8.Rindu

11.7K 346 6
                                    


Seperti biasa siang itu Stella kembali bekerja di restoran tempat nya bekerja. Meski Ayana sudah menyuruh nya berhenti tapi Stella tetep tak mau berhenti. Bagaimana pun Stella bertahan hidup dengan bekerja disini meski ia bisa meminta uang pada Ayana atau pun Liam.

"Hai Stella,kau terlihat bahagia hari ini"ucap Veve saat menyadari senyuman di wajah Stella

"Tidak juga"ucap Stella, sejujurnya ia masih teringat perkataan Liam,tadi malam.

Stella menatap Veve,namun gadis itu terlihat sedih. Padahal biasanya gadis itu terlihat bahagia.

"Ve,kau terlihat sedih"ucap Stella,Veve menggeleng.

"Jujur saja,ada apa?"tanya Stella,Veve tak menjawab justru ia memeluk Stella.

"Stella..aku..ingin..jujur.."ucap Veve terisak

"Ve,kau menangis,ada apa?"tanya Stella

"Selain pelayan disini,aku juga bekerja sebagai..."ucapan Veve terjeda

"Wanita malam"ucap Veve, Stella cukup terkejut atas pengakuan Veve, setahunya Veve adalah gadis baik-baik.

"Lalu apa yang membuat mu menangis?"tanya Stella

"Aku bertemu dengan seorang pria,kami berhubungan, bahkan hampir setiap malam kami bercinta,aku mencintai nya tapi aku tau kalau dia memiliki pasangan.."jelas Veve sesekali isakkan nya terdengar oleh Stella.

"Aku mencintai nya,aku harus apa kalau dia memiliki pasangan"ucap Veve. Stella tak bisa menjawabnya,dia juga mengalami kisah ini bagaimana ia memberi saran pada orang lain sedangkan dirinya tak bisa memberi saran pada dirinya.

"Ve,aku tidak bisa memberi saran untuk mu tapi kau cobalah untuk melupakan dia, bagaimana pun dia bukan milikmu"jelas Stella dengan tegarnya.

Sedangkan dirinya sendiri tak bisa melakukan itu.

"Rasanya sakit.."ucap Veve

"Aku tau, rasanya sakit,sangat sakit"ucap Stella lirih.

                         ***

Malam itu Stella duduk sendirian didepan televisi yang sedang menayangkan acara untuk orang dewasa karena ini sudah pukul sebelas malam.

Tak ada rasa mengantuk yang ia rasakan, entahlah sedari tadi ia terus memikirkan suami dari Ayana.

Ia ingin tau sedang apa dia disana?
Apa dia baik-baik saja?
Apa dia merindukan Stella seperti Stella merindukan nya sekarang?

Stella mengembuskan nafas panjang,tak seharusnya ia memikirkan hal ini.

Stella berjalan menuju balkon kamarnya.
Udara malam yang dingin membuatnya semakin memikirkan pria itu.

Stella menatap langit malam,disana ada langit, bulan dan bintang.

Mungkin Stella hanya sebuah bintang, sedangkan Ayana adalah bulan, paling bersinar di langit melebihi bintang yang hanya mengisi kekosongan langit. Yang hadirnya kadang ada kadang tidak. Sedangkan bulan selalu menetap diantara langit malam.

"Aku merindukanmu"ucapan itu tanpa sadar keluar dari mulut Stella.


Ayana sudah lelap dalam mimpinya sedang Liam. Berada di balkon kamar nya mengamati langit malam yang disinari oleh bulan dan bintang.

Terlintas Stella dalam pikirannya.
Apa yang Stella lakukan sekarang?
Apa dia sudah tidur?
Apa ada yang memeluknya disana?
Dan apa ia juga merindukan Liam?.

Liam, menatap bulan yang malam ini bersinar sangat terang. Biasanya ia akan memikirkan Ayana saat melihat bulan. Tapi sekarang tiba-tiba Stella yang ia pikirkan.

"Aku tidak tau apa yang terjadi tapi malam ini aku merindukanmu"ucap Liam, ditengah kesunyian malam.


Bersambung..

Comment for next part:)

Just For Give a Baby[18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang