose di depan kamera"

"Ahh bisa saja. Aku belum berpengalaman sama sekali. Gimana kamu dengan segampang itu bicara?" Ucap Jimin malu-malu

"Kita lihat saja nanti"

"Ekhem sudah kan bercandanya? Langsung ke inti saja kapan dan dimana majalah kamu mau pemotretan" sela Jungkook tiba-tiba dengan ekspresi yang tidak mengenakkan

"Ohh yaa. Untuk pemotretan, aku adakan besok malam di rumahku. Eum boleh aku minta nomormu Jim?"

"Tidak boleh, aku kasih nomorku saja ini" Jungkook mengeluarkan ponselnya dan disodorkannya ke Taehyung

Melihat itu, pasangan Namjin benar-benar sudah paham sekarang.

"Jung, kenapa harus nomormu yang dikasihkan?" Jimin melirik ke arahnya

"Kan kamu sudah kerja di rumahku. Lagian ini kan cuma sekedar informasi, nanti aku yang urus semuanya. Kamu cukup diam di rumah, kalau ada apa-apa aku yang akan beritahu kamu"

"Itu sama saja mengganggu jam kantormu"

"Sudah yaa Jim, turuti saja"

"Iyaa Jim. Turuti saja kemauan bosmu itu" ucap Seokjin ikut mengobrol

"Hah yaa sudah lah"

"Baik, nomornya sudah aku simpan" jawab Taehyung

"Baguslah. Sudah selesai kan?" Sepertinya Jungkook sudah tidak tahan akan sesuatu, dan sesuatu itu sudah bisa diketahui oleh Namjoon dan Seokjin.

Yaa, Jungkook cemburu. Jungkook menyukai Jimin.

"Kalau begitu aku permisi dulu, nanti aku kasih kabar lagi" semuanya berdiri dan saling membungkuk hormat

Lantas pria itu pergi dari hadapan mereka, keluar dari ruangan Jungkook.

"Kita juga mau pergi"

"Pergilah. Siapa suruh tadi kesini?"

"Dasar kelinci kurang ajar"

"Bilang apa kamu hyung?!"

"Kelinci kurang ajar"

Dengan begitu Namjin juga ikut keluar dari ruangan. Kini hanya tersisa Jungkook dan Jimin.

"Tadi mau bilang apa kamu sampai pegang tanganku segala?"

"Tidak jadi, nanti saja. Kamu jangan pulang yaa. Temani aku disini sampai selesai jam kantor"

"Makasih. Aku juga sebenarnya bosan di rumah. Gak ada kerjaan cuma main hp tiap hari sambil menunggu buat jemput kalian"

Jungkook diam sebentar, di pikarannya dipenuhi rencana untuk mengajaknya jalan-jalan nanti.

"Maaf yaa"

"Ehh gapapa, kenapa minta maaf?"

"Aku mau lanjut kerja. Kamu boleh lakukan apapun disini. Ada banyak buku di lemari itu, kamu bisa baca. Nanti kalau jam makan siang tiba, kita ke kantin"

Jimin hanya mengangguk saja menyetujui apa kemauan bossnya itu yang semakin hari semakin aneh. Namun ia tidak bisa menolaknya, ia tidak mau jika harus kehilangan pekerjaannya nanti.

Dan beginilah jadinya, selama Jungkook mengerjakan tugasnya, ia sama sekali tidak fokus. Kedua matanya pasti melirik ke arah Jimin.

'Fokus Jungkook, fokus' ucapnya dalam hati memyemangati dirinya sendiri

Namun tetap saja, gagal. Mata dan ucapannya sangat tidak kontras. Ucapan meminta agar fokus, tapi mata terus saja melirik Jimin.

* * *

Sampai jam istirahat tiba, Jungkook hanya bisa mengerjakan beberapa lembar kerjanya saja yang biasanya ia sanggup menyelesaikan dua kali lipat dari itu.

"Jim kita makan" ajak Jungkook

"Tidak bisakah makanannya bawa kesini saja? Aku malu bertemu rekan kerjamu yang lain"

Jungkook terkekeh.

"Jangan malu santai saja. Ayo"

"Baiklah"

Mereka keluar dan tiba-tiba Namjin dan Yoongi datang mengikutinya dari belakang.

"Hai Jimin" sapa Seokjin

"Hai Jin hyung. Kita makan kan?" Jimin memosisikan posisinya agar berdampingan dengan pria yang paling tua di gerombolan itu

"Kita makan banyak-banyak Jim. Biar kamu juga gemuk"

"Aku gak suka gemuk yaa"

"Hehe becanda"

Selangkah demi selangkah akhirnya mereka sampai di tempat. Dan kantin mendadak ramai, setiap kursi pasti ada saja penghuninya padahal biasanya tidak seramai ini.

Jadi, kantin disini sudah menentukan ini meja siapa dan itu meja siapa. Setiap meja bisa diisi lima sampai enam orang.

Mereka duduk dan menunggu pesanan datang. Sambil menunggu, Jungkook sadar kalau banyak yang memerhatikan Jimin, baik wanita maupun pria.

"Hei kalian! Fokus makan saja, nanti tersedak"

Lantas semuanya menunduk.

"Kamu pencemburu sekali Jeon. Maklumlah, orang yang jatuh cinta yaa begitu" ejek Seokjin

"A-apa maksudmu?"

"Lihat kan? Kamu grogi lagi"

"A-aku gak suka sama Jimin. Di-dia cuma pekerjaku saja. Aku bicara seperti itu karena lirikan mereka itu jelas menganggu"

"Jadi karena aku disini, semuanya terganggu begitu Kook? Eum yaa sudah aku bisa pulang kok" suara Jimin dengan nada mengalah

"Ehh bukan begitu Jim. Nah kita makan saja yaa" jawab Jungkook setelah melihat seorang waiter datang membawa nampan berisikan makanan yang mereka pesan

Mereka akhirnya menikmati makanannya masing-masing.

__________

Makin ngawur aja-,-

MY BOSS [KOOKMIN]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang