27.Tangis

6.9K 273 11
                                    


Suara penyatuan dari dua orang yang pagi itu masih saja bercinta padahal biasanya mereka akan memulai aktivitas nya. Suara desahan keduanya pun ikut mengiringi penyatuan itu.

"Lebih...dalam..sayang...aahh.."desah dari seorang wanita yang kini sudah berantakan akibat percintaan nya. Pria  diatasnya tersenyum lalu kembali menusuk-nusuk inti wanita itu dengan miliknya.

Sepertinya mereka tak akan berhenti, meski mereka sudah sering melakukan hal ini. Ya mereka berdua adalah Stella dan juga Liam.

Setelah itu mereka ganti posisi, yang tadinya Stella berada dibawah kini berubah menjadi diatas.

Stella tersenyum sekilas lalu bergerak erotis diatas Liam,.

Sudah lama mereka melakukan hubungan ini dan selalu lama bahkan dari malam sampai pagi. Mereka tak perduli meski ada orang yang tersakiti.

"Aah.."desah Stella dengan gerakan yang semakin menggoda saat ia merasakan remasan di payudaranya.

"Stella.. aku... mencintaimu.."ucap Liam, ditengah kenikmatan yang ia rasakan.

Stella menatap pria itu sambil tersenyum.

"Aku...juga.. mencintaimu.."ucap Stella,ia langsung mengecup bibir pria itu yang tentu dibalas olehnya.

Ya, mereka sama seperti dulu, saling mencintai, apalagi setelah kedua tau jika dahulu mereka pernah bertemu saat Stella masih duduk di bangku SMA. Mereka seolah memiliki ikatan sendiri padahal masih ada Ayana .

******

Ombak pantai seolah menjadi penenang untuk seorang wanita yang saat itu menangis ditepi pantai.
Ia menangis nasib kisah cinta nya, ombak yang dari tadi membasahi bajunya pun tak ia pedulikan, untungnya saja pantai saat itu sedang sepi,jadi tak ada yang tau jika ia menangis.

Itu adalah Ayana. Ia menangis sendiri ditepi pantai,ia sering datang kesini jika sedang sedih. Jarak pantai dengan rumah nya tak terlalu jauh, hanya butuh waktu lima belas menit.

Semalam lagi-lagi sang suami tidak pulang,ia yakin jika suaminya tengah bersama wanita itu. Tentunya Stella.

"Tuhan,aku sadar mungkin selama ini aku egois karena mencintai nya tapi apa aku salah.."ucapnya dalam hati.

Ayana sadar ia egois tapi ia hanya seorang wanita biasa yang mencintai seorang pria. Ayana juga menyesal dengan apa yang terjadi. Bukan ia tak tau jika Stella memiliki hubungan dengan suaminya tapi ia sengaja menyimpan ini. Ia tak ingin menimbulkan pertengkaran lagi dan lagi.

Stella tersenyum melihat pantai didepannya, bukan pantainya yang membuatnya tersenyum tapi wanita yang menangis itulah yang membuat Stella tersenyum. Siang itu Stella sengaja ingin mencari Ayana karena ia yakin jika wanita itu sedang terpuruk. Bahkan tadi Stella beralasan ingin pergi sebentar kepada Liam.

"Ayana.."panggil Stella,Ayana melihat siapa yang datang,itu sahabatnya. Stella.

Stella melepas kacamata hitam yang ia pakai, lalu ia tersenyum pada Ayana.

"Hai Ayana,kau sedang apa, pemandangan disini sangat indah ya"ucap Stella

"S.. Stella..kau disini"ucap Ayana dengan suara serak akibat menangis.

"Ya,aku sangat lelah karena semalam,jadi aku butuh refreshing"ucap Stella disertai senyuman mengejek.

"Cukup Stella!"ucap Ayana

"Oh ya,aku lupa seharusnya aku tidak boleh berkata seperti itu "ucap Stella,Ayana menatap Stella,ia tak sangka jika sahabat nya itu berubah menjadi seperti ini. Dan ini karena nya.

"Stella,apa kau sangat mencintai nya"ucap Ayana sambil menahan tangisnya.

"Siapa yang kau maksud?"tanya Stella

"Tentu saja suamiku"ucap Ayana. Stella tertawa remeh.

"Suamimu yang sudah tak mencintaimu la.."hampir saja Ayana menampar Stella namun Stella terlebih dahulu memegang tangan wanita itu.

"Aku berbicara fakta Ayana,kau harus terima jika sekarang dia hanya mencintai ku bukan kau"ucap Stella penuh penekanan,Ayana kembali meneteskan air mata.

"Maafkan aku atas waktu itu, sekarang.. silahkan.. kalian.. menikah.."ucap Ayana, dengan air mata yang semakin deras. Stella tersenyum mendengar ucapan Ayana.

Stella mendorong keras tubuh Ayana hingga wanita malang itu jatuh ketanah.

"Sudahlah,nikmati saja pemandangan pantai ini,aku harus pergi karena suamimu sedang membutuhkan ku"ucap Stella,ia kembali memakai kacamata hitam nya lalu meninggalkan Ayana yang sedang menangis sendirian di tepi pantai.

Sepeninggal Stella,Ayana bangkit dari tempat jatuhnya,ia menatap ombak pantai,air matanya terus mengalir dari mata nya. Sudah cukup lama ia bertahan seperti ini sampai tak ia sadari jika ia melakukan kesalahan.

Tangisnya semakin pecah saat mengingat semuanya,Ayana kembali terjatuh ke tanah. Tak bisa ia bayangkan jika pernikahan nya yang cukup lama akan hancur.

Ia menyesali semuanya.

Bersambung ..

Kasihan juga sama Ayana :(

Vote komen yaaa

Just For Give a Baby[18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang