🍋1

344 65 211
                                    

Art Senior High School merupakan sekolah menegah atas yang berfokus di bidang non akademik. ASHS merupakan sebutan yang biasa digunakan para siswa dan siswi yang mengenyam pendidikan di sekolah tersebut. ASHS adalah sekolah yang banyak diminati oleh siswa atau siswi yang mempunyai minat dan bakat di bidang seni. Baik seni lukis, olahraga, musik, dan seni-seni lainnya. Tak tanggung-tanggung prestasi yang ditorehkan oleh siswa-siswi ASHS membuat ASHS menjadi sekolah seni yang mampu bersaing dan disegani oleh sekolah nasional maupun internasional. Pelajarannya sama dengan SMA pada umumnya namun, fokusannya lebih ke bidang non akademik.

Saat ini siswa dan siswi ASHS berbondong-bondong menuju ke lapangan basket untuk menyaksikan perselisihan yang tengah terjadi yang melibatkan sang idola para kaum hawa  yaitu Rangga Putra Pratama yang merupakan kapten basket di ASHS.

"Jadi cewek jangan songong lo! Apa jangan-jangan lo sengaja? Mau cari pehatian gue lo?" Rangga menatap tajam dan meremehkan cewek yang berada di hadapannya.

"Haha jadi cowok jangan resek dan terlalu percaya diri! Gue, cari perhatian lo?" Cewek itu menjulurkan tangannya yang terkepal lalu memutar ibu jarinya kebawah dan tersenyum sinis. Cewek itu berlalu meninggal kerumunan dengan tangan yang masih mengepal dan wajah yang merah akibat emosi.

"Sial!" Teriak Rangga dan membanting bola basket yang ia pegang membuat siswa dan siswi yang berada di pinggir lapangan memekik keras karena takut terkena bola basket yang Rangga banting.

"Bubar!" Kelvin yang merupakan salah satu anggota tim basket ASHS sekaligus sahabat dari Rangga berteriak agar penonton yang tak diundang membubarkan diri.

"Latihan hari ini selesai!" Rangga membubarkan timnya lalu berlalu meninggalkan lapangan dengan keadaan emosi yang diikuti sahabat-sahabatnya.

Rangga dan sahabat-sahabatnya menuju ke markas yang biasa ia gunakan sebagai tempat mereka berkumpul. Markas yang biasa ia sebut merupakan ruangan ekskul seni lukis, namun kebetulan Riko yang merupakan sahabat dari Rangga adalah ketua dari ekskul seni lukis tersebut sehingga, Riko dengan kuasanya menyulap ruangan tersebut menjadi markas tempat perkumpulan dia dan sahabatnya.

Rangga mempunyai tiga sahabat yang juga termasuk dalam jajaran most wanted ASHS. Mereka adalah Kelvin Prayoga yang merupakan pemain inti dari tim basket ASHS, Riko Adhitama yang merupakan ketua ekskul seni lukis, dan Farrel Orlando yang merupakan kapten tim futsal ASHS. Mereka disatukan dalam satu hobby yaitu musik.

"Brengsek!" Rangga langsung menendang salah satu meja yang ada di markasnya.

"Lo tenang Rang, jangan emosi" Tegur Riko. Riko merupakan satu-satunya sahabat Rangga yang tenang dan bersikap lebih dewasa.

"Iya Rang, mending lo duduk dulu" Sahut Kelvin. Akhirnya Rangga duduk dengan nafas yang masih naik turun karena emosi yang belum teredam.

"Btw, cewek tadi lumayan juga. Cantik plus ada imut-imutnya gitu" Ucap Kelvin sambil nyengir.

"Cih!" Rangga berdecih tak suka.

"Halah Vin... Ada cewek bening dikit aja lo langsung mesam mesem" Farrel mengimbuhi.

"Siapa si cewek songong itu?" Tanya Rangga.

"Mayang, Mayang Nova Sabrina anak ekskul karate" Jawab Riko santai.

"Kok lo tahu?" Kelvin dan Farrel serempak bertanya sedangkan Rangga hanya mengernyitkan dahi.

"Dia sepupu gue" Jawab Riko datar yang membuat Kelvin dan Farrel melotot tak percaya.

"Sumpah lo?" Pekik Kelvin namun tak dihiraukan oleh Riko.

"Sorry Rik, meskipun dia sepupu lo gue udah memutuskan bahwa gue  mengibarkan bendera perang pada cewek songong itu! Dia udah bikin malu gue di depan seluruh siswa-siswi ASHS" Rangga menatap Riko tajam yang hanya dibalas dengusan oleh Riko.

"Yaelah Rang, kali ini biarin aja. Dia cewek" Ucap Farrel yang diangguki oleh Kelvin.

"Kalian tau gue. Gue gaakan narik ulang kata-kata gue!" Tegas Rangga.

Iya, Rangga tetaplah Rangga. Sekali ia berucap tidak akan ia tarik kembali dan tidak akan ada yang bisa menghentikannya.

"Yaudah kantin aja yuk! Laper gue" Ajak Kelvin yang diangguki ketiganya.

Mereka pun segera menuju ke kantin untuk untuk menghilangkan rasa dahaga dan lapar.

Sampai di kantin seperti biasa suara riuh dari siswi ASHS menggelegar melihat para most wanted ASHS yang langsung duduk di tempat yang biasa mereka duduki. Tak berselang lama Rika Felica ketua ekskul chearleaders ASHS dan antek-anteknya menghampiri meja Rangga.

Sudah jadi rahasia umum bahwa Rika menyukai Rangga. Rika dengan seragam modis dan make up tebalnya tak henti-hetinya berusaha untuk menarik perhatian Rangga. Seperti saat ini..

"Beb... " Rika bergelanyut manja menarik kursi dan duduk disamping Rangga.

"Lepas!" Rangga menghempaskan tangan Rika yang mau memeluk lengannya.

"Pergi ga lo! Gue muak liat muka lo tiap hari!" Sambung Rangga lagi sedangkan sahabat-sahabatnya hanya menggeleng-gelengkan kepala.

"Ih Rangga kok gitu si sama aku" Rika merengek. Pemandangan itu tak luput dari perhatian siswa-siswi ASHS yang sedang berada di kantin.

"Udah deh Rika, lo dan antek-aktek lo mending pergi dari sini sebelum Rangga kasar sama lo" Kelvin juga ikut mengusir Rika cs.

Dengan wajah cemberut Rika cs pergi meninggalkan Rangga sebelum terjadi sesuatu yang tak diinginkan.

"Heran gue sama tu anak. Ngintilin mulu kerjaannya. Gatau apa gue sakit mata liat pakaiannya yang kurang bahan" Gerutu Farrel setelah kepergian Rika.

Mata Rangga menatap tajam kearah pintu masuk kantin. Bukan menatap kepergian Rika, namun ia melihat musuh yang baru saja mengibarkan bendera perang kepadanya.

Mayang melihat-lihat meja kosong untuk ia duduki bersama sahabat-sahabatnya Tyas Felsya dan Mega Rosalin. Mereka berjalan menuju meja kosong dibagian pojok kantin. Hal itu disadari oleh Rangga. Rangga tersenyum sinis lalu melebarkan kakinya hingga keluar dari bawah meja.

"1...2..." Hitung Rangga dalam hatinya.  Dan dalam hitungan ketiga...

Brakkkk

Note:
Ekskul = Ekstrakurikuler

Jangan lupa vote dan komen!

MAY-RANGGA (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang