🍋5

181 48 86
                                    

Setelah mengantarkan Mayang pulang Riko langsung menuju rumahnya. Ia kini memasuki pekarangan rumahnya lalu memarkirkan motornya di garasi.

"Hp kamu masih utuh kan Rik?" Teriak Mama Riko melihat anak semata wayangnya yang baru saja melewati pintu masuk.

"Maaf Bun, tadi Hpnya Riko silent terus ditaruh di tas. Riko gatau Bunda nelfon" Riko mendengus mendengar omelan Bundanya.

"Terus kenapa lama?" Siska Bunda Riko dengan ekspresi menyelidik.

"Nganterin Mayang dulu, pasti Bunda marah-marah kan kalo Riko ga nganter Mayang dulu" Jawab Riko malas melihat tingkah Bundanya seperti emak-emak lagi datang bulan.

"Bagus! Yaudah sana kamu mandi abis itu makan"

"Ga Bun, Riko udah makan sama temen-temen tadi di sekolah"

"Yaudah selesai mandi jemput Mayang sana! terus anterin dia beli bahan-bahan. Bunda mau buat kue" Perintah Siska.

"Yaampun Bunda kenapa ga bilang dari tadi sih, tau gitu sekalian aja Riko bawa Mayang langsung kesini" Riko benar-benar kesal dengan Bunda tersayangnya itu. Jika tau Bundanya akan menyuruh jemput Mayang mendingan dia langsung bawa aja tadi ke rumahnya. Biar hemat tenaga.

"Yang ga ngangkat telfon siapa?" Siska meletakkan tangan kanan dan kiri di pinggangnya.

"Iya..Iya ah Riko mandi dulu" Riko meninggalkan Siska dengan keadaan kesal. Tadikan Bunda tersayangnya itu nelfon Mayang, kenapa tidak sekalian aja suruh kesini. Untung sayang, kalau tidak Riko sudah pasti jadi anak durhaka.

Setelah membersihkan diri Riko langsung menjemput Mayang dan menemani Mayang belanja sesuai dengan perintah Bundanya. Selepas itu baru ia  bisa merebahkan diri di kasur kesayangannya. Bundanya dan Mayang sudah pastikan sudah sibuk berkolaborasi di dapur.

Daripada ia disuruh ini itu, mendingan dia bersembunyi di kamarnya dan tidur nyenyak. Bangun-bangun nanti sudah ada banyak jajanan enak karya Bundanya dan Mayang. Seperti biasa dia hanya perlu menjadi reviewer dan tentunya harus dengan pujian 45 biar semangat bikin lagi. Kata Riko lumayan makan enak terus di rumah bisa hemat uang saku.

Satu setengah jam Riko tertidur akhirnya ia bangun. Riko melihat jam di dinding kamarnya sudah menunjukkan jam 19.00 WIB. Riko beranjak dari tempat tidurnya menuju ruang tamu. Ia melihat Bundanya sedang asik menyaksikan berita nasional.

"Bun... " Panggil Riko pada Bundanya.

"Sudah bangun?" Tanya Siska melihat Riko berjalan kearahnya.

"Udah, Mayang mana?" Rika celingak-celinguk mencari keberadaa Mayang.

"Sudah pulang tadi" Jawab Siska yang masih fokus pada layar televisi.

"Kok ga bangunin Riko"

Biasanya Riko selalu antar jemput Mayang jika Mayang main ke rumahnya. Bukan apa-apa Riko khawatir saja pada saudara sepupunya itu jika ia kemana-mana sendirian. Cukup ia tak bisa antar jemput ke sekolah atas permintaan aneh sepupunya itu. Permintaan untuk menjadi asing di sekolah. Entahlah alasannya apa Riko pun tak tahu.

"Kasian kamu tidurnya pulas katanya" Ucap Siska seadanya.

Riko hanya menghela nafas, sepupunya itu memang sifat tidak enakan pada orang sangat keterlaluan. Padahal Riko tidak keberatan jika ia harus terbangun untuk mengantarkan ia pulang.

===

Saat perjalanan pulang Mayang mampir ke mini market dekat rumahnya untuk membeli sesuatu. Makanya saat ini ia berjalan kaki menuju rumahnya karena jaraknya yang sudah lumayan dekat.

MAY-RANGGA (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang