🍋8

127 20 25
                                    

Rangga menyesap nikmat sebatang rokok yang dia apit di kedua ujung jarinya. Sesekali ia mengepul asap rokok itu keluar dari mulutnya. Rangga menatap lurus ke depan dengan pikiran yang berkelana.

"Baru sembuh langsung nyebat aja lo" Kelvin, Farrel dan Riko berjalan menghampiri Rangga.

"Pakaian udah rapi dateng ke sekolah tapi malah bolos disini, " Sambung Kelvin lagi yang tak disahuti oleh Rangga.

"Bonyok lo lagi?" Tanya Riko singkat membuat Rangga mendengus.

Riko paham, tak ada yang membuat Rangga marah dan muak kecuali masalah keluarganya. Rokok, minuman keras, balapan liar, bahkan tawuran yang akan menjadi pelampisan Rangga untuk mengeluarkan segala amarahnya.

"Udah lah gausah dibahas!" Ucap Rangga.

"Oh iya, ada info terbaru mengenai anak Triger," Ucap Farrel.

"Gue denger-denger Triger ganti ketua baru, dan ketua baru itu yang ngehasut anak Triger lainnya untuk nyerang Rangga" Sambung Farrel. Rangga langsung membuang menjatuhkan dan menginjak puntung rokoknya.

"Siapa?" Tanya Rangga.

"Satria, dia sekelas sama kita" Ucapan Farrel membuat Riko menaikkan alisnya.

"Motifnya apa?" Tanya Riko.

"Itu dia yang perlu kita selidiki!" Jawab Farrel.

"Rangga, apa perlu kita perlu minta bantuan Fire untuk nyerang Triger?" Tanya Kelvin.

Fire adalah sebuah kumpulan geng motor yang cukup dikenal bringas dan kejam untuk menuntaskan lawannya. Rangga berteman dekat dengan ketua Fire sehingga terkadang Rangga, Riko, Farrel dan Kelvin ikut nongkrong ataupun touring bersama.

Walaupun Rangga cs tak tergabung dalam geng tersebut tetapi solidaritas antara geng Fire dan Rangga cs sangat kuat yang selalu membuat mereka saling membantu satu sama lain. Selain itu cukup banyak anggota Fire yang sekolah di ASHS jadi mau tidak mau jalinan persahabatan antara mereka terus terhubung.

"Ga perlu, sepertinya Satria hanya ada masalah sama gue. Buktinya mereka ga nyerang kalian"

"Nyerang lo berarti nyerang kita juga!" Ucap Farrel menggebu.

"Kalo sampe Triger terlibat lagi berarti kita perlu libatkan Fire untuk tuntaskan semua," Sambung Farrel yang diangguki oleh Kelvin.

"Farrel bener Rang, mulai sekarang kita harus awasi gerak-gerik Satria. Sekarang dia pegang kendali atas Triger" Sahut Riko.

"Iya, gue bakal cari tau motif dia apa. Selama ini gue rasa kita ga pernah ada masalah sama anak Triger" Ucap Rangga.

"Bener kata lo Rang, kenapa pas ketuanya ganti tiba-tiba Triger nyerang lo!" Farrel membenarkan.

"Ok, cari informasi dulu berapa orang anggota Triger sekolah disini! Baru gue putusin buat nyerang Triger sesuai opsi atau kita serang langsung ke markasnya" Ucap Rangga dengan tatapan tajam.

Opsi yang dimaksud Rangga adalah dua hal yang akan terjadi jika siswa ASHS mencari masalah dengan Rangga cs. Pertama, orang itu takkan kembali lagi ke ASHS dengan kata lain orang itu tak mau lagi sekolah di ASHS karena pilihannya hanya keluar dengan damai atau mati karena tersiksa. Kedua, orang itu kembali dengan keadaan yang mengenaskan. Intinya sama saja mencari masalah dengan Rangga berarti cari mati.

"Khemm, btw dari tadi pembahasannya tegang terus. Kantin yok, laper gue!" Kelvin nyengir yang membuat ketiganya berdengus kesal.

"Lo kalo ga makan sekali bisa mati Vin?" Farrel menonyor kepala Kelvin yang hanya dibalas cengiran oleh Kelvin.

Mereka pun berjalan menuju Kantin. Seperti biasa mereka menjadi pusat perhatian. Para kaum hawa menatapnya kagum ada yang sampai nahan nafas saking kagumnya hanya karena melihat mereka.

"Bukannya itu Mayang?" Tunjuk Kelvin ke arah meja yang berisi tiga orang siswi dan satu orang siswa. Riko, Rangga dan Farrel pun menoleh kearah yang ditunjuk Kelvin.

"Kok dia semeja sama Satria?" Sambung Kelvin.

Riko pun langsung menghampiri Mayang yang diikuti oleh Rangga, Farrel dan Kelvin. Sementara Mayang terkejut melihat Riko Cs menuju kearahnya. Kantin sedang ramai, kenapa mereka ingin menghampirinya. Selama ini ia menghindari Riko jika di sekolah seakan menjadi orang asing.

Tyas dan Mega malah kegirangan melihat most wanted ASHS menghampiri mejanya.

"Lo mau ikut kita ke meja kita atau lo suruh orang ini pergi dari sini?" Ucap Rangga pada Mayang dengan tampang datar sambil melirik Satria tak suka.

"Apa-apaan sih lo, dateng-dateng nyuruh orang pergi" Protes Satria.

"May, kita perlu ngomong sesuatu sama lo. Mending lo ikut kita dulu" Ucap Riko. Akhirnya Mayang terpaksa ikut ke meja yang biasa ditempati Rangga cs. Hal itu menjadi pusat perhatian satu kantin.

'Wah bukannya itu Mayang yang biasanya caper ke Rangga'

'Tumbenan mereka semeja, biasanya gelud terus'

'Mau dong jadi Mayang, semeja dengan most wanted ASHS"

'Riko makin ganteng aja sih apalagi Rangga'

Begitulah kira-kira bisik-bisik para penghuni kantin dan masih fokus melihat kearah meja Rangga cs. Mayang merasa tak nyaman karena menjadi pusat  perhatian dan Rangga menyadari itu.

"DIAM!" Teriak Rangga dan mengedarkan pandangan tajam pada seluruh isi kantin. Merekapun akhirnya kembali fokus sama kegiatan masing-masing karena mendapatkan tatapan horor dari Rangga.

"Santai bro!" Ucap Kelvin.

"Ck mendingan gue pesen dulu. Pada mau nitip ga nih?" Sambung Kelvin.

"Seperti biasa Vin" Ucap Farrel.

"Gue juga Vin,"

"Lo May mau apa?" Tanya Riko yang mendapatkan gelengan dari Mayang.

"Rangga?" Tanya Kelvin lagi.

"Biasa"

"Okay" Kelvin pun beranjak untuk pesan makanan.

"Ngapain lo ngajak gue semeja? Gue udah berusaha buat pura-pura ga kenal lo selama ini ya. Lo malah nyamperin gue. Kantin lagi rame lagi" Bisik Mayang pada Riko.

"Bisikin apa dah May?" Tanya Farrel melihat Mayang dan Riko yang tengah bisik-bisik tetangga.

"Lo tenang aja gaakan ada yang berani bully lo karena ketahuan deket sama kita" Ucap Rangga santai.

"Emang kita deket? Setau gue, gue cuma deket sama Riko karena dia sepupu gue" Ucap Mayang sewot membuat Rangga kesal.

"Oh iya gue lupa. Lagian siapa juga yang berani bully lo. Palingan yang bully lo juga kabur karena eneg liat muka songong lo" Sahut Rangga mmebuat Mayang kesal.

"Lo ya!"

"Udah-udah. Bukannya udah baikan? Jangan berantem mulu dong!" Lerai Riko sedangkan Farrel hanya tersenyum geli melihat perdebatan keduanya.

"Oh iya, katanya ada yang mau di omongin. Apaan?" Tanya Mayang.

"Iya, tapi kayaknya ga disini deh. Soalnya ini hal serius dan rahasia," Ucap Riko.

"Lah, terus ngapain lo nyuruh gue kesini segala!" Omel Mayang.

"Pisahin lo dari makhluk astral" Gumam Rangga asal yang masih didengar oleh ketiganya.

"Hah?" Mayang mengerutkan dahi karena tidak mengerti.

"Satri, lo jaga jarak dulu sama dia," Sahut Farrel.

"Apaan dah!"

"Nanti pulang sekolah gue jelasin," Ucap Riko.










Jangan lupa vote dan komen!
Thank U 😊

MAY-RANGGA (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang