3.sembilan puluh juta

12.3K 374 4
                                    

Ayana mengirim sebuah pesan pada sang suami untuk datang ke tempat yang jauh dari tempat duduk Stella. Karena khawatir Liam, segera mencari keberadaan Ayana tanpa pamit kepada  Stella.

Stella pun pasrah,ia memilih menunggu dua orang suami istri itu. Mungkin ada kepentingan pribadi. Pikirnya.

Tak lama akhirnya Liam, bertemu dengan Ayana.

"Ayana ada apa,kau membuatku khawatir"ucap Liam,Ayana tersenyum.

"Ada yang ingin aku bicarakan"ucap Ayana,Liam, menatapnya.

"Apa?"tanya Liam

"Tadi aku bertemu Jeje"ucap Ayana,pria itu mengangguk,ia tau Jeje adalah teman Ayana.

"Lalu?"

"Dia sama sepertiku,bertahun tahun menikah tapi belum punya anak,dan dia berusaha untuk memiliki anak"Ayana menjeda ucapnya untuk menyiapkan kara selanjutnya.

"Dia meminta bantuan temannya untuk mengandung anak suaminya"ucap Ayana

"Lalu?"

"Aku ingin kita seperti itu"ucap Ayana tanpa menatap Liam.

"Kau bicara apa,tidak itu itu tidak akan terjadi"tegas Liam

"Sampai kapan kau menolak ini,asal kau tau tadi ibu mu datang, lagi-lagi dia bicara tentang anak"ucap Ayana

"Ya karena belum saatnya"ucap Liam

"Aku tidak bisa memberimu anak,dan satu-satunya orang yang aku percaya adalah Stella"ucap Ayana

"Ayana,ini rencana buruk,aku tidak mau"ucap Liam,tentu saja ia akan menolak keras rencana ini. Apa yang wanita itu pikir kan, menyuruh wanita lain untuk berhubungan dengan suaminya.

"Aku mohon,demi rumah tangga kita.."ucap Ayana memohon

"Ini tidak mudah Ayana..

"Aku akan berusaha,aku tau Stella gadis baik,dia sahabat ku"putus Ayana

"Ayana..

Ayana langsung menggandeng tangan suaminya untuk kembali kepada Stella.

"Stella maaf, sudah membuatmu menunggu"ucap Ayana, Stella hanya tersenyum.

"Tidak masalah"ucap Stella.

Ayana menatap Stella,Stella bisa melihat raut kesedihan wanita itu. Ada apa. Pikir Stella.

"Ada apa,kenapa kau terlihat sedih?"tanya Stella pada sahabatnya itu.

"Stella,kamu sempurna"ucap Ayana

"Kau bicara apa sih,tidak ada yang sempurna termasuk aku"ucap Stella dengan senyuman santai

"Aku tidak sempurna,aku tidak bisa menjadi seorang ibu"ucap Ayana, Stella menatap Ayana. Ia pikir Ayana sudah punya anak tapi ia tak mengerti apa maksud Ayana.

"Apa maksudnya?"tanya Stella

"Aku sudah lima tahun menikah dan sayangnya aku tidak bisa memiliki anak"ucap Ayana, mendengar itu Stella merasa kasihan pada sang sahabat.

"Stella..aku percaya kau.."ucap Ayana

"Aku?"tanya Stella bingung

"Kau mau kan membantuku"ucap Ayana

"Membantu apa?"tanya Stella

"Mengandung anakku"ucap Ayana, Stella tentunya terkejut

"Aku mohon bantu aku.."ucap Ayana dengan wajah hampir menangis

Stella tak tau harus berkata apa.
Dan hal yang mengganggu adalah saat handphone miliknya berdering, sebuah pesan Veve kirimkan.

Cepat keluar,ada ibumu

Stella semakin bingung mana yang harus ia jawab.

"Ayana,eh sesungguhnya aku tak mengerti maksud mu, tapi aku harus pergi sebentar.."ucap Stella

"Stella..

"Aku akan kembali, handphone ini jaminannya"ucap Stella,ia meletakkan handphone miliknya lalu berlari keluar.

"Dia tidak akan mau"ucap Liam

"Dia belum menjawab"ucap Ayana.

******

Ditempat parkir, Stella bertemu dengan Veve dan ibunya.

"Dasar tidak tau diuntung"ucap wanita paruh baya itu.

Plak

Ia menampar pipi Stella keras.

"Ada apa Bu, kenapa ibu marah?"tanya Stella sambil memegangi pipinya.

"Kamu, tidak pernah pulang,dan jarang memberi uang untuk adikmu, tidak tahu diri kamu!"ucap wanita itu marah.

"Bu, kebutuhan aku banyak,lagi pula dia udah lulus SMA,bisa cari kerja kan,kapan sih dia berpikir dewasa, jangan hanya berpikir gengsi saja"ucap Stella panjang lebar.

"Adik kamu bukan seperti kamu..  kamu bisa kan jual diri kamu..

"Bu.."teriak Stella disertai air mata yang menetes dari matanya

"Kamu ya,susah payah aku membesarkan mu dan sekarang ini balasan nya"ucapnya

Stella tak menyangka akan mendapatkan ucapan ini dari ibunya,memang sering ibunya berkata demikian selain itu ibu nya juga lebih mendukung sang adik.

"Berapa yang kalian butuhkan"ucap Stella

"Beri kamu sembilan puluh juta"ucap sang ibu, Stella menatap ibunya sambil menangis. Tak adakah rasa kasihan pada Stella.

"Itu banyak Bu.."ucap Stella sambil terisak

"Jual dirimu!"tegas sang ibu seolah sangat membenci Stella

Stella menghapus air matanya, Stella langsung pergi menemui Ayana.


"Stella,ada apa?"tanya Ayana ketika melihat kedatangan Stella dengan keadaan seperti habis menangis.

"Ayana,maaf tapi apa boleh aku meminta uang sembilan puluh juta dan aku akan mengandung anak mu"ucap Stella, entahlah Ayana akan menilai apa Stella,tapi semata-mata Stella melakukan ini demi keluarga. Yang tak pernah menganggap nya.

"Baik Stella apapun akan kuberikan asal kau membantuku"ucap Ayana

Lain hal nya dengan Liam.

"Demi sembilan puluh juta,dia menjual harga dirinya"batin Liam.

Bersambung..

Vote komen yaa

Mau double up gak??

Just For Give a Baby[18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang