Day 3 [2]

3.2K 409 3
                                    

"Eomma! Aku berangkat!" teriak Wonwoo sambil tergesa-gesa memakai sepatunya dan berlari keluar dari rumah menuju halte.

Ia berlari sangat cepat dan semakin mempercepat kakinya saat melihat bus berwarna hijau yang menepi di halte tujuannya.

"Paaak! Paaak! Tunggu!" teriaknya dan segera masuk kedalam bus.

Dia menenangkan deru napasnya yang tersengal, lalu mengambil ponselnya dan menghadapkan layarnya ke sebuah mesin pembayaran di sebelahnya.

Pip.

Ia lalu menaiki satu tangga yang tersisa dan melangkah mencari tempat duduk. Tapi dia tidak beruntung karena tidak ada kursi kosong sama sekali dan membuatnya harus berdiri dengan berpengangan pada gantungan.

Ia menghela napas dan mengusap keringat yang menetes di keningnya. Ah, pagi-pagi sudah harus banjir keringat, keluhnya. Kakinya lelah dan kebas karena harus berlari dan kini malah berdiri. Digoyangnya sedikit kakinya kedepan untuk merilekskan otot kakinya.

Tak apalah, setidaknya ia mendapat bus, pikirnya dan tersenyum datar.

Ia memundurkan badannya untuk melihat sekitarnya. Ada beberapa siswa sepertinya, pekerja kantoran dan dua lansia. Ia menggerakkan kakinya yang satunya lagi, tapi ia malah sedikit oleng. Beruntung gantungan yang berfungsi sebagai pegangan membuatnya tidak jatuh kemanapun dan dia bisa mengatur keseimbangannya lagi. Tapi punggungnya berbenturan dengan punggung orang dibelakangnya.

Ia hendak minta maaf dan menoleh. Namun, orang dibelakangnya sepertinya tak begitu mempermasalahkannya atau sepertinya tidak menyadarinya.

Wonwoo bahkan tertegun saat tahu siapa orang itu. Memakai seragam yang sama dengannya, punggung lebar, tinggi, kulit tan, dan rambut hitam kecoklatan.

Mingyu.

Dan sepertinya Mingyu sedang melamun.

Wonwoo mengatupkan rahangnya dan bergerak sedikit menjauh, mencoba tidak bersentuhan lagi dengan pemuda itu. Jantungnya berdetak keras dan ia berusaha untuk meredakannya. Tubuhnya gemetaran dan ia berharap ia bisa keluar dari bus secepatnya dan menjauh dari pemuda tinggi itu.

Dan setelah beberapa menit kemudian, halte tujuannya mulai tampak. Ia berjalan cepat kearah pintu dan begitu pintu bus terbuka, ia melompat ke halte dan segera berlari menuju sekolahnya.

Mingyu kemudian turun beberapa menit kemudian. Raut wajahnya terlihat kacau. Ia melihat Wonwoo sebenarnya, tapi ia tak bisa melakukan apapun selain menahan tangannya untuk tidak terjulur kepada pemuda berkacamata itu, menyentuh pemuda itu, bahkan walau hanya sehelai rambut pun. Ia mencoba keras untuk menahannya.

Namun, kemudian punggung Wonwoo menyentuh punggungnya. Seolah ribuan listrik menjalar ditubuhnya, ia tersentak lalu membeku.

Diam-diam ia melirik saat Wonwoo sedikit menjauh darinya. Hatinya seolah diiris-iris. Wonwoo benar-benar membencinya, muak padanya, dia tidak ingin Mingyu berada di dekatnya. Hatinya terasa lebih diremas-remas lagi saat melihat Wonwoo cepat-cepat keluar dari bus.

^^0^^

Written by Coffey Milk

Seven Days and Come Back to Me 🐶 Meanie [⏮]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang