Day 5 [11]

3.3K 391 16
                                    

Tangan-tangan yang menahan gerakan Wonwoo mulai terlepas dan para berandalan itu tidak senang karena kesenangan mereka terganggu.

Wonwoo melihat siapa yang menolongnya. Air matanya kembali mengalir deras. Mingyu menolongnya.

Mingyu berjalan kearah pria tadi dan menghajarnya. Seungcheol dan Soonyoung pun merengsek maju dan terlibat baku hantam dengan berandalan yang lain.

"Bajingan! Mati saja kau! Berani-beraninya kau menyentuh Wonwoo-ku!" Mingyu terus menghajar pria itu tanpa peduli tangannya sudah penuh dengan darah orang itu. Wajah pria itu bonyok dan ia sudah kewalahan melawan Mingyu. Mingyu tak memberi kesempatan dan terus saja meninju wajah dan tubuhnya.

Mengingat keadaan Wonwoo yang kacau, Mingyu semakin kehilangan akal. Ia kesetanan menghajar pria itu.

Jihoon masuk dengan membawa balok kayu ditangannya. Ia berjalan kearah seorang berandalan yang berjalan menuju Wonwoo dan mencoba untuk menyentuh Wonwoo.

Jihoon segera menghantamkan balok itu diatas kepala berandal itu dan membuatnya tak sadarkan diri. Wonwoo yang menyadari itu mengerut ngeri saat melihat mata Jihoon yang berkilat licik. Jihoon berjalan kearah berandalan yang sedang berkelahi dengan Soonyoung dan mengangkat balok yang ia pegang tinggi-tinggi.

Soonyoung melihat hal itu, memucat dan melompat mundur. Berandal yang ia lawan tertawa karena merasa berhasil membuat Soonyoung mundur, tapi setelah itu ia menerima pukulan telak di kepala dan ambruk dilantai.

Jihoon tertawa kejam, ia beralih ke berandal yang dilawan oleh Seungcheol. Ia mengayunkan baloknya begitu saja pada kepala seorang berandal lain yang menghalangi jalannya, lalu menghantamkan baloknya berkali-kali ke tubuh orang itu.

Seungcheol yang melihat itu dengan segera menumbangkan lawannya dan mundur merapat bersama Soonyoung, tapi Jihoon tetap sekali lagi menghajar lawan Seungcheol tadi dengan baloknya.

"Jihoon! Hentikan!"

Wonwoo sendiri sudah sedari tadi beralih pada Mingyu. Wajah Mingyu memerah karena amarah dan tangannya sudah penuh darah. Wonwoo mencoba menghentikannya. Ia tak tega melihat wajah orang itu yang sekarang terlihat tidak berbentuk dan takut melihat Mingyu yang sama sekali tak menyadari dirinya.

"Mingyu, hentikan! Sudah hentikan!" teriaknya sambil menahan tangan Mingyu.

"Diam, Wonwoo! Aku harus membunuhnya!" bentak Mingyu.

"Tidak! Jangan, Mingyu! Kau tidak perlu mengotori tanganmu!" Wonwoo berusaha menahan tangan Mingyu yang bergerak minta dilepaskan dan dengan segenap kekuatannya yang tersisa menarik Mingyu menjauh dari tubuh yang sudah tak berdaya itu.

"Lepaskan aku! Dia harus mati karena membuatmu seperti ini!" teriak Mingyu.

Wonwoo menggeleng dan memeluk Mingyu erat-erat untuk menahan pemuda itu kembali mengamuk.

"Kumohon, Mingyu. Ini sudah selesai…" lirihnya dan terisak.

Mingyu mulai tersadar, tubuhnya melemas dalam pelukan Wonwoo. Dengan ragu-ragu dan penuh sesal ia memeluk balik pemuda itu. Isakan Wonwoo berubah meledak menjadi tangisan. Mingyu memejamkan matanya erat-erat, merasa sakit mendengarkan tangisan itu.

"Maafkan aku… andai aku datang lebih cepat…" lirih Mingyu.

Wonwoo menggeleng dan semakin memperdalam dirinya dalam pelukan Mingyu yang menenangkan, mencari-cari kehangatan disana. Mingyu dengan senang hati mempererat pelukan mereka. Tangis Wonwoo mereda dan ia terdiam sambil menatap leher Mingyu yang tepat di depan matanya. Mingyu mengelus punggungnya, menghujani kepalanya dengan kecupan kecil dan menyeka air matanya yang masih mengalir.

"Sudah tidak apa, aku ada disini…" bisik Mingyu lembut dan Wonwoo mengangguk kecil.

Hening kemudian. Seungcheol, Soonyoung dan Jihoon tak berani membuka suara untuk memecah suasana haru itu, tapi melihat keadaan Wonwoo yang penuh luka lebam, Jihoon pun berinsiatif untuk memotong suasana itu.

"Anu, Mingyu. Lebih baik kau mengobati Wonwoo sekarang."

Seungcheol mengangguk setuju, "Untuk mereka, biar aku yang mengurusnya." Ucapnya lalu menyeringai.

.

.

.

.

Written by Coffey Milk

Seven Days and Come Back to Me 🐶 Meanie [⏮]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang