37.Pingsan

5.9K 231 6
                                    

~ Dan bila terjalin terlalu lama,aku takut bosan dan kau jatuh dalam pelukan yang salah~

Stella berada di sebuah kamar dan ia sendirian,ia benar-benar lupa semua tentang dirinya dan tentang Liam.
Maka dari itu ia ingin berusaha mengingat semuanya di kamar ini.

"Aku benar-benar tidak mengingat apapun, memikirkan semua itu membuat ku semakin pusing"ucap Stella sambil memegangi kepalanya.

Nyatanya semakin ia mengingat-ingat semuanya, semakin sakit pula kepalanya.

Pintu kamar Stella terbuka dan menampilkan seorang pria yang Stella coba untuk mengingat nya.

"Liam"ucap Stella

Liam tersenyum pada Stella.

"Sepertinya kau sedang pusing,ada apa?"tanya Liam,sambil duduk didekat Stella.

"Aku hanya ingin mengingat semuanya tapi justru kepala ku pusing"ucap Stella

Pria didepannya hanya bisa menghela nafas pasrah.

"Sudahlah jangan dipaksakan,kalau sudah ada waktu untuk sembuh pasti kau akan sembuh"ucap Liam, mencoba menyemangati Stella.

Stella hanya mengangguk mendengar ucapan Liam,ia juga berharap bisa segera sembuh.

"Aku takut kalau aku tidak bisa sembuh"ucap Stella dengan menyedihkan.

"Aku yakin kau akan sembuh,dokter bilang amnesia yang kau alami hanya sementara"ucap Liam. Stella hanya mampu berharap kalau apa yang Liam ucapkan adalah kenyataan.

"Aku ingin sembuh"ucap Stella

"Kau akan segera sembuh"ucap Liam

"Aku takut,aku takut tidak bisa menjagamu dan Luke,aku takut kau akan menemukan orang yang salah.."ucap Stella,Liam meletakkan jari telunjuk nya di mulut Stella.

"Tidak akan ada yang menggantikan mu"ucap Liam.

"Aku takut itu terjadi,aku tidak bisa menjaga sesuatu yang bukan sepenuhnya milikku"ucap Stella pelan.

"Kami milikmu Stella,aku dan Luke adalah milik mu"ucap Liam, Stella kembali merasakan sakit di kepalanya.

"Stella,kau baik-baik saja?"tanya Liam

"Aku baik-baik saja"ucap Stella yang masih memegangi kepalanya.

"Kau terlihat tidak baik-baik saja"ucap Liam, Stella menggeleng, seolah mengatakan kalau ia baik-baik saja.

Baru saja Liam menyentuh tangan Stella,tapi wanita itu malah pingsan.

"Stella.."Liam benar-benar khawatir pada Stella yang tiba-tiba saja pingsan.  Setelah cukup lama khawatir akhirnya ia menelfon dokter pribadinya untuk menyuruhku datang memeriksa Stella.

*****

"Dia akan baik-baik saja, sebentar lagi pasti dia akan sadar"ucap dokter laki-laki yang selesai memeriksa keadaan Stella.

"Aku sangat khawatir padanya"ucap Liam

"Aku mengerti tapi sebentar lagi dia akan sadar"ucap sang dokter

"Baiklah, terima kasih sudah mau kemari"ucap Liam

Dokter itu tersenyum, mereka berdua meninggalkan Stella yang masih pingsan.

*******

Stella perlahan membuka matanya, tempat ini sudah tak asing baginya, Stella ingat sebelum ia pingsan,ia sedang berbicara pada pria yang selama ini ia rindukan.

"Liam.."ucapnya, Stella memegang kepalanya yang masih sedikit pusing. Setelah itu barulah ia turun dari tempat tidur nya.

Stella mendengar suara pria dewasa dan bocah laki-laki yang ia yakini adalah pemilik rumah ini dan anaknya.

Stella membuka pintu kamar dan melihat Liam serta Luke sedang bermain bersama. Stella tersenyum tipis.

"Aku senang selama ini kau bisa menjaga anak kita"ucapnya.

Bersambung..

Vote komen yaa gaesss :)

Just For Give a Baby[18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang