🍋2

239 61 131
                                    

Bruk

Suara itu mengalihkan semua orang yang ada di Kantin ke sumber suara.

"SIAL!" Pekik Rangga dengan suara yang menggelegar. Padahal baru beberapa detik yang lalu dia tersenyum sinis penuh semangat ingin melancarkan aksinya untuk menyandung Mayang dengan salah satu kakinya. Namun, ia sekarang terkena sial karena ulahnya sendiri.

Rangga menyandung Mayang yang hendak berjalan ke arah pojok kantin. Bukanya jatuh, Mayang hanya reflek menumpahkan segelas jus mangga yang ia bawa tepat di muka Rangga. Untung saja bekal yang ia pegang di tangan kirinya berhasil diselematkan karena ia memegangnya erat.

Farrel dan Kelvin mati-matian menahan untuk tidak menertawakan sahabatnya yang terkena getah dari perbuatannya sendiri.

"Lo cari masalah terus ya sama gue!" Bentak Rangga berdiri dari duduknya dengan amarah yang menggebu sambil mengusap wajahnya yang penuh dengan jus mangga.

"Hah? Ga salah lo? Bukannya lo sengaja mau nyandung gue?" Mayang tertawa sinis membuat Rangga semakin marah.

"Lo jadi cewek songong banget ya. Lo numpahin jus lo di muka gue. Lo harus minta maaf sama gue sekarang !" Titah Rangga tak terima dengan tuduhan Mayang.

"Kata maaf gue bukan untuk cowok resek kayak lo! Lagian cowok kok kelakuannya kayak cewek" Mayang semakin menantang Rangga membuat Rangga mengeraskan rahangnnya.

"Rangga!" Teriak Riko ketika melihat Rangga menggangkat tangannya ingin memukul Mayang. Semua yang ada di Kantin kaget menyaksikan pertengkaran orang yang sama untuk kedua kalinya dalam sehari.

Tangan Rangga terhenti di udara mendengar teriakan Riko.

"Udah Rang, lo jangan main tangan sama cewek" Larang Farrel membuat Rangga menarik tangannya yang menggantung di udara.

"Banci!" Decih mayang di depan muka Rangga membuat Rangga semakin tersulut emosi.

"May, lo jangan cari masalah sama Rangga" Tyas akhirnya bersuara.

"Dia yang nyari masalah duluan Yas!" Mayang juga mulai emosi.

"Lo!" Rangga menepis jarak dengan Mayang dan menatap tajam.

"Rangga, mendingin lo bersihin muka lo dulu" Riko menarik lengan Rangga menjauh dari mayang.

"Awas lo ya!" Rangga menghempaskan tangan Riko lalu pergi meninggalkan kantin. Farrel, Riko dan Kelvin juga pergi dari kantin menyusul Rangga.

Semua siswa-siswa melihat kepergian Rangga cs dan kembali melanjutkan aktivitasnya yang tertunda.

"Gila lo May, lo cari masalah lagi sama Rangga" Pekik Mega setelah mereka bertiga dudu di meja yang mereka tuju.

"Dari awal tuh dia yang cari masalah Meg!" Bantah Mayang.

"Ya setidaknya lo... Gimana... Ya..." Mega bingung ingin berbicara.

"Gini ya May, Rangga itu di segani di ASHS" Mega mencoba menjelaskan.

"Urusannya sama gue? Gue gatau siapa tu cowok dan gamau tau!" Mayang acuh tak acuh.

"Astaga May, lo kalo gatau Rangga lo kelewatan banget! Di ASHS ini siapa si yang tidak kenal sama dia apalagi cewek-cewek pasti semua mengidolakan dia" Ucap Mega.

"Gue ga kenal! Emang kita pernah sekelas? Ga kan? Jadi ngapain gue ngurusin orang" Gerutu Mayang pada Mega. Karena menurut Mayang, Mega terlalu melebih-lebihkan hal yang tak penting.

"Udah Meg, Mana mungkin dia tau Rangga. Apalagi kita kan ga pernah sekelas. Si Mayang kan kerjaannya karate mulu. Lama-lama bisa karatan tau rasa" Tyas sambil tertawa mengingat kelakuan Mayang selama ini. Di sekolah ini prioritas Mayang hanya satu yaitu 'KARATE' yang lain bodo amat.

Di lain tempat Rangga yang sudah membersihkan wajahnya langsung menuju markas. Begitu pula dengan ketiga sahabatnya.

"Gue bakal kasih perhitungan sama tu cewek songong" Ucap Rangga penuh tekad.

"Apa yang bakal lo lakuin Rang? Inget dia cewek, dia bukan tandingan lo" Larang Farrel pada Rangga.

"Gue ga peduli!" Ucap Rangga penuh penekanan.

"Sebenernya masalah lo apa sih? Lo kayaknya nyari masalah terus sama Mayang"

Jujur saja Riko sebenarnya tak menyukai perlakuan Rangga terhadap Mayang. Bagaimanapun juga Mayang adalah saudara sepupunya. Tetapi masalahnya lagi Rangga adalah sahabatnya. Ia dilanda dilema, jika Riko membantu Mayang maka ia harus melawan Rangga yang merupakan sahabatnya. Jika ia menghentikan Rangga untuk tidak mengganggu Mayang, Riko takut Rangga marah kepadanya dan malah merusak persahabatan yang telah lama dibangun.

Pada akhirnya dia hanya diam dan bertindak seperlunya. Tapi jika sampai terjadi suatu hal sama Mayang akibat ulah Rangga, Riko takkan tinggal diam.

"Lo gausah bela dia terus mentang-mentang lo saudara sepupu cewek songong itu" Rangga berbicara sangat ketus pada Riko.

"Mending gue tidur!" Rangga berjalan menuju matras yang ada di markasnya.

Rangga merasa hari ini ia terlalu banyak mengeluarkan tenaga akibat dari pertengkarannya dengan Mayang yang ia sebut dengan gadis songong.

Baru saja Rangga merebahkan badannya ia sudah terlelap ke dunia mimpi. Mungkin karena kelelahan efek dari banyak mengeluarkan energi. Sedangkan sahabat-sahabatnya hanya diam tanpa suara melihat Rangga tertidur.

"Heran gue sama Rangga. Kayaknya dia dendam banget sama Mayang. Kalo gue mending tak gebet tuh Mayang! Udah cantik, imut lagi. Pengen tak jadiin pacar" Jangan tanya siapa yang nyeloteh seperti itu. One and only si Kelvin.

"Jangan pernah macem-macem sama Mayang apalagi lo mau jadiin dia pacar kesekian lo itu! Gue ga pilih-pilih orang untuk gue kirim ke rumah sakit" Riko menatap tajam Kelvin membuat sang empu cengengesan dan menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal. Sedangkan Farrel tertawa lebar melihat ekspresi muka Riko.

Jangan lupa vote dan komen!
Thank u💕

MAY-RANGGA (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang